#42

9.8K 847 25
                                    

.
.
.
.

SPESIAL DOUBLE UPDATE KARNA LAMA NGGA UPDATE

.
.
.
.

Happy reading
📖📖📖

.
.
.
.

____________________________________________

Brakkkkkkk

"APA-APAAN INI!!" sentak Fandy sambil menggebrak meja di depannya kuat. Ia menatap tajam Jenovan sambil melemparkan selembar foto ke hadapan cowo itu. Foto dimana kejadian saat Aletha di bawa paksa oleh dua orang pria kekar keluar dari rumahnya.

"APA-APAAN INI JENOVAN!!" sentaknya lagi. "Kenapa sampai ini bisa terjadi? Masalah apa yang kamu buat? Siapa pelakunya? Kenapa kamu bisa sampai sebodoh ini?"

Jenovan diam. Ia tidak mengeluarkan satu katapun. Papanya dalam keadaan sangat marah dan ia tidak mau menambah masalah.

"JAWAB!!"

"Ini pasti gara-gara Eragon kan? Kamu jadi punya musuh karna bergaul sama mereka. Dan lihat, Aletha sudah jadi korban. Berapa kali papa bilang sama kamu, jauhi Eragon!"

"Kalo kamu masih seperti ini terus, papa akan tegas sama kamu. Papa kirim kamu ke Amerika buat belajar bisnis di sana"

Jenovan mengangkat kepalanya, menatap sang papa yang saat ini terlihat sangat serius dengan keputusannya.

"Papa mau nyoba ngatur aku lagi?"

"Ini karena kesalahan kamu sendiri. Perusahaan papanya Aletha hampir bangkrut gara-gara kamu. Sekarang Aletha juga di culik karena kamu. Udah paling baik kamu papa kirim ke Amerika biar bisa fokus sama perusahaan dan ngga terus terusan bergaul sama geng busuk itu"

"Aku ngga mau. Dan Eragon bukan geng busuk seperti yang papa pikir" tegas Jenovan.

"Papa ngga minta persetujuan kamu. Dan papa ngga nerima penolakan"

Rahang Jenovan mengeras. Tangannya sudah mengepal kuat, bersiap untuk memukul papanya sendiri kalau ia tidak ingat siapa pria paruh baya itu.

"Apa dengan kaya gini papa pikir aku bakal nurut sama papah? Apa papa ngga pernah mikirin perasaan aku kaya gimana ? Apa papa ngga pernah mikirin apa yang aku mau sebenernya? Kenapa papa selalu ngatur semuanya? KENAPA?" bentak Jenovan penuh emosi.

"Apa masih belum cukup semua yang aku lakuin selama ini? Aku udah coba ikutin semua kemauan papa. Aku turutin semua perintah papa. Tapi kenapa? Kenapa papa masih aja mau ngatur hidup aku. AKU INI MANUSIA PAH! ANAK PAPAH! BUKAN ROBOT ATAU MAINAN YANG BISA PAPA ATUR SEENAKNYA!!"

Plakkkk

Satu tamparan keras mendarat di pipi kiri Jenovan.
"Jaga mulut kamu!"

"Aku ngga ngerti lagi harus gimana sama papah. Aku udah coba sabar tapi papa tetep ngga bisa ngertiin aku. Semua yang aku lakuin ngga ada artinya dimata papah. Eragon ngga seburuk itu pah. Mereka yang selalu ada disamping aku. Mereka sahabat-sahabat aku. Waktu aku lebih banyak sama mereka dibanding sama papah yang selalu sibuk dengan dunia papah. Mereka keluarga buat aku. Selama ini aku coba sabar ngadepin papah. Aku lakuin itu karena aku kasihan sama mama. Mama terus-terusan maksa aku sama kakak buat tetep hormat sama papah. Tapi papah ngga pernah mau sekalipun ngertiin aku ataupun kakak. Aku kecewa sama papa. Aku benci sama papa!"

"Jadi kamu milih Eragon dibanding papa?"

"Aku ngga bisa milih. Aku masih bisa nurut sama papa dan tetep bareng sama Eragon. Tapi papah terus neken aku dan maksa aku terus. Kalo kaya gini terus, aku ngga ada pilihan lain pah. Eragon dan Aletha adalah segalanya buat aku. Papa ngga bisa pisahin aku dari mereka. Aku ngga akan pergi kemanapun!"

JENOVAN  [JenoxKarina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang