EPILOG

9.2K 662 53
                                    

-Selamat Tidur Jean|EPILOG-

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

"SURAT DAN KADO TERAKHIR DARI JEAN"

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Kepergian Jean memang memberikan duka yang mendalam untuk keluarga. Banyak orang yang mengantarkan Jean ke peristirahatan terakhirnya. Teman-teman sekelas Jean, beberapa guru terutama wali kelasnya, dan beberapa orang yang ntah dari mana datangnya.

Setelah jenazah Jean dikuburkan, orang-orang mulai pergi, menyisakan Ayah Dean, Joe dan Na, Reinand, Khairifo, Gabriel, Jihan, Pak Arif, Zayn dan orang tua Reinand serta Jihan.

"Turut berduka cita. Semoga Jean diterima di sisi Tuhan dan tenang di alam sana," ucap Papa Reinand.

Ayah Dean yang tidak punya semangat lagi hanya mengangguk singkat. Bahkan, mengucapkan kata terima kasih saja ia tidak sanggup lagi. Matanya hanya fokus pada gundukan tanah yang sudah memeluk Jean di dalam sana.

"Jangan terlalu larut dalam kesedihan. Jean sudah tidak merasakan kesakitan lagi," ujar Papa Jihan.

Setelah sekian lama, ketiga sahabat itu berkumpul lagi, tapi dalam suasana duka.

"Kalau gitu kami permisi dulu. Kalau ada apa-apa, jangan segan-segan hubungi kami," kata Papa Reinand.

Ayah Dean mengangguk sekali lagi.

"Kamu tidak pulang, Rei?" tanya Papa Reinand pada sang putra sulung.

Putra sulungnya tersebut sedari tadi hanya menangis dalam diam, berjongkok di sebelah kuburan Jean. Reinand menggeleng singkat. "Gak, Rei masih mau disini."

Papa Reinand mengangguk kecil, kemudian mengajak sang istri untuk pulang. Zayn juga masih tinggal sebentar disana, menemani sang Abang yang masih merasa kehilangan.

Kemudian disusul oleh orang tua Jihan. Mama Jihan merangkul sang putri, membawanya pulang. Ia tidak ingin sang putri terlalu sedih karena kepergian Jean, jiwanya masih terguncang.

"Ayo, saya antarkan pulang," ajak Pak Arif.

Ayah dari tiga anak yang kini sedang kehilangan satu anaknya tersebut, tidak menangis sama sekali. Hanya saja ia tidak berbicara, masih terpukul atas kepergian si bungsu. Ayah Dean mengangguk saja, membiarkan teman lamanya mengantarkannya pulang.

Kini, tinggallah Joe, Naren, Reinand, Khairifo, Gabriel, dan Zayn saja disana.

"Makasih udah ngasih ginjal lo untuk Adek gue."

Khairifo mengelus batu nisan yang bertuliskan nama lengkap Jean. Joe dan Na yang memutuskan untuk mendonorkan ginjal sang Adik tiri pada Adik Khairifo. Tentunya sudah mendapatkan izin dari Ayah Dean. Setidaknya Jean masih hidup dan bersama mereka, dalam bentuk ginjal yang ada di dalam diri Adik Khairifo.

Mereka punya kenangan Jean yang masih tertinggal saat ini, ginjalnya.

Ya, organ dalam manusia masih berfungsi setelah tubuhnya mati. Itu karena yang mati hanya otaknya saja, sementara organ yang lain masih bisa diambil setelah beberapa menit kematian. Itulah yang membuat Joe dan Na memberikan ginjal sang Adik yang masih sehat pada Adik Khai, agar nyawanya bisa diselamatkan.

Jean: Selamat Tidur Jean (S1, end) & Pulanglah Jean (S2, on going)Where stories live. Discover now