Kesembilan

1K 182 31
                                    


Don't forget to votmment

_________☘️☘️☘️_________




Kegiatan Jennie nampak berjalan seperti biasanya, tapi yang berubah hanyalah Taehyung. Pria tampan itu dalam 2 minggu terakhir ini tiba-tiba merangkap menjadi sopir pribadinya, setiap hari dia akan mengantar-jemput saat dia hendak berpergian dan mengirimkan banyak makanan pada malam hari untuknya.

Hal itu lantas membuat Jennie berfikir, seberapa bahagiakah wanita yang akan menjadi pacar pria itu nanti.



Terhitung sudah dua minggu pula sejak Jennie meninggalkan Mansion mewah milik Jungkook.
Benar tak ada kejadian apa-apa selama dua minggu ini. Jungkook maupun pria-pria berjubah hitam itu tidak pernah menampilkan batang hidungnya lagi didepan Jennie. Seolah masa itu hanya berlalu sebagai pengalaman hidup saja.
Tapi soal Anna, apakah gadis lugu itu akan dihukum karena dirinya?

Tapi, Jennie itu siapa sih sampai-sampai diperlakukan begitu!? Dia tidak mau percaya diri, tidak ada hal spesial dari dirinya yang bisa buat Jungkook klepek-klepek. Soalnya dia bukan martabak....

Jennie tak bisa bohong, terkadang ada rindu yang hinggap mengenai pria itu, tapi hanya sedikit.
Aneh ya kalau Jennie bilang begitu. Apa dia sudah mulai ada rasa suka pada pria itu? Pria yang sama, yang telah mengurung dan merebut kesuciannya.









"Woy cepetan larinya, lo mau gue tinggal? " Teriak Irene saat melihat sahabatnya yang tertinggal jauh dibelakang sana

Hari ini mereka sedang lari pagi mengelilingi taman, tapi memang dasarnya badan Jennie itu letoy jadi dari tadi ketinggalan mulu dibelakang Irene

Jennie menambah laju larinya untuk menyamai Irene "sabar napa nyai, tenaga gue ga se kuat tenaga lo, lagian situ cewek bukan sih lari 2x keliling taman masih kuat gitu" Ucap Jennie nyolot

"Baru dua kali keliling taman Jen, biasanya kita berdua lari 5x lu oke-oke aja" Balas Irene sambil menyodorkan botol minumnya kepada wanita itu dan langsung diambil dengan tidak sabaran, begitu isinya tinggal seperempat Jennie memberikan botol itu kembali padanya "ayo lanjut lagi, jangan cengeng, mau lo dikatain bayi gendut sama si Vano"

Irene sudah melanjutkan larinya sementara Jennie masih berdiam ditempat 'enak aja gue dibilang bayi gendut' batinnya tak Terima
"Woi nyai tungguin gue"












"Jen, liat deh di kursi taman depan sana ada cowok ganteng banget mirip sama kak Tae" Celetuk Irene heboh begitu netranya menangkap pemandangan nikmat yang tidak bisa di dustai

"Hey lo dengerin gue ga sih Jen" Tangan Irene terangkat berusaha menepuk bahu Jennie "eh kok ilang" Kagetnya saat sangat sahabat tidak berada disampingnya

Aduh ngerepotin aja nih anak,  dengan terpaksa ia harus balik lagi mencari Jennie yang tadi mungkin tertinggal.
Ia melirik sekilas pria yang akan menjadi jodohnya itu.
kalau beneran jodoh pasti ketemu lagi kok pikirnya. setelahnya dia langsung balik berlari memutar kembali ke jalur sebelumnya







"Oh disini ya lu dari tadi. Enak bener ngademnya Jen" Ucap Irene saat ia telah menemukan sosok Jennie di bangku taman lagi duduk-duduk asoy

"Maafin Jennie, Rene. Kepala Jennie tadi pusing banget" Balas Jennie dengan nada lemah

'Wih kesambet apaan nih anak' batin Irene yang menyadari gaya bicara Jennie berubah lagi

"Ini beneran pusing atau cuman alesan---eh eh JENNIE!!! " teriak Irene saat sahabatnya tiba-tiba tumbang

Possessive boyOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz