❦ [Cʜᴀᴘᴛᴇʀ 18] ❦

2.4K 324 58
                                    

•••

Seseorang tampak masuk dalam ruangan di salah satu rumah sakit, setelah sejenak berbincang dengan seseorang. Sepertinya sosok itu sudah mengenal sang dokter yang tengah menangani Jungkook. Sosok itu duduk di hadapan sang dokter, meletakkan amplop coklat di atas meja.

"Bagaimana hasil pemeriksaan seseorang bernama Kim Taehyung, dokter?"

"Sesuai perintah anda, tuan. Sesuai perintah anda untuk mengatakan bahwa jantung itu tidak cocok, meskipun kenyataannya tidak. Jantungnya sangat cocok, tuan!" Sang dokter menatap sosok yang ada di hadapannya. "Tapi, kenapa anda melakukan ini, Tuan? Anda bahkan tahu bukan bagaimana kondisinya? Jika tidak secepatnya mendapatkan pendonorㅡ"

"Aku tahu! Dan sangat tahu! Itulah mengapa aku membawa pendonor yang lain!" Sosok itu menggeser amplop berwarna coklat kehadapan sang dokter. "Yang kulakukan hanyalah mengambil apa yang memang seharusnya milikku, Dokter! Dan tidak perlu khawatir, karena aku sudah menemukan seseorang yang akan menjadi pendonornya... Anda bisa melakukan operasi itu saat orang yang bersamanya menyetujui penawaranku! Tapi, aku yakin, dia akan menerima apa yang aku tawarkan!"

Sang dokter pun mengangguk paham. Dia adalah dokter yang sama, yang melakukan operasi pada jantung Jungkook sebelumnya. Bagaimana dokter itu bisa sampai ke daerah kampung halaman Taehyung, adalah karena sang dokter sedang ditugaskan di sana untuk beberapa bulan.

"Dan ingatlah pesanku, Dokter, jangan sampai orang yang bernama Kim Taehyung itu tahu bahwa sebenarnya jantungnya cocok dengan Jeon Jungkook," pesan sosok itu. Setelahnya sosok itu meninggalkan ruangan sang dokter.

Sementara itu di ruang perawatan Jungkook...

"Sayang, kau tidak apa-apa? Kenapa wajahmu pucat sekali, hm? Sakit lagi? Katakan padaku mana yang sakit, Sayang, aku mohon! Berbagilah denganku, agar aku bisa merasakan apa yang kau rasakan..." ucap Taehyung saat menatap lamat Jungkook.

Wajah Jungkook tampak pucat, dahinya pun tampak berkeringat dingin. Hingga Taehyung tak hentinya mengusap dahi Jungkook lembut. Bilah bibir itu pun tampak sedikit kering dan pucat, tak seperti biasanya tampak memerah dan lembab. Sebelah tangan Taehyung menggenggam jemari Jungkook, dia sangat tahu kekasihnya tengah menahan rasa sakitnya. Rematan keras Taehyung rasakan pada jemarinya, meskipun sang kekasih berusaha menyunggingkan senyumannya.

"Jangan cemas...aku baik-baik saja, Sayang..." ucap Jungkook lemah dan sedikit terbata. "Kumohon tetaplah disampingku..."

"Aku akan selalu di sampingmu, Sayang. Entah kau menginginkannya atau tidak," balas Taehyung. "Berjanjilah padaku kau akan baik-baik saja, berjanjilah padaku kau akan bertahan. Kumohon, Sayang..." Taehyung memeluk tubuh Jungkook erat, tanpa sadar airmatanya kini mengalir. Sungguh dia ingin menggantikan rasa sakit yang dialami kekasihnya. Sungguh dia ingin bahwa hasil pemeriksaan itu cocok dengannya, namun semua itu sirna. Harapan menolong kekasihnya hilang. "Maaf, maafkan aku, sayang... Kunohon maafkan aku jika kelak aku melakukan sesuatu yang membuatmu terluka...maafkan aku, Jungkook..." ucap Taehyung terisak.

"A-apa maksud ucapanmu, Sayang? Kau akan menyakitiku? Jangan katakan kau akan memberikan janㅡ" ucapan Jungkook terjeda, saat Taehyung menarik wajahnya, menangkup wajah mungil Jungkook, dan menatapnya lamat. "Aku tidak mau menerimanya, tidak! Meskipun aku ingin hidup, meskipun aku ingin selalu bersamamu, aku tidak ingin mengambil itu darimu. Aku tidak bisa... Aku tidak bisa, Taehyung..." lirih Jungkook.

HEARTBEATWhere stories live. Discover now