Chapter 26

1.4K 207 25
                                    

Setelah acara pertunjukkan seni itu selesai, banyak orang yang memberikan tepuk tangan untuk kedua gadis yang tampil itu.

Tepuk tangan dan sorak-sorakan membuat kesan pertunjukkan seni itu sudah seperti konser tunggal saja.

Jisoo dan Chaeyoung pun segera berdiri lalu membungkukkan badan mereka. Mereka berdua pun langsung turun menuju backstage.

"Unnie, unnie, kau mendengar tepuk tangan itu, suara sorakannya membuatku merasa menjadi seperti idola saja. Wah unnie, kau sangat hebat tadi. Suaramu sangat indah, membuatku ketagihan saja" puji Chaeyoung sambil bergelayut manja di tangan Jisoo.

"Bukan hanya aku Chaeyoung-ah, kau juga sangat hebat tadi. Aku bangga padamu, kau sudah sangat cocok untuk menjadi penyanyi" ujar Jisoo dengan mengusap rambut Chaeyoung.

"Ah unnie, kau membuatku serasa ingin terbang saja. Gomawo Jisoo unnie" ujar Chaeyoung dengan memeluk tangan Jisoo manja.

"Chaeng-ah! Jangan memeluk Soonie-ku sembarangan. Dia milikku" teriak Lisa tidak terima ketika ia melihat Chaeyoung memeluk tangan Jisoo yang sudah ia klaim sebagai miliknya itu.

"Terserahku, blek...." seru Chaeyoung tidak mau kalah sambil menjulurkan lidahnya kepada Lisa, ia juga semakin memeluk lengan Jisoo erat bahkan meletakkan lengan Jisoo satunya lagi di atas kepalanya agar Jisoo mengusap rambutnya dan membuat Lisa semakin cemburu.

"Kau ini" akhirnya terjadilah acara tarik menarik yang membuat Jisoo kewalahan akan tingkah kedua juniornya ini. Karena memang mereka selalu saja merebutkan diriniya tanpa peduli dimana mereka sedang berada.

"Chaeyoung-ah, Lisa-ya geumanhe!" terdengar suara berat milik sang ayah menegur kedua putri bungsunya tersebut.

Chaeyoung dan Lisa pun akhirnya menghentikan kegiatan tarik-menarik tersebut dan meminya maaf kepada Jisoo.

"Oh iya unnie, perkenalkan ini keluarga kami. Ini uri appa" ujar Chaeyoung sambil menunjuk ke arah Joongki "ini uri eomma, uri cheonsa" goda Chaeyoung disertai kekehan dari semua orang.

"Dan ini unnie tertua kami, Song Jennie si malaikat maut" lanjut Lisa dengan cengirannya.

"Yak! Apa yang kau bilang hah? Kau ingin mendapatkan hukuman dariku?" kesal Jennie sambil memberikan tatapan tajamnya kepada Lisa.

"Lihatlah unnie, benarkan yang kubilang. Jennie unnie itu sangat menyeramkan, beda dengan dirimu yang lemah lembut" adu Lisa kepada Jisoo yang membuat kedua orang tua Song bersaudara tertawa dibuatnya.

"Sudahlah Lisa-ya, hentikan jangan mengganggu kakakmu lagi. Eomma dan appa tidak akan mau membantumu ya jika kau mendapatkan hukuman darinya" Chaeyoung yang mendengar hal itupun akhirnya menghentikkan aksinya dalam menjahili sang kakak. Kemudian pandangannya beralih ke Jisoo.

"Eomma, appa perkenalkan ini Jisoo-unnie"

Deg...

Joongki dan Yeobin seketika diam membeku. Jisoo. Nama itu, merupakan nama putri sulung mereka. Putri yang dulu dibuang oleh Joongki dan bahkan sebelum itu dia menyiksanya terlebih dahulu baik secara fisik maupun mental.

Tapi walaupun demikian, Joongki dan Yeobin belum yakin seratus bahwa Jisoo yang di depan mereka ini merupakan Jisoo putri mereka yang hilang atau bisa kita sebut dengan putri yang dibuang?

"Annyeong eommonim, abeonim. Nama saya Jisoo. Lee Jisoo imnida" sapa Jisoo memperkenalkan diri sambil membungkukkan tubuhnya penuh hormat.

Flower Road [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang