Chapter 19

1.3K 200 15
                                    

Dugh

Karena terburu-buru Jisoo pun secara tidak sengaja menabrak seseorang. Tubuhnya mendarat di lantai rumah sakit yang dingin.

Ia merasakan sakit yang teramat sangat di bagian pergelangan kakinya tempat dimana ia dipukuli oleh Nayeon dan Jennie. Ia pun mengurut pelan pergelangan kakinya untuk meredakan rasa sakitnya.

Tiba-tiba uluran tangan berada tepat di depan wajahnya. Tangan tersebut merupakan milik dari orang yang Jisoo tabrak.

"Taeyong-ssi??"

"Jisoo-sii??"

"Maafkan aku Taeyong-ssi. Aku sedang terburu-buru, jadi tidak memperhatikan jalan. Sekali lagi maafkan aku" Jisoo pun membungkuk berkali-kali sambil melontarkan kata maaf yang seirama dengan jumlah bungkukkannya.

"Gwaenchana Jisoo-ssi. Kau tidak perlu meminta maaf, disini aku juga bersalah. Aku juga tidak memperhatikan jalan karena sedang terburu-buru" Taeyong pun juga meminta maaf sambil membungkuk berulang kali.

"Kau disini sedang apa Jisoo-ssi? Apakah ada keluargamu yang sedang sakit?"

"Ne, ibuku sedang sakit dan dirawat disini. Itu ruangannya" Jisoo menunjuk salah satu ruangan yangbada di dalam lorong rumah sakit tersebut.

"Aku disini juga mau mengunjungi ibuku. Untung saja hari ini aku tidak ada mata kuliah pagi jadi aku bisa bersama ibuku berlama-lama"

"Ya, kau benar Taeyong-ssi waktu bersama ibu itu menurutku sangat berharga dan aku ingin selalu menghabiskan waktuku bersamanya. Oh iya, tidak usah memanggilku terlalu formal karena mulai kita sekarang adalah teman. Kau mau?" tanya Jisoo sambil menjulurkan tangan kanannya kepada Taeyong.

"Tentu saja aku mau, kita berteman" Taeyong pun membalas uluran tangan dari Jisoo.

Setelah berjabat tangan, Jisoo pun berpamitan kepada Taeyong untuk pergi ke kampus karena dia ada mata kuliah pagi.

Diperjalan Jisoo lagi-lagi menabrak orang yang ada di depannya karena berlari. Untuk saja ia tidak sampai terjatuh dan menambah luka di pergelangan kakinya.

Jisoo pun segera meminta maaf kepada orang tersebut dengan cara membungkukkan badannya berulang kali dengan melontarkan kata maaf terus menerus.

"Jisoo-ya?"

Karena merasa mengenal dengan suara orang tersebut, Jisoo pun langsung mengangkat kepalanya dan sangat terkejut ketika melihat orang yang ada di depannya ini.

"Oppa?" orang tersebut adalah Wu Yifan atau orang lain biasanya mengenal dia dengan nama Kris Wu. Yifan adalah anak dari Dokter Wu Hangeng, dokter ahli jantung yang mengoperasi Jisoo saat kecil dan menanggung segala biaya pengobatan yang Jisoo butuhkan Dokter Wu dan istrinya sudah menganggap Jisoo sebagai putri kandung mereka, mereka sangat menyayanginya.

"Kapan oppa sampai? Dimana bàba dan mama? Apakah mereka ikut?" tanya Jisoo dengan wajah yang tersenyum lebar.

"Oppa baru saja sampai, bàba dan mama tidak ikut mereka bilang mereka akan datang minggu depan karena seminggu ini mereka akan mengikuti meeting penting. Bàba dan mama bilang dia sangat merindukanmu, nanti jika sudah selesai meeting mereka akan menghubungimu"

"Baiklah, aku senang oppa datang. Kalau begitu aku pergi dulu oppa, kau sudah tau kan ruangan eomma yang mana? Kau langsung saja kesana"

"Kau mau kemana Jisoo-ya? Biar oppa saja yang mengantarmu, sepertinya kau sedang terburu-buru. Ayo cepat!" Yifan pun langsung menarik tangan Jisoo menuju ke parkiran dimana letak mobilnya berada.

Flower Road [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang