Chapter 2

3.7K 338 6
                                    

Terlihat di dalam sebuah ruangan, tepatnya ruangan bermain ada seorang wanita yang sedang mengajak seorang bayi untuk bermain bersamanya.

Wanita tersebut juga kelihatan sedang memberi putri kecilnya itu makan.

Ya, wanita itu adalah Jeon Yeobin dan putri kecilnya Song Jisoo. Dia sangat bahagia melihat putri kecilnya yang cukup aktif untuk anak seusianya. Jisoo merangkak kesana kemari dengan sangat semangat dan tidak lupa selalu memberikan senyum bahkan tawa di wajahnya untuk sang ibu.

Namun, senyum bahagia dari wajah sang ibu tiba-tiba sirna dikala ia melihat sang putri yang sangat kelelahan dan berusaha untuk bernafas dengan baik. Putri kecilnya itu tidak menangis, tapi dapat dilihat dari sana bahwa bayi itu sedang berusaha untuk mengambil udara disekitarnya sebanyak-banyaknya untuk mengisi pasokan oksigen di paru-parunya.

Melihat apa yang terjadi dengan putri kecilnya. Yeobin sangatlah panik dan segera menghampiri putrinya itu. Ia berteriak memanggil-manggil sang suami agar datang dan dengan segera membawa putrinya ke rumah sakit untuk ditangani secara medis.

Mendengar Yeobin yang berteriak, Joongki yang saat itu sedang berada di dalam ruang kerjanya segera meninggalkan segala macam berkas yang ada di atas meja lalu berlari keluar sambil membanting pintu ruang kerjanya itu.

Sesampainya di ruang bermain sang anak. Ia melihat istrinya sedang menangis histeris dan putri kecilnya yang saat ini berada di dalam pelukan istrinya sudah dalam keadaan mulai membiru akibat kekurangan oksigen.

Joongki pun langsung mengambil tubuh sang putri lalu berlari keluar dari mansion menuju ke arah mobil dengan meninggalkan istrinya di dalam ruangan bermain itu. Untung saja Yeobin cepat tanggap dan langsung menyusul sang suami yang saat ini sudah berada di dalam kendaraan beroda empat itu.

Mereka berdua sangat panik melihat keadaan putri kecil mereka itu. Joongki membawa mobil dengan kecepatan tinggi tanpa memperdulikan teriakan dari orang-orang sekitar itu. Bahkan ia beberapa kali melanggar traffic light yang ada disana.

Lagipula siapa yang berani menuntut pemimpin dari SJ Company tersebut.

Sesampainya di rumah sakit beberapa dokter telah siap siaga di depan pintu masuk dengan brankar yang ada di samping mereka. Mereka pun segera meletakkan putri kecil mereka itu ke atas brankar dan perawat yang ada disana langsung membawa putri mereka ke dalam UGD.

Kedua pasangan suami-istri tersebut tidak diperbolehkan masuk karena dapat menghalangi proses yang sedang dilaksanakan.

Yeobin terus saja menangis di dalam pelukan Joongki. Sedangkan, Joongki saat ini juga dalam keadaan syok namun ia berusaha kuat dan tegar untuk sang istri.

Tak berselang lama kemudian, akhirnya seorang dokter keluar dari ruangan tersebut.

"Tuan dan nyonya tenang saja, putri kalian tidak apa-apa. Dia hanya kelelahan namun karena putri anda memiliki kelainan jantung yang membut kondisi jantungnya lemah menyebabkan ia tidak boleh melakukan aktifitas yang melelahkan bahkan walaupun itu hanya bermain saja.", jelas sang dokter kepada suami-istri itu.

"Ba-bagaimana bisa Jisoo mengalami ke-kelainan jantung. Dokter Hong kemarin tidak mengatakan apa-apa kepada saya pada saat putri saya baru lahir."

"Tidak yeobo, Dokter Hong memang ada memberitahukan perihal kondisi kesehatan Jisoo hanya saja cuman aku yang mengetahuinya. Aku melarang Dokter Hong untuk memberi tahumu, karena pada saat itu kondisimu masih cukup lemah. Aku ingin memberi tahumu pada waktu yang tepat, tapi sepertinya memang saat inilah waktu yang tepat itu. Maafkan aku."

"Me-mengapa k-kau baru memberi tahuku sekarang, jika aku tahu pasti aku tidak akan membiarkan Jisoo kelelahan. Ba-bagaiman bisa kau me-menunda untuk mengatakan itu kepadaku.", marah Yeobin kepada suaminya sambil memukul-mukul dada sang suami dengan cukup keras.

Flower Road [END]Where stories live. Discover now