Spesial Chapter: Luffy

754 90 16
                                    

Malam itu adalah salah satu malam tenang untuk Kru Mugiwara setelah mereka selesai dengan petualangan dadakan di markas G-8.

(Name) sedang duduk di Crow nest saat dia mendengar suara ribut di dapur. Suara teriakan Sanji yang melarang Luffy untuk mengambil makanan secara diam-diam juga suara tendangan setelahnya.

Sontak gadis itu menoleh ke sumber suara dan terlihat Luffy yang keluar dalam keadaan babak belur dengan wajah cemberut.

Sebuah senyum tulus terbit di wajah gadis itu. Luffy pasti terkena jebakan buatan Sanji lagi. Pikirnya geli.

"Mencuri makanan lagi, Luffy?" Tanya (Name) sambil melongok ke bawah.

Luffy yang mendengar suara (Name) sontak mendongak dan mengangguk cemberut. Dia lalu merenggangkan tangannya dan naik ke Crownest juga, memeluk (Name) sambil meringkuk di dekapan gadis itu.

"(Name), Sanji pelit banget! Padahal aku cuman minta sedikit!" Keluhnya.

(Name) terkekeh dan mengelus surai ravennya gemas. "Mau bagaimana lagi. Bahan persediaan kita menipis, Luffy."

Luffy kian cemberut dan menenggelamkan wajahnya di ceruk leher gadis itu. "Tapi aku lapar! Lapar banget!" Rengeknya.

KAWAII. Pikir (Name) gemas.

"Eum ... Bagaimana kalau aku masakkan sesuatu? Tapi sedikit saja, ya?" Kata (Name) mencoba menghibur kapten kecilnya.

Luffy langsung mendongakkan kepala dan menatap (Name) dengan mata berbinar. "Hontou ka?!" Tanyanya dengan blink blink di matanya.

(Name) menutup mata mencoba menahan mimisan. Tahan. Tahan, (Name). Susah emang punya kapten yang unyu seperti Luffy. Batin gadis itu sebelum tersenyum dan mengangguk.

"YATTA! (Name) akan memasak untukku!" Pekiknya girang lalu melepaskan pelukannya.

"Kalau begitu, aku masak dulu, Luffy." Pamit (Name) sebelum pergi ke dapur.

Luffy menunggu dengan tidak sabar. Tak berselang lama (Name) kembali dengan sepiring tumis daging dan segelas air.

"Ini makananmu, Luffy." Ucap (Name) lalu memberikan makanan yang baru saja dia masak ke Luffy.

Luffy mengambilnya dengan semangat. "Ittadakimasu!" Serunya lalu makan sesuap.

Luffy seketika terdiam. Lama.

Melihat Luffy terdiam lama sontak (Name) khawatir. Dia mengibas-ngibaskan sebelah tangannya di depan wajah Luffy.

"Luffy? Luffy? Luffy, daijobu ka? LUFFY!" teriaknya cemas.

"Umai (enaknya)~." Gumam Luffy dengan mata berair.

"Eh?" (Name) cengo.

Luffy langsung melahap sisa makanannya. "Enak! Ini benar-benar enak! Masakanmu sangat enak, (Name)! Tapi masih lebih enak masakan Sanji tapi yang ini juga sangat enak! Argh! Aku bingung! Pokoknya ini benar-benar enak!" Serunya sambil makan dengan begitu lahap.

(Name) perlahan tersenyum, lega. Dia pikir ada masalah apa sampai Luffy terdiam rupanya karena rasa masakannya.

"Makan pelan-pelan, Luffy. Tidak ada yang akan mengambil makananmu." Ucapnya lembut lalu menyeka saus kecap yang menempel di sekitar bibir Luffy dengan sapu tangan miliknya.

"Eum! Eum!" Tanggap Luffy sambil terus makan dengan lahap.

Tak berselang lama, Luffy selesai makan. "Ah, kenyangnya~. Arigaotu, (Name). Shishishi."

(Name) hanya membalas dengan senyum tipis.

Keduanya diam sejenak walau Luffy tidak benar-benar diam. Dia menganyunkan kaki dan bernyanyi lagu yang dia buat sendiri.

Akaime no (Name) (One Piece x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang