Menuju Alubarna

717 119 5
                                    

Kami bertujuh terus berlari menuju Alubarna sembari menghindari Angkatan Laut.

"Tunggu! Apa kita akan terus berlari hingga ke Alubarna?!" Seru Usopp.

"Tidak masalah kan?!" Balas Luffy lalu tertawa.

"BAKAYARO! AKU BISA MATI KELELAHAN!" seru Usopp garang.

"Kalau begitu, ayo kita cari kuda dulu!" Tinpal Vivi.

"Tapi disini ada banyak Angkatan Laut loh!" Balas Zoro.

"Aku punya cara!" Seru (Name) sambil terus berlari. "Tapi ini agak ekstrim. Apa kalian setuju?!"

"Maksudmu terbang? Kali ini tidak masalah!" Balas Usopp.

(Name) menggeleng. "Bukan terbang tapi teleportasi."

"Hah? Teleportasi? Memangnya bisa?" Tanya mereka serempak.

(Name) mengangguk. "Bukan teleportasi betulan sih tapi aku bisa merubah seluruh tubuh kalian menjadi gas oksigen dan memindahkannya ke Alubarna dengan perantara angin. Untungnya, kita bisa sampai dalam beberapa detik. Risikonya, bisa jadi ada organ yang ketinggalan di udara dan lupa aku ubah atau susunannya terbalik."

"KOWAI!" pekik Usopp ketakutan.

"JANGAN PERNAH LAKUKAN YANG SEPERTI ITU!" Pekik Nami dan Vivi garang.

"Shishishi, sepertinya menarik!" Ucap Luffy.

"Mati pun aku rela jika yang membunuh adalah (Name)-cwan. Melleroin~." Ucap Sanji.

"Mati sana." Rutuk Zoro.

"Hah? Apa yang kau bilang, Marimo?!" Seru Sanji.

"Siapa yang kau panggil Marimo, Alis Keriting?!" Seru Zoro.

Melihat bau-bau pertengkaran, Nami segera memukul kepala keduanya. "Ini bukan waktunya bertengkar! (Name), tidak bisakah kau menerbangkan kami saja?!"

"Dengan pakaian yang basah kuyup oleh air laut? Tidak, terimakasih. Itu sia-sia saja." Ucap (Name). "Lagipula, sepertinya kita sudah mendapat tumpangan."

"Huh?" Semua kru kecuali Sanji menatapnya bingung.

Tak lama kemudian dari kejauhan terdengar suara Chopper. Dia datang bersama Matsuge dan seekor kepiting gurun raksasa.

"Hoiiii. Minnaaaa." Serunya daei kejauhan.

"Chopper!" Pekik mereka semua.

Luffy yang kagum langsung menaiki kepiting diikuti yang lain.

"Darimana kau mendapatkan ini, Chopper?" Tanya Namu setelah berada di atas punggung kepiting.

"Matsuge lahir dan dibesarkan di kota ini jadi dia punya banyak teman. Kepiting ini salah satunya. Tapi mereka semua berotak mesum." Jelas Chopper.

"Sugoi. Kepiting Gerak menetap di Padang pasir sudah begitu lama. Mereka seperti kepiting hantu tapi kita bersamanya sekarang!" Seru Vivi girang.

"Apa benar, dia bisa bergerak cepat?" Tanya Zoro ragu.

"Mau ku teleportasikan terlebih dahulu, Marimo? Tapi aku gak menjamin jika ginjalmu gak hilang, ya." Ucap (Name) yang duduk di sampingnya.

Perempatan imajiner muncul di dahi Zoro. Dia menatap gadis itu garang. "Siapa yang kau panggil Marimo, Tupai?!"

(Name) balas menatapnya tajam. "Kau sendiri?! Siapa yang pertama kali memanggilku Tupai, Marimo?!"

"Tapi kau memang mirip tupai!"

"Apa kau tidak pernah berkaca?! Rambutmu itu tidak ada bedanya dengan lumut?!"

"Cari mati kau, Rambut Plin-plan?!"

Akaime no (Name) (One Piece x Reader)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant