Untuk Putra Raja Bajak Laut

1K 191 25
                                    

Ingat saja. Keadilan di dunia ini hanya satu yaitu ketidakadilan yang rata.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Setelah menguburkan tengkorak yang sebelumnya ditemukan oleh Luffy di Erumalu, mereka kembali melanjutkan perjalanan.

"Ah~ kebakar ... keringat pun gak keluar ... Ah~." Keluh Luffy yang berjalan dengan tongkat yang entah dia dapat dari mana.

"Jangan kebanyakan mengeluh, Luffy. Nanti kau jadi capek sendiri." Peringat Nami tapi tidak di dengarkan oleh Luffy.

"Ah~." Keluh Luffy lagi.

"Aku tidak sanggup ... aku tidak tahan dengan cuaca panas ... lebih baik di cuaca dingin ...." Keluh Chopper yang terbaik di gerobak kecil yang di tarik oleh Zoro karena tidak sanggup berjalan.

"Kau kepanasan karena bulu-bulu mu yang tebal itu. Kenapa gak dilepasin saja?" Kata Usopp yang berjalan dengan bantuan tongkat.

Chopper yang kesal pun langsung berubah menjadi besar. "Nani Yo, Konoyaro?! Jangan menghuna rusa!" Amuknya.

Usopp pun langsung memekik ketakutan. "GYAAA! Monster!"

"Chopper, jangan berubah jadi besar! Nanti tidak akan ku tarik loh!" Kata Zoro yang kesulitan menarik Chopper karena Chopper berubah menjadi besar.

Sementara itu Chopper tidak mempedulikan perkataan Zoro dan masih bertengkar dengan Usopp.

"Siapa yang kau panggil monster, dasar hidung panjang bodoh!" Balas Chopper pada Usopp.

Usopp pun terlihat seperti akan melawan Chopper namun dengan kaki yang gemetaran hebat. "Na-nani yo. Siapa yang kau panggil hidung panjang bodoh? Hi-hidungku ini ...."

"Cepat kembali ke bentuk semula!" Seru Zoro yang sedang kesal lantas mengembalikan ukuran tubuh Chopper secara paksa.

"Ah ...." Luffy mendongak ke arah (Name) yang tengah rebahan di dalam tandu yang ia kendalikan "(Name) ... aku juga mau terbang ...." Rengeknya.

Btw, itu tandu nemu di tengah jalan setelah dari Erumalu. Karena malas terbang jadi (Name) mengendalikan tandu itu. Kan lumayan. Sudah gak capek-capek terbang, adem lagi.

(Name) yang sedang asyik rebahan pun membuka kain tandu miliknya dan melongok kebawah. "Ogah banget. Mending rebahan sendiri. Luas, empun. Sejuk~." Ucapnya lantas tertawa melihat wajah Luffy yang kian loyo.

"Oe, (Name). Kau itu tidak setia kawan sekali! Seharusnya kau berbagi tandu dengan kami, dong!" Omel Usopp yang kembali bertenaga setelah minum seteguk air.

Namun yang diprotes hanya melambaikan tangan. "Aku tidak peduli. Aku tidak mendengar. Aku tidak mau berbagi, ya~." Ledek gadis itu lantas tertawa melihat wajah Usopp yang jengkel.

"(Name), arahkan tandumu itu ke atas kami atau kau harus bayar 100 juta Berry." Ancam Nami. Dia juag mulai lelah berjalan dan ingin menaiki tandu yang gadis itu terbangkan dengan kekuatan buah iblisnya.

"Tagih saja ke Zoro. Dia lupa membelikanku es krim di Nanohana tadi." Kata (Name).

Nami seketika kicep sementara Zoro memulai protesnya.

"Apa yang dia bilang tidak salah sih ...." Gumam Nani. Niatnya agar bisa mendapat tempat berteduh tapi yang diancam malah tidak mempan.

Ace tersenyum saja melihat pertengkaran itu.

"Vivi-chan sepertinya tidak mengeluh sama sekali." Kata Sanji.

"Aku dilahirkan dan besar di gurun ini jadi ini tidak masalah bagiku." Kata Vivi.

Akaime no (Name) (One Piece x Reader)Where stories live. Discover now