Mereka berdua berjalan menuyusuri koridor rumah sakit Cita Kartika, Fany berjalan di belakang Gara ia tidak bisa menyamakan langkah Gara yang lebar dan cepat

Setibanya di depan ruang rawat Risha mereka langsung masuk, disana Fany dan Gara bisa melihat Risha yang setengah berbaring di brankar dengan kaki, siku, dan juga kepala yang di perban

"Nathaan" ucap Risha dengan suara parau, dengan cepat Gara menghampiri sahabatnya itu

"Kenapa bisa kaya gini?" tanya Gara dengan khawatir, Fany hanya menyaksikan mereka berdua tanpa ikut bersuara jujur hatinya tidak kuat melihat adegan di depan nya namun ia maklumi karena Risha sedang sakit

"Tadi pulang sekolah ada yang nyerempet aku pake mobil, tapi orangnya kabur" tutur Risha

"Maaf Sha gara gara aku-"

"Its okay Nathan ini udah kejadian"

"Bunda ayah sama kakek belum dateng?" tanya Gara memastikan, Risha menggeleng pelan dan memang tadi saat bundanya menelpon katanya mereka baru mau berangkat karena menunggu Pak Abraham dahulu

"Oh iya Nath, ada obat yang belum di ambil kata suster, tolong ambilin dulu ya ini resepnya" Risha memberikan selembar kertas resep obat

Gara mengangguk "yaudah aku kedepan dulu" lalu cowok itu melenggang pergi meninggalkan Fany dan Risha dalam satu ruangan

"Gimana Fan seru kan?" tanya Risha ambigu, Fany mengerutkan alisnya bingung

"Maksud lo?" tanya Fany

"Haadeehh gak nyadar juga, lo liat cowok lo sebegitu perhatian nya sama gue? lo gak sakit liatnya?" tanya Risha sambil berdecih meremehkan

"Kesian ya lo minta perhatian sama cowok orang, gak malu?" balas Fany tak terima

"Sebelum dia jadi cowok lo, dia lebih dulu sama gue" tutur Risha dengan bangganya

"Lo tau sebenernya gue gak kenapa kenapa" lanjut Risha dengan santainya lalu menggerak gerakan kaki serta sikunya yang memang seperti tidak apa apa

"Lo gila?!!"

"Sshtt ayolah Fan gue juga pengen ngerasain perhatian sahabat gue lagi kaya dulu sebelum adanya lo, lo tega jauhin gue sama sahabat gue satu satunya Fan?" tanya Risha dengan wajah memelas

Fany mengepalkan tangannya menahan emosi ia mendekat ke arah brankar Risha

"Lo tau? saat kabar sampah lo tadi, dia hampir celaka gara gara lo!"

"Ya ya ya, gue tau pasti si Gara panik kan terus diperjalanan ngebut, and lo berdua juga pasti berantem gara gara gue" ucap Risha dengan smirknya

"Gila!"

"Ya gue emang gila, saking gila nya gue mau kalian putus secepatnya gue udah muak!" ucap Risha enteng

Fany semakin dibuat kesal amarah nya sudah memuncak ia mendekat ke arah Risha hingga

Plakk

"Akhh"

Suara tamparan yang sangat nyaring terdengar di ruangan mereka berdua berada

Risha memalingkan wajahnya ketika Fany menamparnya begitu keras bahkan pipi Risha sampai memerah membuat Risha menahan perih di pipinya

"Faan gue minta maaf, gue gak ada maksud ganggu acara lo sama Nathan, kalo tau lo lagi sama dia gue gabakal ngasih tau kalo gue celaka, maaf Fan" Risha berucap dengan mata berkaca kaca berdramtisir

"Steffanyy!!" teriak seseorang di ujung pintu masuk yang menyaksikan Fany yang menampar Risha dengan kuat

'Mampus! kepancing juga amarah lo Fan' ucap Risha dalam hati bersorak senang, sekarang disini seolah Fany yang terlihat jahat

ASGARA!Where stories live. Discover now