🍭Lollipop || 21

24.4K 1K 117
                                    

🍭BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA!🍭
.
.

Selamat membaca...
Typo bertebaran..

Ahra terbangun dari tidurnya, mencoba untuk duduk tapi rasa pening yang mendera kepalanya membuat gadis itu kembali terbaring di ranjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ahra terbangun dari tidurnya, mencoba untuk duduk tapi rasa pening yang mendera kepalanya membuat gadis itu kembali terbaring di ranjang. Ia mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan lalu berusaha mengingat kejadian semalam.

Semalam yang ada di ingatannya yaitu Haechan datang dan memeluknya di depan halte setelah itu, ia tak ingat apa-apa dan sekarang, cayaha matahari sudah bersinar terang dan dia terbangun di dalam kamar yang dulu pernah dia tempati yaitu kamar Haechan yang ada di Apartemennya.

Lalu kemana pemilik kamar ini pergi, karena hanya ada dia seorang diri di kamar itu "Apa Kak Haechan pergi ke sekolah?" Tanya Ahra pada dirinya sendiri.

Ceklek! Suara pintu yang terbuka itu membuat Ahra menoleh ke samping kanannya dan seseorang yang masuk ke dalam kamar itu adalah orang yang ia pertanyakan keberadaannya sedari tadi, siapa lagi kalau bukan Lee Haechan.

"Pagi" Sapa pemuda yang mengenakan T-shirt hitam polos membungkus tubuh tegapnya itu, ia berjalan ke arah ranjang lalu duduk di sisi Ahra tepat di samping paha gadis itu.

"Kakak nggak sekolah?" Tanya Ahra.

"Nggak. Mana mungkin kakak ninggalin Ahra sendirian di sini. Apalagi semalam Ahra demam tinggi" Jelas Haechan.

Pria itu kemudian meletakkan telapak tangannya di dahi Ahra untuk mengecek suhu tubuh gadis itu dan rasa lega itu akhirnya Haechan rasakan ketika tubuh Ahra tak panas lagi seperti semalam.

Cup! Kecupan lembut itu diberikan Haechan pada kening Ahra lalu beralir pada bibir mungil gadis itu, pemuda bermarga Lee itu kemudian tersenyum simpul, mengusap kedua pipi gadis itu yang kian hari semakin tirus itu.

"K-kak"

"Kenapa hmm?" Tanya Haechan dengan suara yang begitu lembut, masih setia dengan kegiatannya mengusap pipi Ahra.

"K-kita harusnya nggak kaya gini" Ujar Ahra dengan suara parau melepaskan tangan Haechan di pipinya.

Tatapan mata pemuda itu berubah sendu "Maaf, Kakak tau ini salah Ra. Tapi, kakak nggak bisa lepasin kamu, Kakak bener-bener cinta sama kamu"

Liquid bening itu mengalir di kedua pipi Ahra. Gadis itu kemudian memeluk Haechan dengan sangat erat begitupun dengan pria itu, keduanya menangis. Menangisi takdir yang Tuhan tuliskan untuk mereka jalani.

Di tempat lain, Mark terbangun di dalam mobilnya. Penampilannya begitu kacau. Rambut hitamnya berantakan bahkan kantong mata lelaki itu begitu jelas menghitam.

Lollipop  》Haechan ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang