🍭 Lollipop || 12

38K 1.1K 49
                                    

HARAP VOTE SEBELUM MEMBACA!!
BAGI YANG BELUM VOTE BEBERAPA CHAPTER SEBELUMNYA AYO DONG PADA DI VOTE!

Spam komen yuk!
Happpy reading!!!

Hari ini tepat 17 tahun kematian Ibu Haechan, dan lelaki berkulit tan itu sekarang sedang berada di acara peringatan kematian sang Ibu yang dilaksananakan di kediaman besar keluarga Song, rumah Neneknya dari pihak Ibu

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Hari ini tepat 17 tahun kematian Ibu Haechan, dan lelaki berkulit tan itu sekarang sedang berada di acara peringatan kematian sang Ibu yang dilaksananakan di kediaman besar keluarga Song, rumah Neneknya dari pihak Ibu.

Song Hera. Nama itulah yang tertulis di batu nisan yang kini berhadapan dengan Haechan. Pemuda itu membungkuk ke arah batu nisan itu lalu meletakkan satu bunga lily putih diatasnya.

Haechan tersenyum menatap makam seseorang yang tidak pernah ia rasakan kehadirannya selama delapan belas tahun ia hidup itu, mungkin selama satu tahun pemuda itu merasakannya tapi tentu saja ia tidak ingat akan hal itu karena sang Ibu telah pergi meninggalkannya saat ia berusia satu tahun.

Kecelakaan. Itulah alasan kenapa sang Ibu meregang nyawa, dan Haechan mengetahui hal itu tentu saja dari cerita sang Ayah yang selalu menceritakan tentang Ibunya saat ia masih kecil.

Dari cerita sang Ayah, Haechan mengetahui jika Ibunya adalah seorang dokter kandungan dan pekerjaannya itu juga yang menjadi sebab ia meninggal dunia.

Tujuh belas tahun silam saat Ibunya hendak akan menolong seorang wanita yang akan melahirkan di jalan, tiba-tiba saat ia menyebrang sebuah mobil melaju dan akhirnya menabrak tubuhnya yang saat itu tengah mengandung sembilan bulan.

Ya. Haechan memiliki adik tapi sayang adiknya itu tidak selamat. Bayi kecil berjenis kelamin laki-laki itu pergi ke surga bersama sang Ibu.

"Haechan lagi mikirin apa?" Sebuah usapan lembut dibahunya menyadarkan pemuda itu.

"Nggak Nek, Haechan lagi nggak mikirin apa-apa" Jawab Haechan

"Kalau gitu ayo, orang lain juga mau sapa ibu kamu" Ajak wanita tua itu.

Haechan mengangguk mengikuti sang Nenek kembali masuk ke dalam rumah besar Neneknya dan di dalam rumah itu ternyata sudah ada teman-temannya yang sedang berbincang.

"Kalian dateng?" Tanya Haechan menghampiti teman-temannya.

"Iyalah Bang, tiap tahun kita kan nggak pernah absen" Jawab Jisung "Tapi Bang Mark nggak ikut, katanya dia lagi ada projek kuliah" Sambung Jisung.

"Kenapa yaa Bang Mark nggak ikut. Kan biasanya dia juga bakal batalin sepenting apa jadwalnya buat ke acara peringatan kematian Bundanya Haechan" Celetuk Jaemin.

"Mungkin projek itu penting banget, mangkannya dia nggak bisa batalin" Sanggah Renjun berusaha membuat para teman-temannya untuk perpikiran positif.

Keempat orang itu mengangguk tapi tidak dengan Haechan, dia tahu alasan sebenarnya Mark tidak kemari jelas karena lelaki itu sedang marah.

"Sekarang nggak usah mikirin Bang Mark, kita makan yuk gue udah laper" Ujar Chenle memegangi perutnya.

Lollipop  》Haechan ✔Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora