🛍Elang marah!🛍

3 1 0
                                    

"Gila...Gila...Ini tas keluaran terbaru, ahhh gemes." Pekik Serill saat melihat salah satu merek brend mengeluarkan tas terbarunya.

Dan tas yang Serill pegang limited edition, hanya di keluarkan di 10 negara saja dan indonesia salah satunya.

"Gue mau juga,"Tambah Ariel dengan semangat.

"Iya gue juga mau," Anggun pun ikutan berujar.

Serill, Ariel, dan Anggun sibuk memilih warna yang sesuai dan cocok bagi mereka. Beda dengan Dian ia hanya memandang tanpa minat, sebenarnya ia juga mau apa lagi salah satu barang brend yang ia sukai.

"Loh ko lo gak ikutan sih, Di? Biasanya lo kalo ada barang brend dari merek yang lo suka pasti langsung beli tapi kenapa sekarang lo diem aja?"tanya Anggun penasaran.

Dian yang di tanya seperti itu hanya tersenyum miris, ia ingin menangis dan bercerita kalo dia sekarang miskin tidak punya uang, tapi kalo ia jujur pasti teman-temannya menjauhi dirinya dan mengucilkannya.

"Gue lagi gak mood aja." ujar Dian dengan senyum terpaksa.

"ohh gitu, ya udah gue mau milih dulu."

Anggun kembali memilih tasnya sebelum yang ia sukai di ambil alih oleh kedua temannya. Merasa sudah mendapatkan apa yang mereka sukai, mereka pun memilih-milih tas yang lainnya.

"Eeehhh, Di. Lo teraktir kita kan?"tanya Ariel.

Dian yanh sedang memegang ponsel di sudut ruangan yang terdapat ruang kursi tunggu pun menegakan tubuhnya, seketika tubuhnya panas dingin.

"Ter-Teraktir?" tanyanya gugup.

Ariel pun mengangguk.

"Iya, biasanya juga gitu kan, Di?" tambah Anggun dengan senyum manisnya.

"Masa lo gak teraktir kita sih, Di. Ini brend yang lo suka loh, masa lo gak mau beliin kita-kita sih," ucap Serill yang baru saja datang.

Dengan terpaksa Dian pun mengangguk, Ia bingung jika Dian menolak temannya pasti curiga pada dirinya kalo pun mengiya kan dari mana Dian akan membayarnya.

Ya Tuhan tolonglah.

Paper bag dengan mereka brend yang mereka beli ralat yang di teraktir oelh Dian mereka tenteng keluar dari toko.

"Duluan aja, gue di jemput supir." ucap Dian pada ketiga temannya.

"Mau di bayar cash atau debit kak?" tanya pramuniaga dengan ramah.

"emm sebentar ya mbak," ucap Dian dengan gugup.

Biasanya barang yang belum dibayar tidak boleh di bawa terlebih dahulu kecuali oleh sebagian orang yang memang memiliki kartu member.

"Ayo lah Dian jangan belaga tajir lagi kan lo udah kismin, buat jajan lo aja pas-pasan." Gerutu Dian.

"Emm mbak sebentar ya saya mau nelpon dulu," ucap Dian pada pramuniaga, Pramuniaga itu pun mengguk dengan ramahnya.

🕳🛍🕳🛍🕳

Elang pria itu mengendarai mogenya dengan kencang membuat orang yang di bonceng dirinya merapatkan badan serta memeluk tubuh Elang dengan kuat, matanya terpejam ketakutan.

"Bisa pelanin dikit gak sih?" teriaknya dengan kencang agar Elang mendengarnya.

Alih-alih mengurangi kecepatannya Elang malah menarik gasnya membuat lebih kencang dari tadi.

"Elang gila, sialan, terkutuk kau anak dugong." makinya dengan kesal.

Moge Elang pun akhirnya sampai di tempat tujuan, "Turun" titahnya.

DiantiWhere stories live. Discover now