ten years later

49 8 7
                                    

Imphermal, Kontinen Selatan

Sepuluh tahun kemudian

Dia mengaku kalau namanya Dokter Gould, tapi Holton meragukan statusnya sebagai dokter.

Gould tampak takut melihat darah yang bercucuran dari hidung dan mata kiri Holton.

Terik matahari pagi menyelinap masuk lewat jendela rumah tua serba kayu. Pria tua itu terus menyeka keringat yang turun dari kepala botaknya.

Dia melakukan beberapa pemeriksaan. Suhu tubuh, denyut nadi, dan pertanyaan membosankan.

"Ini pernah terjadi sebelumnya?"

Holton menggeleng, "Tidak."

"Di mana ayahmu saat hal ini terjadi?"

"Selig bukan ayahku."

"Hm. Tentu bukan."

Gould mengoreksi pernyataannya sembari mencatat hal-hal yang tak Holton mengerti.

"Maaf, bagaimana kejadiannya? Aku tidak membaca teliti surat yang kau kirimkan pada yayasan kami."

Holton menahan diri untuk tidak mengomeli pria itu.

"Pagi ini aku terbangun dengan sakit kepala luar biasa. Aku mendengar suara-suara. Lalu darah mulai mengucur dari mataku, banyak sekali."

"Kau mendengar suara-suara?"

"Ya," Holton mengangguk, "Suara jeritan wanita, tangis bayi, dan pecahan-pecahan kaca."

"Hm," Gould membenarkan kacamatanya lagi. Sedari tadi, ia tidak menatap kedua mata Holton. Ia asyik dengan pena dan buku catatan di pangkuannya. 

Mungkin orang ini penipu?

"Apa ada sesuatu yang mengganggumu belakangan ini? Kau tahu, mungkin yang bisa memicu datangnya suara-suara itu? Stres, mungkin?" Gould bertanya lagi.

Holton berpikir sejenak. Ia hanyalah pemuda sederhana yang menghidupi dirinya dengan berburu hewan di hutan, atau melukisnya. Seekor rusa yang melarikan diri tidak pernah membuatnya stres.

Kecuali, mungkin...

"Semalam aku bermimpi tentang hari kiamat."

"Kiamat?" Gould mengangkat wajahnya. Ini pertama kalinya ia melakukan kontak mata.

"Ya. Cukup aneh, sebenarnya. Aku melihat api raksasa yang melahap habis hutan dan pedesaan. Api itu seperti... iblis? Tampak hidup dan mengerikan. Mungkin itu hanya imajinasiku."

"Ya, benar, itu hanya imajinasimu," Gould menyimpulkan. Ia menggerakkan jarinya, menggesturkan Holton untuk mendekat.

Holton menurunkan sapu tangannya yang dipenuhi warna merah, lalu menarik kursinya untuk mendekat. Gould berdeham dan mulai memeriksa kedua mata Holton.

Ia menarik dahi Holton sedikit sehingga ia bisa melihat jelas perbedaan warna dari dua mata Holton. 

Biru di kiri, dan hijau di kanan. Ia juga menyadari bahwa ada garis luka melintang di kelopak mata kirinya, seperti tanda 'X'. 

Holton merasa canggung. Ia menatap wajah tua Gould dari dekat, dan merasakan tangan keriputnya menyeka kelopaknya. Ia selalu menerima tatapan aneh setiap kali seseorang menyadari bahwa ia memiliki warna mata yang berbeda. Namun ini pertama kalinya seseorang memeriksanya secara teliti.

"Heterochroma. Kondisi medis langka ketika kau memiliki warna mata yang berbeda. Bisa memikat gadis, tentu saja."

Holton mengangkat alis. Cara penyampaian lelucon Gould sedikit membuatnya meringis, mengingat bagaimana canggungnya orang tua itu.

Children of SinnersWhere stories live. Discover now