Dua minggu hitung mundur, pernikahan sudah semakin mendekati tanggal limitnya.
Felix dan hyunjin mulai di sibukkan dengan berbagai persiapan menuju hari H.
Untuk pertama kali akhirnya mereka mencoba tuxedo yang rasanya cocok digunakan sebagai saksi pada hari sakral nanti.
"bagaimana dengan yang ini?" tanya hyunjin, ia berdiri di depan cermin dan melihat pantulan dirinya sendiri disana, tuxode berwarna dark grey sedikit mengkilap tengah hyunjin coba.
Felix mendekat kemudian memutar tubuh hyunjin untuk berhadapan dengan nya, pandangi dari ujung kaki hingga kepala hyunjin, letak jemari mungil nya di dagu seolah ia sedang berpikir keras sebelum memberi putusan akhir.
"tapi hyun, mengapa semua tuxedo yang sedari tadi kamu coba tak ada satu pun kelihatan cocok dengan mu?"
"maksud mu aku jelek mengenakan tuxedo?"
"hipotesis yang tepat, benar 100 persen".
"sayang, berhenti bercanda, yang ini bagus tidak?"
Felix terdiam cukup lama terus menelaah penampilan calon suaminya ini, kemudian felix menggeleng tanda bahwa tuxedo ke sepuluh ini pun masih juga tidak cocok untuk hyunjin.
"ku rasa bukan aku yang tak cocok, tapi mata mu yang sudah minus". Hyunjin tampaknya sudah lelah jika harus mencoba yang lain lagi, sedangkan felix kembali duduk di sofa sambil menyeruput minumannya.
Hyunjin kembali masuk dan menggunakan tuxedo yang lain, setelahnya ia keluar dan berdiri kembali didepan felix.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"bagaimana dengan ini?" tanya hyunjin, kini nada suaranya sudah berubah, karena ia pun sudah mulai kelelahan melepas pasang sepuluh tuxode berbeda. Dan ia pastikan ini yang terakhir. Tak perduli lagi mau felix menyukainya atau tidak.
"woow hyunie, yang ini cocok" ujar felix sambil memberi dua jempol pada hyunjin.
Felix tak mau memuji secara langsung tapi hyunjin memang benar-benar tampan, sebenarnya mau dia memakai tuxedo mana pun, hyunjin terlihat cocok, bahkan dari tuxedo pertama pun sudah sangat cocok ditubuhnya, felix hanya ingin mengerjai hyunjin saja.
"saya pesan yang ini, satu lagi tolong senadakan warna nya, untuk ukuran seperti biasa",
Felix memberi arahan seolah dirinya dan karyawan yang sedari tadi melayani hyunjin dan felix sudah saling mengenal, karyawannya pun tampaknya sudah dekat dengan felix.
"ayo hyun kita pulang". Ujar felix saat dirinya telah selesai memberi arahan pada sang karyawan.
