-14-

1.3K 190 25
                                    

Hyunjin merapikan jas hitam yang ia kenakan, merapikan dasi yang melilit di lehernya, kemudian membenarkan letak jam di tangan. Pukul sebelas siang ia akan bertemu salah satu petinggi perusahaan tempat dirinya bekerja.

Hari ini ada pertemuan mendadak, tentu saja sebagai ketua divisi ia harus ikut pertemuan penting tersebut.

Sepatu pentofel berbahan kulit dengan warna hitam pekat yang hyunjin kenakan tampak mengkilap, senada dengan warna jas dan celana nya, hyunjin tampak begitu rapi.

Tak heran mengapa dirinya banyak di gilai, hyunjin memang begitu tampan dan menawan. Selain rapi, ia pun begitu cerdas sehingga tampak sempurna secara visual dan secara intelektual.

"selamat datang pak" hyunjin menyalami seorang petinggi perusahaan yang baru saja menapaki lantai utama perusahaan ini.

Orang itu ikut membalas salam hyunjin dan mereka sedikit berbincang didepan pintu masuk, kemudian hyunjin membawa petinggi perusahaan itu menuju sebuah ruangan mewah yang biasa perusahaan mereka gunakan untuk menyambut tamu-tamu penting.

Satu demi satu petinggi dan investor datang, bahkan pengelola perusahaan pun sudah hadir.

Selama berbincang tentang perkembangan produk yang akan di luncurkan, tampaknya hyunjin membuat semua orang yang hadir begitu puas dengan pekerjaannya.

Lagi, hyunjin berhasil menarik minat para petinggi sampai ia di tawarkan untuk segera naik jabatan.

Senang sudah pasti, ini lah moment yang sangat dirinya tunggu selama ini.

Kerja keras hyunjin terbayar.

Selesai bekerja dan sekarang sudah pukul tiga sore, hyunjin berjalan pulang menuju rumahnya.

Disambut baik oleh papa dan mama seperti biasa. Keluarga yang harmonis menjadi satu lagi pelengkap hidupnya.

Setelah bercengkerama sebentar, hyunjin memutuskan untuk masuk ke kamar dan segera mandi.

Demi tuhan tubuhnya begitu gerah, panas di luar membuat tubuhnya berkeringat cukup banyak.

Sebelum mandi ia lebih dulu memeriksa ponsel berharap ada satu notifikasi dari tunangan cantiknya.

Namun seperti yang ia prediksi, tidak ada apa-apa disana. Felix tak mengirimi dirinya apapun.

Dihubungan ini memang selalu hyunjin yang penuh inisiatif.

Ia meletakkan kembali ponsel di atas meja rias kamarnya kemudian menghidupkan musik melalui Bluetooth yang tersambung di speaker kamarnya.

Memutar musik jazz memang lah hal terbaik, musik bernuansa cafe membuat hyunjin ingin berlama-lama berada di kamar mandi.

Berendam di dalam air busa ber aroma mint bukanlah hal yang buruk, cukup menenangkan pikiran.

Memainkan busanya, meletakkan busa padat yang sudah ia bentuk di atas kepala, siapapun sadarkan hyunjin bahwa ia adalah seorang lelaki dewasa.

Bahkan tak lupa beberapa bebek karet berwarna kuning pun tampak ikut berenang didalam bathub itu.

Lama ia berendam dan merasa sudah cukup puas. Hyunjin menyudahi mandinya.

Handuk melingkar di pinggang, biarkan tubuh atasnya ter ekspos begitu saja menampilkan kotakan jelas yang sudah terpahat akibat rajin olahraga di kulit putih susunya.

Tetes air dari rambut membasahi bahu dan mengalir kebawah mengikuti alur dada menuju pusar.

Saat pintu kamar mandi yang langsung terhubung dengan kamar nya terbuka, hyunjin terkejut bukan main.

After Marriage - Hyunlix√Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum