13. Mulai berubah

2.3K 267 19
                                    

"Zi, nanti pulang sekolah lo nebeng temen lo dulu ya," ujar Faris. Dahi Zizi berkerut, tak biasanya abangnya itu nyuruh dia pulang bareng temennya.

"Emangnya kenapa bang? nggak mau ah males."

"Pliss lah kali ini aja, gue mau nganterin Freya pulang soalnya." Freya adalah teman perempuan sekelas Faris. Namun, akhir-akhir ini sepertinya Faris sangat dekat dengan perempuan itu. Dan mereka sepertinya saling menyukai.

"Terserah," balas Zizi cuek, lalu ia mulai berjalan menuju kelasnya. Sebenarnya Zizi itu tidak suka abangnya dekat dengan perempuan bernama Freya, bukan tanpa alasan Zizi tidak menyukainya. Menurut Zizi, Freya bukanlah perempuan yang baik-baik, ia tidak mau jika abangnya terluka hanya karena sakit hati.

"Kali ini aja dek, tenang aja," pekik Faris kegirangan. Zizi tidak menggubris abangnya yang lagi di mabuk cinta itu.

"Faris." Panggil seorang remaja perempuan yang sangat cantik.

"Katrina?," beo Faris. Ya, remaja itu bernama Katrina, teman satu organisasi Faris.

"Oh ya Ris nanti sepulang sekolah lo mau nggak nemenin gue ke toko buku?, soalnya gue mau beli buku biologi nih," tutur Katrina sembari tersenyum manis. Katrina adalah gadis yang sangat cantik dan juga ia mempunyai sifat yang friendly. Jika ia suka, Katrina akan bilang suka. Dan sebaliknya, jika tidak, maka Katrina akan bilang tidak.

Faris menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal. Ia jadi bingung, ia kan sudah janji sama Freya bahwa ia akan mengantar wanita itu pulang. Tapi di lain sisi ia juga tidak enak menolak ajakan Katrina, yang bisa dibilang sahabatnya.

"Emm gimana ya Na, maaf gue nggak bisa soalnya nanti gue mau nganter Freya pulang."

Blamm

Hati Katrina seketika terasa sakit. Namun, ia tetap menyunggingkan senyumannya. "Its okay maaf kalau gitu. Yaudah kalau gitu gue ke kelas duluan bye."

"Bye."

Bel pulang sekolah telah berbunyi. Para siswa siswi berhamburan senang, akhirnya mereka bisa beristirahat di rumah.

"Kenan gue nebeng lo pulang ya," ujar Zizi.

"Lhah emang bang Faris kemana El?," tanya William.

"Nganterin tuh tante-tante Freya," sewot Zizi. William hanya berohria.

"Gimana kalau kita nongkrong di cafe aja? kita juga jarang sekali nongkrong sekarang," timpal Kenan.

"Boleh," sahut Alvin. Ya, sekarang Alvin ikut bergabung di kelompok nya Zizi.

"Gue si oke-oke aja," jawab William.

"Lo gimana El?," tanya Kenan sembari menyenggol lengan Zizi pelan. Zizi berfikir sebentar, mengingat perkataan kedua orangtuanya yang tidak mengizinkan Zizi nongkrong untuk sementara waktu. Mereka hanya takut jika tiba-tiba Zizi collapse karena kecapekan. Namun, sekali aja gapapa bukan?.

"Berangkat," jawab Zizi singkat lalu berjalan mendahului. Ketiganya bersorak ria karena Zizi mau ikut nongkrong.

Pandangan Kenan tak lepas dari Zizi, sahabatnya. Karena sedari tadi Zizi hanya diam saja. Wajahnya terlihat sangat pucat.

Zizi tak berniat untuk menimbrung obrolan sahabat-sahabat nya. Tangan kanannya sibuk mensecrol secrol instagram. Sedangkan tangan kirinya sibuk menekan nekan area perutnya yang terasa sangat sakit. Sebenarnya Zizi ingin mengajak Kenan pulang, namun ia tak enak hati jika memaksa Kenan.

"Guys gua cabut dulu ya, nyokap nyuruh pulang." Ujar Kenan tiba-tiba.

"Yaudah kita ikut cabut deh." Kata William yang diangguki Alvin.

"Yuk El, gue anterin pulang."

"Duluan ya," pamit Zizi.

"Kalian hati-hati."

~Elzio Argantara~

Pagi ini mansion terlihat sangat sepi, karena daddy dan mama nya terbang ke Kanada. Katanya sih ada urusan penting hingga mereka harus kesana bersamaan. Zizi duduk di sofa, menyenderkan tubuhnya yang terasa penat. Padahal ini baru pagi hari.

Tap...Tap...Tap

Terdengar suara langkah kaki, yang berasal dari Faris.

"Zi ayo sarapan nanti telat ke sekolah lo," ujar Faris menghampiri adeknya. Zizi mengangguk lalu mereka berjalan menuju meja makan.

"Eh nanti lo berangkat sendiri nggak papa kan?," tanya Faris di sela-sela makannya. Zizi hanya mengangguk tanpa bertanya mengapa. Hari ini Zizi tidak sehat, ya walaupun biasanya Zizi juga tidak sehat. Namun, ini berbeda.

Saat Zizi berjalan mau keluar, tiba-tiba badannya terasa lemas. Kakinya seperti jelly. Membuat nya limbung. Untungnya Faris langsung menangkap tubuh Zizi, adeknya.

"Astaga Zizi! lo nggak papa?," sembari memapah Zizi duduk ke sofa.

"Perut gue nggak enak," jawab Zizi seadanya.

"Tunggu bentar, gue ambilkan minum dulu."

Faris membantu Zizi meminum obatnya menggunakan air. Sepertinya niat mereka ke sekolah pun pupus setelah melihat kondisi Zizi.

"Temenin gue bang," lirih Zizi memohon.

"Iya gue temenin." Tak lama kemudian, ponsel Faris pun berdering karena ada panggilan. Disana nama Freya tertera. Tanpa berfikir, Faris langsung mengangkat panggilan nya.

"Zi, gue tinggal sebentar ya," ucap Faris dengan berat hati.

"Kenapa? gue sakit bang," jawab Zizi dengan suara parau nya.

"Freya sakit Zi dan dia sendirian di rumah." Ya, tadi Freya menelfon Faris untuk menemani dirinya yang katanya tengah sakit.

"Gue juga sakit. Dan gue adek lo bang."

"Maaf...gue harus pergi, Freya orang yang gue cintai Zi. Kalau butuh apa-apa tinggal manggil salah satu maid yang ada di rumah." Tanpa menunggu jawaban dari Zizi, Faris berlari keluar rumah.

Zizi tersenyum tipis. Ah bodoh ia baru sadar dirinya itu siapa?, bisa-bisanya melarang Faris pergi. Adeknya ya?, dirinya hanyalah adek tiri bukan kandung.

Kening Zizi mengeryit kala merasakan perutnya yang semakin sakit.

"Arghhh...tolong...ssakit," teriak Zizi.

"Astaghfirullah tuan muda kenapa tuan?," tanya seorang maid dengan tatapan khawatir.

"Ssakit... rumah... sakit," jawab Zizi terbata. Maid itu mengangguk lalu ia meminta bantuan.

Di dalam mobil, Zizi terus memekik kesakitan dengan tangan yang terus meremas perutnya. Wajahnya pucat dan memerah. Maid yang memangku kepala tuan mudanya itu pun menangis tak tega.

"Ssakit...daddy," lirih Zizi sebelum akhirnya mata indahnya terpejam.

TBC

Maaf ya jika kalian mulai bosan dengan cerita ini. Aku ngerti kok mungkin memang membosankan ceritanya:")

Jangan lupa vote dan komen kalau kamu suka 💚




My Everythingजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें