Kegagalan Menata Emosi

2 0 0
                                    

Udara sangat dingin, angin sangat ribut, jutaan rintik air jatuh tanpa permisi, namun daun terlihat segar di pandang, jalanan terkena dampak genangan air, orang-orang sibuk lalu lalang dengan mobil nya, memilih kereta besar itu agar tidak diserang jutaan rintik air. Ro, seorang anak remaja yang harus menghadapi ujiannya, sekarang terlihat sangat santai walau belum belajar maksimal. Setelah selesai ujian dia kaget melihatnya..


25 November

Aku..
Aku mendapatkan nilai rendah, tpi tidk papa ini karna aku malas belajar bukan? Lagipula tidak ad materi yang masuk ke otak hmp!!

Tapi kesian teman2 ku menangisi nilainya yang rendah, sepertinya dia sudh sangat berusaha untuk mendapatkan nilai terbaik, teman ku yang lain bahkan juga stress dan menyalahkan keadaan. Namun, aku menghibur mereka kok! Agar terus semangat untuk tidk menyerah.

Bagaimana dengan aku? Mana ad yg tau bahwa aku sangat sedih dengan nilai ku skrng, aku benar2 bodoh, SOK KUAT BAJINGAN RO, aku sok kuat karna aku malu memperlihatkan kelemahan ku, aku bahkan tidak ingin memperlihatkan bahwa aku tidk baik2 saja, aku tau aku keras kepala, memangnya knp??.

AKU G BERGUNA YA?
AKU RASA IYA, AKU HANYA BEBAN, RASANYA MENYAKITKAN UNTUK MENANGGUNGNYA SENDIRI, AKU TIDK AD PERUBAHAN SAMA SEKALI, kapan aku bisa niat sih??

Aku tau aku tidak bisa begini terus, tapi aku..ah tidak ada tapi-tapi, namun aku, seperti ada yang menghentikan langkahku tapi apa, eh bukankah aku yang berhenti melangkah? Apa masalahnya di dalam diriku yang tidak aku sadari

Sepertinya iya ya, aku sangat payah sekali, sampai kapan aku harus berpikir banyak dan ribet kalau aku punya tubuh pemalas, ide gemilang dan otak pintar ku pasti akan sia-sia juga kan?

Mungkin, mungkin aku akan melangkah kecil-kecil, sedikit demi sedikit lama-lama jadi bukit kan? Iya kan? Aku tidak harus membuat terobosan besar, aku tinggal melangkah saja kan? Lagipula, maksud ku itu tidak menakutkan kan? Melangkah ke depan terlihat gelap tapi belakang ku lebih gelap dari di depan. Setidaknya aku tahu ada sedikit harapan walau persentase nya 00000.1%.

Aku sangat gugup ....
Aku takut melangkah diiringi takut gagal, aku mohon diriku, aku mohon, aku harus yakin ke diriku, aku pasti bisa kan? Ah tidak walau aku lebih buruk dari yang lain, mereka tidaklah lebih baik dari diriku

innocent or guilty? Where stories live. Discover now