+三 - Hari Ketigabelas :Dukungan

346 79 6
                                    

𝘿𝙪𝙠𝙪𝙣𝙜𝙖𝙣

Hari minggu kali ini, [Name] memutuskan untuk bersantai dirumahnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hari minggu kali ini, [Name] memutuskan untuk bersantai dirumahnya. Melakukan hal yang setahun terakhir jarang ia lakukan karena kesibukannya.

Paginya ia mulai dengan peregangan dan olahraga ringan. Siangnya ia gunakan untuk melakukan perawatan pada wajahnya.

Dan sekarang, sore hari. Gadis ini tengah berbaring sembari membaca buku di ruang keluarga. Laut Bercerita, buku yang Yuji belikan Jumat kemarin.

Saat tengah fokus-fokusnya membaca, suara yang berasal dari ponselnya menginterupsi. Gadis itu pun meraih ponselnya, mengecek siapa yang mengiriminya pesan.

____________________

Yuji🏐

Yuji🏐
Keluarlah
Aku ada didepan

____________________

[Name] mengerutkan keningnya, kenapa ia tidak memberi tahu jika ingin datang. Gadis itu beranjak menuju pintu rumahnya.

Krek

Pintu terbuka, menampakkan sosok Yuji yang mengenakan jersey volinya. Laki-laki itu tersenyum sembari melambai padanya.

"Ada apa?" tanya [Name].

Yuji menyodorkan kantong kertas dengan tulisan 'Terushima Ice Cream'. "Ini, kakakku membuat varian rasa baru, ia ingin kau mencobanya"

[Name] menerima benda yang Yuji berikan kemudian membuka pintu rumahnya dengan lebar.

"Masuklah, kita makan ini bersama-sama," ucap gadis itu.

Yuji tersenyum, dengan senang hati ia masuk kedalam. Sangat bersyukur diperbolehkan bertamu ke rumah gadis itu.

Ketika memasuki rumah [Name], suasana nyaman langsung ia rasakan, membuat rasa lelahnya setelah berlatih seketika menghilang.

"Duduklah, aku akan menyiapkan ini dulu," perintah [Name].

Laki-laki yang memiliki surai pirang itu menurut, ia duduk disalah satu sofa ruang tamu. Sembari menunggu Yuji menelisik setiap sisi ruangan itu.

Sebuah foto menarik perhatiannya, foto seorang gadis bersama kedua orang tuanya yang sedang membaca buku bersama. Yuji tersenyum menatap potret itu.

"Kau sendirian?" tanya Yuji setelah [Name] duduk disebelahnya.

"Iya, ayah dan ibu ku sedang ada urusan diluar kota." [Name] memberi Yuji sebuah sendok.

[Name] mengambil sesendok eskrim kemudian memasukannya kedalam mulut. Gadis itu menutup mulutnya, kemudian menatap Yuji dengan kelap-kelip dimatanya.

"Enak?" tanya Yuji, [Name] mengangguk dengan semangat.

"Kurasa ini akan menjadi rasa favorit ku"

Yuji terkekeh kemudian ikut mencicipi eskrim itu, laki-laki itu mengangguk menyetujui perkataan [Name].

Sebenarnya ia sudah tahu bagaimana rasa eskrim itu, karena sebelum datang kesini ia kakaknya sudah terlebih dahulu menyuruhnya untuk mencicipi eskrim itu.

Sangking enaknya eskrim yang Yuji bawa, [Name] terus memakannya hingga tak terasa sudah setengahnya ia habiskan.

"Ah, maaf. Padahal aku mengajakmu untuk memakan ini bersama," pekik gadis itu.

"Habiskan saja," ucap Yuji sembari mengelus kepala [Name].

Dengan cepat gadis itu menghabiskan eskrim nya, sambil sesekali melanjutkan buku yang ia baca.

Setelah selesai, [Name] langsung mencuci sendok dan mangkuk yang baru saja ia gunakan kemudian menyimpan buku tadi di kamarnya.

Gadis itu duduk disebelah Yuji kemudian memperhatikan laki-laki yang sedang sibuk bermain ponselnya itu.

"Kau habis berlatih?"

Yuji menoleh pada gadis yang duduk disebelahnya. Ponselnya ia simpan dan kepalanya ia anggukan. Yuji mendekatkan tubuhnya dengan gadis itu, matanya dengan intens menatap netra [Name].

"Besok adalah babak pertama penyisihan, maukah kau mendukungku?"

"Mendukung? Bagaimana caranya aku mendukungmu?"

Laki-laki itu menyandarkan tubuhnya pada sanggahan sofa. "Aku akan merasa sangat bersemangat jika kau menontonku besok," ucap Yuji.

"Besok ya? Maaf, aku tidak bisa datang," sendu gadis itu.

"Kalau begitu..... bagaimana jika kita berjalan-jalan selesai aku bertanding? Sekaligus mewujudkan rencana kita tempo hari," usul Yuji.

Mendengar usul Yuji, gadis itu langsung mengangguk. [Name] beranjak dari duduknya, kemudian berjalan dengan terburu-buru, membuat Yuji agak kebingungan.

"Dulu ayah dan ibuku selalu menyanyikan lagi ini ketika aku akan mengikuti perlombaan ataupun tampil disebuah acara"

[Name] duduk dihadapan sebuah piano yang berada di pojok ruang tamu. Gadis itu menekan-nekan tuts piano sembari menjernihkan suaranya. Setelah siap, gadis itu mulai bernyanyi.

Tak perlu tunggu hebat

Untuk berani memulai apa yang kau impikan

Hanya perlu memulai

Untuk menjadi hebat

Raih yang kau impikan

Seperti singa yang menerjang semua rintangan

Tanpa rasa takut

Yakini bahwa

Kamu kamu kamu kamu terhebat

Yuji berdecak kagum. Hatinya langsung menghangat begitu mendengar gadis itu bernyanyi, ia bahkan tak melepaskan tatapannya dari [Name].

Gadis itu berbalik, menghadap Yuji yang tengah menatap kagum dirinya. "Aku tidak tahu caranya mendukung seseorang. Ku harap kau merasa bersemangat setelah mendengar lagu ini"

Laki-laki itu mengulas senyumnya, kemudian berkata. "Thank you. You boost my dopamine, serotonin, oxytocin and endorphins ba-" Yuji langsung membungkam bibirnya begitu kata 'babe' hampir keluar dari mulutnya

14 Days - Terushima YujiWhere stories live. Discover now