七 - Hari Ketujuh :Rooftop Dan "Yuji"

400 90 1
                                    

𝙍𝙤𝙤𝙛𝙩𝙤𝙥 𝘿𝙖𝙣 "𝙔𝙪𝙟𝙞"

Suasana kelas 2-6 saat ini tengah ramai, mereka mendapat jam kosong selama dua pelajaran dikarenakan guru mereka yang sedang melaksanakan ujian kompetensi guru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana kelas 2-6 saat ini tengah ramai, mereka mendapat jam kosong selama dua pelajaran dikarenakan guru mereka yang sedang melaksanakan ujian kompetensi guru.

Semuanya melakukan kegiatannya masing masing, mereka terbagi menjadi tiga kubu, kubu bermain game bersama, tidur, dan mengobrol.

[Name], gadis ini masuk kedalam kubu mengobrol bersama sang sahabat dan dua gadis yang duduk didepannya. Tak sepenuhnya mengobrol, karena gadis ini hanya menjawab 'ya' 'tidak' serta mengangguk dan menggeleng.

Saat sedang asyik-asyiknya membicarakan kakak kelas mereka, tiba-tiba [Name] beranjak dari duduknya tanpa berkata sepatah katapun.

"Mau kemana?" tanya sang sahabat, Eri.

"Toilet"

Ketiga perempuan itu mengangguk paham kemudian melanjutkan kegiatan mereka lagi, yaitu membicarakan kakak kelas mereka. Namun tak lama kemudian dua gadis dihadapan Eri memutuskan untuk tidur dengan earphone ditelinga mereka.

Sementara itu suasana di kelas 2-7 kurang lebih sama seperti kelas 2-6 namun lebih tenang, para siswa lebih memilik membaca buku ketimbang bermain dengan teman sekelasnya.

Yuji yang merasa bosan memutuskan untuk pergi ke kelas [Name] yang letaknya bersebelahan dengan kelasnya. Laki-laki itu menghampiri meja sang gadis, namun tak menemukan sang empunya di sana.

Bokongnya ia dudukkan di kursi gadis itu, membuat Eri yang sedang bermain ponsel menoleh padanya.

"Sedang apa kau?"

"Dimana [Name]?" bukannya menjawab pertanyaan Eri, Yuji malah balik bertanya kepadanya.

"Toilet"

Yuji mengangguk, matanya menangkap sebuah buku tulis yang tergeletak di atas meja milik [Name]. Yuji membuka buku itu, isinya hanyalah sebuah catatan, ralat, catatan pelajaran yang tertulis dengan sangat-amat rapi.

"Apa hubunganmu dengan [Name]? Kalian terlihat dekat," ucap Eri dengan mata yang terfokus ke ponselnya.

Yuji menutup buku catatan milik [Name] kemudian meletakkannya di tempat semula. "Hanya pdkt hingga tujuh hari ke depan"

Eri mengangkat sebelah alisnya, matanya seakan menyelidiki kebohongan dari wajah Yuji. "Bukan pacar?" Yuji menggeleng

Gadis itu terbelalak melihat jawaban dari pria disampingnya, Eri menegakan tubuhnya kemudian menatap Yuji dengan serius.

"Kuberi tahu satu hal, gadis itu banyak berbicara hanya kepada orang tertentu saja. Contohnya Hana"

"Maksudmu?"

"Maksudku, [Name] akan banyak bicara saat bersama orang yang dekat dengannya"
"Aku? Aku dekat dengannya namun belum seperti Hana"
"Tapi kau, kau sudah seperti Hana"

Yuji mengangkat bahunya acuh, ia tak terlalu peduli dengan hal itu. Laki-laki itu beranjak dari duduknya kemudian melangkah keluar dari kelas [Name].

"Terushima?"

[Name] yang baru kembali dari toilet kebingungan karena melihat Yuji di ambang pintu kelasnya. Yuji menatap gadis itu dengan senyumnya.

"Sedang apa?" tanya [Name].

"Mencari mu, jam kosong membuatku bosan"

"Begitu pula denganku," ucap [Name].

"Bagaimana jika kita pergi ke rooftop lalu menghabiskan dua jam pelajaran di sana," usul Yuji.

Gadis itu berpikir sebentar kemudian mengangguk sembari tersenyum.

"Eri, aku ada di rooftop jika kau mencari ku," kata [Name] sedikit berteriak.

Eri mengangkat tangannya, menunjukan gestur 'oke'. Setelah memberitahu temannya, gadis itu berjalan menuju rooftop bersama Yuji.

Pintu rooftop terbuka, menampakkan dua remaja itu. Hembusan angin menerpa wajah Yuji dan [Name] yang baru saja tiba di rooftop.

[Name] berjalan menuju pagar pembatas, gadis itu meletakkan kedua tangannya di sana kemudian mendongak sembari menutup matanya. Angin membelai wajahnya dengan lembut, rambutnya menari-nari terbawa angin.

Yuji duduk bersandar pada pagar tepat disebelah gadis itu. Setelah puas menikmati angin [Name] mengubah posisinya menjadi duduk dengan kedua kakinya yang ia peluk.

"Seharusnya tadi aku membawa buku," ucap [Name], bibirnya mengerucut.

"Kau 'kan bisa membacanya di kelas." Yuji merapihkan rambut gadis itu.

"Eri selalu menggangguku, itu membuatku tidak fokus"

Laki-laki itu terkekeh mendengar penuturan gadis disebelahnya. Tiba-tiba perkataan Eri tadi terlintas dipikirannya.

Memang benar sepertinya, gadis yang sering diam-diam ia perhatikan ini tidak banyak bicara saat bersama dengan temannya, namun saat bersama dirinya sifat pendiam [Name] seketika menghilang seperti saat gadis itu bersama Hana.

"Panggil aku Yuji"

[Name] yang sedang melamun menoleh pada Yuji, gadis itu meminta Yuji mengulangi perkataannya.

"Kau mengatakan apa?"

"Panggil aku Yuji"

Gadis itu terdiam, mencoba mencerna perkataan Yuji. Sedetik kemudian [Name] terkekeh, pertama kalinya ada seseorang yang memintanya untuk memanggilnya dengan nama depan. Selain Eri tentu saja.

"Yuji?" gadis itu mencoba menyebut namanya.

Yuji terkejut, wajahnya memerah padam setelah mendengar namanya disebut oleh [Name]. Sungguh, rasanya Yuji ingin berteriak.

"Iya, mulai sekarang panggil aku seperti itu," ucap Yuji sembari menutupi wajahnya dengan tangan.

14 Days - Terushima YujiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang