Chapter 6

1.3K 185 16
                                    

Maaf ya kalau update nya lama, soalnya aku masih sekolah. Banyak tugas juga, sumimasen deshita!
.
.
.
.
.
Aku pun memukul kepala Ace dan Luffy sampai mereka terjatuh ke lantai.

"ITTE!! Pukulan nee-chan sekarang lebih sakit dari jii-chan! Yabai!" "ADUH! Pukulan nee-chan lebih sakit daripada pukulan Oyaji! Sepertinya aku akan mati!" pekik mereka berdua lebay sambil memegangi kepala masing masing.

"Biarkan aku memperkenalkan diriku dulu ya, adik adik manisku" ucapku sambil tersenyum lebar pada LUffy dan Ace.

"Hiyyy, seram!" batin mereka dalam hati.

"Nah maafkan aku karena sudah naik ke kapal kalian sembarangan, perkenalkan namaku adalah (Namamu), kalian bisa memanggilku apapun. Aku tidak terlalu mempermasalahkan umur kok" ucapku sambil tersenyum.
Aku membungkuk. "Maaf juga kalau adik adik bodohku ini sudah sangat merepotkan kalian"

"INI NEE-CHAN NYA LUFFY?!! USO!! DIA LEBIH SOPAN DARI ACE!!" batin teman teman Luffy.

"H-ha'i, daijobu. Meskipun kapten memang bodoh dan merepotkan, tapi dia juga kuat dan selalu melindungi kami" ucap si perempuan jeruk.

"Ah bisakah aku tau nama kalian semua? Kupikir aku akan menetap dan berpetualang bersama kalian mulai hari ini, kuharap aku tak merepotkan" ucapku sambil menggaruk tengkukku yang tidak gatal.

"I-iie, daijobu (namamu)-san. Perkenalkan namaku Nami, yang sedang mimisan dan pingsan itu Sanji, yang sedang berpelukan itu Usopp dan Chopper, yang tertidur itu Zoro dan yang itu adalah Vivi" ucap si rambut jeruk sambil menunjuk yang lain satu persatu.

"Ah, ha'i. Untuk kedepannya, yoroshiku na!" ucapku sambil tersenyum senang.

"MELLORINE~! Dewiku! Apakah anda ingin kubuatkan teh spesial??" ucap Sanji yang sudah bangun lalu menari mendekat kearahku.

"Uhm, kalau tidak merepotkan boleh saja. Arigatou Sanji-kun" ucapku.

"AKU AKAN MEMBUATNYA DENGAN SEPENUH HATI!" pekik Sanji lalu berlari ke dapur.

"Nah Luffy, Ace, bagaimana petualangan kalian??" tanyaku pada mereka berdua.

"SERU!!" pekik mereka bersamaan.

Aku hanya tersenyum lalu terkekeh. Mereka mulai bercerita tentang petualangan mereka memasuki Grand Line, aku sesekali hanya menanggapi dengan senyuman atau kekehan. Mereka terlihat sangat bersemangat, aku tidak tega untuk memotong pembicaraan mereka.

"My lady, ini tehmu. Silahkan dinikmati" ucap Sanji sambil memberiku segelas teh.

"Ah arigatou" ucapku lalu meminum tehnya.
"Umai!" aku terkejut, bahkan teh saja bisa seenak ini.
"Ini teh apa Sanji-kun??" tanyaku.

"Ini hanya teh biasa, (namamu)-chan. Apa enak?" tanya Sanji.

Aku mengangguk cepat.
"Ini enak, lebih enak daripada buatan paman Roo" ucapku kemudian menghabiskan tehnya.

"Paman Roo??" bingung Sanji.

"Ah dia itu koki di kapal bajak laut akagami" ucapku santai.

Yang lainnya tidak sengaja mendengar perkataanku.
"A-akagami?!!" pekik mereka semua.

"Nee-chan menumpang di kapalnya paman Shanks ya??" tanya Ace

"Sugoiii, kapan nee-chan bertemu Shanks??" tanya Luffy.

"Hahaha, itu beberapa minggu yang lalu setelah aku berpisah denganmu Luffy. Oh iya, ayahmu itu sangat menyebalkan loh Usopp-kun" ucapku lalu menoleh ke Usopp.

One Piece x ReadersWhere stories live. Discover now