Part 1

1.1K 145 105
                                    

"Alhamdulillah, akhirnya selesai juga." Ucap remaja perempuan yang mengenakan seragam putih abu-abu ketika telah selesai menata kue untuk dititipkan di warung-warung sekitar tempat tinggalnya.

Kemudian, setelah semua selesai, remaja itu bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah, jam masih menunjukkan pukul 6 pagi. Setelah selesai, remaja itu berangkat menuju sekolah dengan berjalan kaki sambil menitipkan kue buatannya ke warung-warung.

"Assalamualaikum ibu." Sapa remaja itu ketika melihat ibu warung yang sedang menata barang dagangannya.

"Waalaikumssalam, eh neng Zahra, mau nitip dagangan ya neng?" Tanya ibu warung ketika melihat remaja itu berjalan mendekat kearahnya.

"Iya bu, mau nitip, ini dagangannya, semoga laku ya bu." Ucap remaja itu, Zahra. Fatimah Nur Zahra, seraya tersenyum dan memberikan dagangannya kepada ibu warung.

"Pasti laku ini, kue buatanmu kan sangat enak, tadi aja ada yang pesan lewat telepon." Ucap ibu warung seraya menerima kotak dagangan Zahra.

"Hahaha, ada-ada aja bu, mungkin lagi ngadain acara, makanya pesan." Ucap Zahra sambil tertawa dan dibalas tawaan juga dengan ibu warung.

"Yaudah bu kalau gitu Imah berangkat dulu ya takut telat."

"Assalamualaikum." Pamit Zahra lalu pergi berangkat ke sekolah.

"Wassalamu'alaikum." gumun ibu warung sambil melihat Zahra yang telah menjauh dari tempatnya.

•••

Dalam beberapa hal, seseorang mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Kehidupan yang dijalani juga berbeda. Dari, diri kita yang masih bayi hingga bertumbuh menjadi seseorang yang memiliki beribu-ribu suka dan duka.

Kehidupan tanpa diselingi dengan rasa luka itu seperti tidak ada masa-masa terberat. Namun, jika terus diberikan luka, jiwa ini akan semakin lelah. Tetapi, jika tidak ada luka maka itu tidak disebut kehidupan.

Masa-masa terberat pasti selalu datang di jenjang sekolah menengah atas. Dari teman, tuntutan keluarga, ataupun diri sendiri yang ingin menjadi lebih dari segala hal.

Tidak ada yang tahu bagaimana kehidupan Zahra sebenarnya. Dulu Zahra itu kaya, ayahnya memiliki sebuah toko bangunan dan ibunya memiliki sebuah restoran. Keluarganya sangat bahagia, ekonomi mereka sangat terjamin namun, sebuah kejadian menimpa orangtua Zahra hingga tiada.

Awalnya Zahra diasuh oleh paman dan bibi, tetapi, seiring berjalannya waktu paman dan bibi Zahra bersikap semena-mena kepadanya. Zahra diusir saat ia berusia delapan belas tahun. Toko bangunan ayah Zahra diambil paksa oleh paman, bahkan restoran milik ibunya saja diambil oleh bibi.

Zahra terpaksa harus menerimanya karena pada saat itu Zahra tidak tahu menahu tentang hal-hal seperti itu.

Kehidupan Zahra terus berjalan secara berbanding terbalik dengan kehidupannya yang dulu. Harus berusaha untuk mandiri dan menjadi diri sendiri. Berjuang dengan kaki dan tangannya sendiri tanpa orang lain. Begitulah kehidupan Zahra yang seperti terbalik.

22 November 2021

NOT MARRIEDWhere stories live. Discover now