Chapter 4 part 1

1.1K 75 26
                                    

Begitu aku sampai di sekolah, seseorang meraih tanganku di koridor yang menuju ke kelas, itu Aya. Melihat dari dekat wajahnya yang cantik, aku merasa seperti menerima serangan ofensif yang kuat, dengan wajah itu dia buru-buru mengatakan permintaan maafnya, "Aku benar-benar minta maaf tentang kemarin"

Aku menjawab permintaan maafnya dengan senyum tipis, "Sepertinya aku tidak terlalu mempermasalahkannya. Bahkan, aku harus mengucapkan terima kasih karena telah memberiku 10.000 yen dengan mudah begitu saja. Aku sangat beruntung." Yup, ini benar-benar kebenaran.

Setelah melihat respon ringanku, dia terlihat puas. Tak lama kemudian, wajahnya berubah menjadi ekspresi biasa, yang menyebalkan.

"Meskipun kamu sendirian, kamu mengerjakan pekerjaan rumah dengan benar, kan?"
"Tentu saja aku membaca manga itu dengan benar. Tapi kecepatan membacaku agak lambat jadi aku hanya bisa membaca beberapa dan belum menyelesaikan semuanya. Mau bagaimana lagi", "...Astaga".

Kita menyadari jika percakapan kita di tengah koridor semakin panjang, yang lain mungkin akan curiga. Kita harus bertindak seperti biasa di wilayah kita sendiri sehingga tidak akan memicu kecurigaan.

Sebelum Aya berhasil pergi, aku menghentikan gerakannya, "Kalau dipikir-pikir." Aku mengatakannya dengan santai seperti memulai percakapan normal tentang cuaca.

"Apa yang kamu lakukan kemarin? Kamu menyuruhku untuk membatalkan semuanya dengan tiba-tiba"

Aya bersikap biasa seperti tidak ada yang salah dengan pertanyaanku, setidaknya terlihat seperti itu di mataku.

"Aah, ya. Itu tugas mendadak"

Aku memilih memotong topik sebelum udara menjadi lebih berat, jadi aku hanya tersenyum padanya seperti biasa.

"Begitu, tapi pembatalan pada menit terakhir seperti itu buruk, jadi berhentilah melakukan itu, oke? Jika kamu tidak bisa, tolong katakan sebelumnya. Aku juga ingin bermain-main dengan teman yang lain, kamu tahu"
"Marika, ingat hari-harimu menjadi milikku sejak awal"
"Ya ya, mengerti"

Dan kami berpisah setelah itu.

Hubungan antara Aya dan aku di dalam sekolah seperti orang asing. Ternyata seperti itu secara alami, aku bahkan tidak benar-benar mengerti. Tapi karena sekolah adalah tempatku berada, aku tidak ingin mengubah keadaan kita saat ini.

"Haah.."

Aku memegang dadaku sambil menarik napas dalam-dalam. Aku mencoba mencari kata penyemangat untuk diriku sendiri.

"Yah, ini adalah pekerjaan 10.000/hari, jadi pasti ada banyak kesulitan yang harus aku hadapi"

Kesulitan seperti apa, aku tidak bisa menjelaskannya. Rasa sakit di dadaku tidak akan hilang, perasaan apa ini. Aku tidak punya jawabannya.

"Oooh, ini dia, Marika yang akhir-akhir ini sangat sibuk sehingga dia tidak mau bergaul dengan kita"
"Ya ampun, ini Marika-san yang tiba-tiba punya pacar tapi entah kenapa tidak memberitahu kita"
"Eh, aku gak punya"

Starbucks sepulang sekolah. Aku memesan secangkir karamel-latte dan kemudian menuju ke meja kami. Ketika aku tiba, mereka berdua menyambut ku dengan permainan kecil itu.

Hari ini, Aya memiliki tugas sendiri lagi jadi aku memilih untuk menghabiskan waktu sepulang sekolah dengan bersenang-senang dengan Yume dan Chisaki.

Yume adalah pembuat suasana hati dan bahan ejekan aku dan Chisaki. Chisaki bertanggung jawab atas perkataannya yang tajam. Sepertinya mereka berdua mendapat kesan bahwa [Marika punya pacar].

"Chisaki-san, tolong sebutkan ciri-ciri wanita yang tiba-tiba punya pacar"
"Dia menjadi sulit untuk bergaul, gaya rambut dan parfumnya berubah, cara dia menggunakan uangnya juga berubah. Apa lagi, oh, selera mode yang berbeda, dan banyak lagi"
"Jika itu perubahan selera mode, seorang gadis SMA biasa juga melakukan hal itu, kau tahu"

[GL] Arioto "Volume 1"Where stories live. Discover now