Chapter 2 part 2

1.6K 90 5
                                    

Entah bagaimana, aku berhasil melewati dan duduk tepat di ujung bar. Ketika aku melihat di sekeliling ruangan, aku melihat bahwa semua orang sedang menggoda pasangan mereka. Di sana, di sana, ah, bahkan di sana. Mereka main mata begitu santai, berpegangan tangan, sedang berpelukan, bahkan berciuman...

Mungkin karena suasana di dalam toko ini remang-remang, makanya para pelanggan disini hanya melakukan apapun yang mereka mau dan menikmati waktu mereka. Mengapa aku berada di sini ... Aku merasa sangat tidak pada tempatnya ...

"Kamu yang di sana, apakah kamu seorang siswa SMA? Mengapa kamu di sini? Mencari pasangan? Atau hanya ingin menikmati suasana?"

Tanpa diduga, seorang anggota staf mendekati ku. Dia memiliki rambut pendek, memberinya penampilan yang menyegarkan. Dia memiliki tubuh mungil dan wajah kecil yang membuat proporsi tubuhnya terlihat seimbang. Aku merasa seperti pernah bertemu dengannya sebelumnya, atau mungkin dia terlihat seperti aktris?

"Um, bukan itu masalahnya. Akuー"
"Ahaha, itu bercanda. Maaf jika aku mengejutkanmu. Kamu adalah teman Aya-chan, kan? Dia sedang bersiap-siap di dalam, kamu bisa minum ini sambil menunggu dia."

Wanita itu menunjukkan senyum ramah dan meletakkan koktail di depan ku.

Aku mengamati koktail di depan. Cairan itu transparan, dengan dua garis saling bersilangan, satu merah dan satu kuning. Perpaduan kedua warna tersebut membuat minuman tersebut menjadi indah. Tapi bukankah toko akan mendapat masalah jika mereka menyajikan sesuatu seperti ini kepada anak di bawah umur?

"Oh, jangan khawatir, ini minuman non-alkohol. Tempat ini memiliki banyak pelanggan dengan berbagai keadaan."
"Ah, jadi begitu."
"Yup, itu sebabnya aku sangat percaya diri pada yang satu ini, ini minuman asliku, kau tahu. Ini adalah layanan khusus untuk pelanggan yang manis sepertimu♡"

Wanita di depanku dengan santai mengatakan kalimatnya dengan kedipan menawan. Hatiku terasa sesak sesaat di sana. Apa ini, dia sangat imut, aku ingin berteman dengannya, tapi...

"Umm, permisi. Apa kamu juga lesbi....?"
"Ya itu benar. Btw Bar ini tidak mencolok dan tentu saja tidak cukup menarik bagi turis. Itulah mengapa jarang pria atau wanita straight datang ke sini."
"... Lurus?"
"Ah, straight itu mengacu pada orang yang tertarik pada lawan jenis. Kamu salah satunya, kan?"
"Yah, jika kamu mengatakannya seperti itu, aku mengerti. Sejujurnya, aku tidak begitu mengerti hubungan sesama jenis..."

Aku mengerti betul bahwa tidak sopan jika aku berkata terus terang, "Tidak mungkin!" untuk sesama jenis ini, tapi aku masih cukup jujur ​​dengan dia. Bercakap-cakap dengan seorang bartender di konter bar entah bagaimana membuatku merasa seperti orang dewasa.

Wanita itu tampak seperti sedang mengenang sesuatu dari masa lalu, sesuatu yang bernostalgia, dilihat dari senyumnya yang manis.

"Kamu sangat jujur. Dulu, aku juga merasakan hal yang sama, aku tidak mengerti, mengapa beberapa orang tertarik pada orang yang berjenis kelamin sama? Mengapa kamu berkencan dengan wanita? Tapi suatu hari ada sesuatu yang memicu perubahan itu dalam diriku. Aku sudah menjadi lesbian sejak saat itu, kurasa. Bagaimana denganmu? Apa yang membuatmu tertarik pada laki-laki?"
"Eh?"

Dia tiba-tiba mengajukan pertanyaan kepada ku, itu agak tidak terduga, dan aku terkejut.

"Ummm... kenapa, aku bertanya-tanya."
"Apakah cinta pertamamu laki-laki?"
"Ah, ya, benar. Aku pikir itu kembali ke kelas 5. Dia adalah anak laki-laki paling populer di kelas ku, dia mungkin cinta pertama ku ... Um, itu sebabnya aku tertarik pada lawan jenis, Menurutku? Perempuan menyukai laki-laki adalah norma, kan?"

[GL] Arioto "Volume 1"Onde histórias criam vida. Descubra agora