Chapter 4 part 3

982 75 27
                                    

Aya memainkan rambutnya sambil menarik napas dalam-dalam seperti sedang mengulur waktu. Samar-samar aku bisa mencium aromanya. Seiring dengan aroma sampo yang biasa ini, ada campuran aroma keringat yang samar. Aroma yang selalu tertinggal setelah kami berhubungan seks.

Aku menunggu Aya dan meneguk pelan. Rasanya seperti jam di dalam bar ini berhenti. Aku tidak lagi bisa mendengar apapun bahkan melodi jazz yang biasanya mengalir.

Sama seperti menerima takdirnya, Aya akhirnya menyatakan perasaannya kepadaku, dalam arti yang sebenarnya.

"Itu benar, Marika. Aku jatuh cinta padamu. Aku selalu berpikir bahwa akan lebih baik jika aku bisa lebih dekat denganmu"

Mendengar pengakuan itu darinya, kabut di dalam hatiku hilang dalam sekejap. Di balik kabut yang perlahan memudar itu, aku melihat duniaku tiba-tiba menjadi begitu cerah.

Melihat Aya sekarang, mengingatkanku pada matahari di cakrawala. Itu bersinar sangat terang sehingga aku tidak bisa melihat langsung ke wajahnya.

 Itu bersinar sangat terang sehingga aku tidak bisa melihat langsung ke wajahnya

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।

"Ee, eehh...Itu...Umm..."

Aya yang baru saja menyelesaikan pengakuannya masih menyerangku dengan kata-kata jujurnya seperti hujan anak panah.

"Itulah sebabnya, ketika aku mendengar kamu ingin melakukan kencan kompensasi, aku membenci ide itu. Aku merasa sedih ketika kamu terus terang mengatakan bahwa kamu tidak akan menerima hubungan sesama jenis, tetapi lebih dari itu, aku benar-benar tidak bisa menahannya, aku mengkhawatirkan mu. Bagaimana jika sesuatu yang buruk terjadi?"

Aku melihat kembali diriku di masa lalu.

Sampai sekarang, berapa kali aku mengatakan [tidak bisa] di depannya, dan berapa kali aku menyakiti perasaannya dengan melakukan itu? Aku membuatnya melalui banyak penolakan keras tepat di wajahnya.

Ketika aku menyadari apa yang aku lakukan, aku tidak bisa berhenti gemetar. Aku melanjutkan untuk mengambil tangan Aya dengan tanganku.

"Maafkan aku, Aya. Aku mengatakan banyak hal yang menyakitimu selama ini."
"[Tidak mungkin]?"

Aya mengendurkan pipinya menjadi senyuman.

"Aku tidak keberatan. Jauh lebih seru ketika aku berhasil membuat gadis straight menjadi belok. Selain itu, pasangannya adalah Marika yang cerdas dan imut, itu yang terbaik"
"Uwaah, mesum"

Aya terlihat benar-benar tak tergoyahkan oleh penolakanku di masa lalu. Ugh Kembalikan rasa penyesalanku.

"Haah, astaga...tapi itu masuk akal. Ketika orang yg kamu suka tiba-tiba mengatakan bahwa dia menginginkan uang, tentu saja kamu buru-buru menarik satu juta yen dengan mudah untuk mewujudkan keinginannya. Bagaimanapun, kamu sangat kaya."
"Hah Kaya? Aku?"
"Eh? Bukankah begitu?"
"Mengapa menurutmu aku kaya?"

Itu karena, aku tidak bisa mengatakannya... bahwa aku mengetahuinya dari rumor yang tidak berdasar.

"Karena kamu dengan mudah mengeluarkan satu juta yen dari tasmu...itu sebabnya kupikir pasti begitu"
"Hahaha berpikir seperti itu"

[GL] Arioto "Volume 1"जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें