Empat Belas - Apastron

320 40 16
                                    

Nanda sudah mulai sibuk mendekorasi ruang tamu-nya dengan beberapa hiasan yang sengaja dibeli oleh Kanna semalam.
Dengan keterampilan yang ala-kadarnya, menurut Nanda.
Karena kalau menurut Yoga, yang dilihat oleh kedua matanya bukanlah sesuatu yang ala-kadarnya. Paduan warna-warni yang dihasilkan oleh banyaknya balon yang sudah dibuat dengan susah payah oleh-nya dan Nanda benar-benar memanjakan mata siapa saja yang melihat.

Begitu cantik, pun indah.
Sangat serasi dengan yang berulang tahun hari ini.

Tak berapa lama, terdengar sebuah alarm dapur yang sengaja dipasang oleh Nanda untuk menandakan bahwa masakannya sudah matang, kemudian berbunyi. Nanda bergegas kembali ke dalam dapur dan membuka oven, lalu mengeluarkan satu loyang berukuran sedang, dengan masakan yang ia coba buat untuk menyempurnakan perayaan malam ini.

Nanda hanya menghidangkan masakan yang mudah dibuat, yaitu Korean Garlic Bread, yang dipadu dengan Mushroom Cream Soup.
Cukup sederhana, namun keduanya merupakan menu favorit Gemintang.

Untuk minumannya, Nanda akan mengeluarkan satu Champagne berkualitas cukup baik apabila mengingat harganya yang mahal.
Minuman tersebut merupakan hadiah ulang tahun dari Jaya.
Editor-nya itu menyempatkan diri untuk mampir sebentar, mengucapkan Selamat Ulang Tahun untuk Gemintang, sekaligus memohon maaf karena tidak dapat bergabung untuk makan malam, karena Penulis-nya yang lain, yang masih berusia remaja, mengadakan acara Meet & Greet di sebuah toko buku yang terdapat di dalam sebuah Mall cukup terkenal di ibu kota.
Jaya diminta mendampingi Penulis tersebut.

Nanda tidak begitu paham dengan jenis minuman beralkohol, mau dengan kadar yang rendah atau tinggi. Nanda tidak begitu suka juga. Jadi akan ia langsung hidangkan saja saat makan malam nanti, agar bisa langsung habis.

"Nanda," Kanna datang dari arah pekarangan belakang, baru saja selesai membuang beberapa sampah sisa dekorasi mereka, "Awan diundang, kan?"

Nanda terdiam sebentar.

Undang... Dan seharusnya dia datang...

"Kata Ayah udah diundang, Tante Kanna," Gemintang mengambil alih. Seperti yang sudah-sudah, pantang sekali di antara mereka menyebut nama laki-laki satu orang itu, karena si kecil akan langsung menyambar.
"Kata Ayah kemarin, waktu itu, udah bilang Om Awan kalau aku ulang tahun hari iniii... Iya, kan, Yah?" Kata Gemintang lagi, sekaligus memastikan lagi kepada Ayahnya, sambil kedua tangannya tidak bosan menghalau Abu-abu agar tidak mendekati balon-balonnya yang berwarna-warni untuk acara ulang tahunnya nanti malam.

Seolah tidak memiliki pilihan yang lain lagi untuk menjawab sebaliknya, tentu saja karena apa yang dikatakan oleh anak semata wayangnya itu adalah benar adanya, maka Nanda menganggukkan kepalanya sebagai jawaban atas pertanyaan Kanna, "harusnya udah, karena aku udah bilang juga soal hari ini."

"Tanggal 23, kan, bilangnya?" Tanya Kanna, takut-takut mungkin Nanda salah menyebut tanggal kepada Awan saat mengundang laki-laki itu.

Nanda mengangguk lagi, "iya, tanggal 23 Februari. Kenapa, Na?"

Kanna menyentuh ujung dagunya dengan raut wajah berpikir, "aneh aja... Dia enggak ngobrol apa-apa ke aku soal acara hari ini. Karena semingguan ini memang lagi sibuk banget di kantor, kan... Aku juga enggak ada nanya-nanya apa pun ke dia. Biasanya, kan, kalau udah menyangkut Gemintang, dia pasti ikutan sibuk!"

"Menyangkut Gemintang, atau menyangkut Ayah-nya Gemintang, yang bener?" Ini Yoga yang menyelak, dengan wajahnya yang jenaka, dan sengaja sekali menggoda Nanda.
Sepupunya ini memang harus sedikit diberi sinyal, kalau laki-laki bernama lengkap Awan Magenta itu menyukainya bukan hanya sekedar teman.
Yoga saja bisa paham dari hanya sekelebatan interaksi mereka mulai malam tahun baru kemarin.

The Smell of Rain - Koo Junhoe & Kim Jiwon [END]Where stories live. Discover now