AVENGEMENT - 17

6.8K 641 102
                                    


Awalnya Chyntia sama sekali tidak mengerti kenapa dia harus terlibat dalam urusan keluarga teman dari mamanya ini. Tapi setelah dia tinggal selama beberapa hari di sana perlahan namun pasti dia mulai memahaminya. Semua cerita yang keluar dari mulut tante Hilda dan Laura benar-benar menumbuhkan rasa simpati di dalam hatinya namun dia sama sekali tidak ingin ikut campur dan memilih untuk menjadi pendengar saja. Dia juga berusaha untuk tidak terlalu sering berinteraksi dengan Khansa guna menjaga perasaan teman dari mamanya itu.

Tapi dengan Jerome, Chyntia justru malah penasaran. Dia ingin tahu apa yang membuat Jerome mau menikahi anak dari selingkuhan papanya itu. Kalau karena cantik saja, rasanya alasan itu terlalu sederhana. Chyntia yakin ada alasan lain dibalik itu semua dan dia ingin sekali mengetahuinya.

Sayangnya Jerome bukanlah tipe pria yang gampang didekati. Dia jelas sekali membangun benteng tak kasatmata di sekelilingnya dan yang bisa masuk ke sana hanyalah Khansa. Itu semua terbukti dengan sikap Jerome yang hanya ingin berbicara dan berinteraksi langsung dengan Khansa saja, bahkan dengan ibu dan adiknya pun Jerome hanya menanggapinya dengan jawaban-jawaban singkat yang terkesan seperti ingin menyudahi obrolan.

Yah sejak awal pertemuan yang tak disengaja di mall waktu itu, Chyntia sudah tertarik pada Jerome. Bukan hanya karena fisiknya saja yang tampan dan sesuai tipenya, tapi aura dan cara berbicaranya juga benar-benar berhasil membuat jantung Chyntia berdetak hebat seolah seperti ingin melompat keluar.

Sulit memang mendekati Jerome ketika ada Khansa di rumah. Keduanya lebih suka mendekam di dalam kamar dan baru keluar setelah semua orang di rumah itu tidur. Chyntia pernah beberapa kali memergoki keduanya yang sedang berenang malam atau sekedar mengobrol ringan di taman belakang. Pasangan itu benar-benar membuat dunia mereka sendiri sehigga tak ada seorang pun yang bisa ikut masuk ke sana. Termasuk dirinya.

Tapi yang namanya kesempatan itu pasti selalu ada. Dan sekarang Chyntia bisa mengobrol berdua saja dengan Jerome yang kini sedang berenang sendirian di kolam renang rumahnya tanpa ditemani oleh Khansa. Chyntia tidak tahu ke mana gadis itu pergi, tapi yang pasti dia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini.

"Hai," sapa Chyntia sembari berjalan mendekati pinggir kolam renang dengan hanya berbalut bathrobe saja. "Tumben lo berenang sendirian, Jer."

Jerome menyibakkan rambutnya yang basah ke belakang tanpa ada niat sedikitpun untuk membalas, pemandangan dimana tubuhnya yang penuh otot serta perut kotak-kotaknya yang terekspos secara bebas dan cuma-cuma di depan matanya membuat Chyntia tak mampu lagi bernafas dengan benar. Gadis itu menelan ludahnya sekali sebelum akhirnya dia membuka bathrobenya sendiri, menampakkan tubuhnya yang sudah terbalut pakaian renang yang sedikit terbuka.

"Gue boleh ikut berenang juga kan? tante Hilda bilang katanya gue boleh pake fasilitas di rumah ini." ujar Chyntia lagi dengan nada seramah mungkin karena nampaknya Jerome sama sekali tidak berminat untuk menanggapi ucapannya. "Khansa ke mana Jer?"

"Nginep di rumah temennya." balas Jerome acuh.

"Ah gitu," Chyntia mengangguk-angukkan kepalanya. Raut wajahnya tetap terlihat tenang namun hatinya bersorak bahagia. "Hmm Jer, kira-kira lo punya rekomendasi apartemen yang oke gitu nggak? dari kemarin gue cek di internet emang banyak yang bagus sih, tapi nggak sesuai sama selera gue gitu, lokasinya juga kurang strategis."

"Apa muka gue keliatan kayak sales real-estate?"

Chyntia terdiam sejenak. Ternyata selain sulit didekati, Jerome juga pria yang sangat dingin dan sedikit judes. Bahkan dari sorot matanya saja Chyntia bisa melihat bahwa pria itu sama sekali tidak suka dengan kehadirannya. Tapi apakah Chyntia akan menyerah? Tentu saja tidak. Setidaknya Jerome harus sedikit mengenalnya lebih dekat lagi agar dia bisa melihat siapa yang lebih baik antara dirinya dan Khansa.

AVENGEMENT ( ✔ )Where stories live. Discover now