12. kehilangan mu

12.3K 612 4
                                    



Sudah hampir 1 Minggu lama nya Fatih pergi, namun Fadira sama sekali belum mendengar kabar dari sang suami. Jika di tanya apakah perempuan itu merindukan Fatih, jawaban nya tentu iya. Fadira sangat merindukan kehadiran suami nya.

Fadira tengah berada di dalam kamar, sebentar lagi akan mendekati hari libur para santri di pesantren nya. Ia sudah tidak canggung lagi, meskipun sang suami sedang tidak berada di rumah itu.

"Bang Fatih kok gak pernah ada kabar, umi juga gak pernah ngasi tau soal bang Fatih." keluh Fadira dalam hati nya. Umi Aisyah sendiri tidak memberikan ponsel kepada Fadira, karena ponsel perempuan itu di pegang oleh Fatih.

Tok..tok..tok..

"Iya, tunggu sebentar." Fadira keluar untuk membuka pintu.

Ceklek

"Loh Umi?" tanya Fadira kaget melihat umi nya yang sudah berderai air mata.

Umi Aisyah memeluk erat tubuh mungil Fadira. Fadira nampak bingung kepada sang Umi. "Umi kenapa?" tanya Fadira bingung.

Umi Aisyah menahan tangisnya, ia tidak mampu berkata-kata. "Kamu yang tegar, umi baru dapat kabar. Kalo Fatih gak nyampe ke Surabaya."

Deg! "Maksud umi apa?" tanya Fadira bingung, wajah nya pucat pasi.

"Fatih mengalami kecelakaan, dan sekarang masih dalam pencarian."

Deg! "Apah?" Fadira syok, kaki nya terasa lemas. Seperti sedang mengalami mimpi buruk di siang hari. Hati nya sakit, sangat sakit. Ia masih berusaha untuk menahan tangisnya.

"Umi gak lagi becanda kan? Gak lucu tau mi!" Ceplos Fadira.

Umi Aisyah memeluk erat tubuh Fadira, ia tau kalo menantu nya itu sedang syok berat. "Umi gak becanda sayang, sekarang, Syakib lagi pergi buat nyari Fatih."

Bugh Fadira tersungkur ke lantai, kaki nya lemas, benar-benar lemas dan seakan tidak mampu untuk menopang tubuh nya.

"Gak mungkin mi, bang Fatih gak mungkin ilang," Fadira tidak menangis, ia masih menahan air matanya agar tidak jatuh.

Umi Aisyah menunduk, kemudian memeluk menantu nya. "Syakib lagi cari suami kamu! Kita berdoa sama-sama yah, semoga Fatih gapapa." Umi Aisyah membantu Fadira berdiri, dan membawanya ke kasur.

"Ya Allah, jaga selalu suami hamba, izinkan dia pulang kemari dengan selamat, tanpa kekurangan apapun." doa Fadira dalam hati. Ia yakin, kalo suami nya dapat segera di temukan.

__________

Di sisi lain, seorang wanita muda sedang duduk cemas di rumah sakit. Sudah 1 Minggu lama nya ia berada di sana. Gadis itu bernama Amira, Amira yang telah menyelamatkan seorang lelaki, dan membawanya ke rumah sakit.

Flashback on

Amira sedang berjalan kaki di pinggir jalan besar, saat sedang bersantai, tiba-tiba sebuah mobil melewati nya, dan tidak lama setelah itu terdengar suara benturan keras. Karena rasa penasaran nya, gadis itu segera berlari ke sumber suara. Alangkah terkejutnya ia, saat melihat mobil yang melambung nya tadi, telah mengalami kecelakaan.

Mobil tersebut menabrak beton pembatas jalan hingga masuk ke dalam air yang tidak dalam. Karena panik, ia buru-buru turun untuk memastikan apakah korban masih selamat atau tidak. Perempuan itu melihat seorang lelaki tampan, yang terambang di atas air. Ia berfikir sepertinya lelaki itu korban kecelakaan itu.

Sebenarnya ia takut, sangat takut. Namun rasa kemanusiaan nya, membuat dia berani untuk memeriksa. Amira masuk ke dalam air, dan menggapai tubuh lelaki yang tidak ia kenali.

"Mas, mas." Panggil Amira, dan lelaki itu masih merespon dengan menggerakkan tangannya. Ia sengaja mengambangkan tubuh nya di atas air, agar bisa di tolong oleh warga setempat.

Dengan sekuat tenaga, Amira berusaha membawa laki-laki itu ke tepi. Entah kenapa, saat itu hanya ada diri nya yang menjadi saksi. Karena kebetulan jalanan lagi sepi.

"Mas, bertahan ya. Saya panggil bantuan," ucap Amira, berniat meninggalkan lelaki itu. Namun tangan nya tiba-tiba di cekal oleh lelaki yang tidak ia kenali itu.

"Bawa saya ke rumah sakit, istri saya sedang menunggu saya." Lirih nya, sangat lirih hingga hampir tidak terdengar oleh Amira. Amira hanya mendengar sekilas kata, yaitu 'bawa saya ke rumah sakit' selebihnya, ia tidak mendengar dengan jelas ucapan lelaki itu.

"Iya, mas nya bertahan ya!" Amira segera berlari untuk mencari bantuan.

Lelaki itu berusaha sekuat tenaga untuk tetap bertahan hidup, ia tidak berhenti berdzikir dan berdoa kepada Allah untuk memberi nya kehidupan lebih lama lagi. Kepalanya terasa sakit, seperti nya ada benturan hebat di kepalanya. Sekuat tenaga ia berusaha untuk keluar dari dalam mobilnya, dan mengambangkan tubuh nya agar ada yang menolong nya.

"Ya Allah, tolong jangan ambil nyawa saya sekarang. Saya masih ingin membahagiakan orang yang saya cintai, dan yang mencintai saya." Doa lelaki itu dalam hati, sebelum kehilangan kesadaran nya.

Tidak lama kemudian, Amira kembali dengan membawa beberapa orang laki-laki, saat sedang panik tadi, perempuan itu juga telah memanggil ambulans. Banyak warga yang berkerumun setelah mengetahui ada orang yang mengalami kecelakaan. Mereka semua tetap berdiri di jalan tol. Tempat lelaki itu mengalami kecelakaan, dekat dengan sebuah perkampungan.

"Ayo pak, mas, bantu angkat." ucap Amira panik. Lantas lelaki-lelaki itu, yang terdiri dari bapak-bapak dan juga anak muda, membantu mengangkat lelaki korban kecelakaan itu. Mereka memasukkan nya ke dalam Ambulans.

Amira yang merasa tak tega, ikut masuk ke dalam Ambulans. Ia panik, dan berharap semoga lelaki yang belum ia ketahui nama nya, dapat selamat dan baik-baik saja.

________

Setelah sampai di rumah sakit, dokter buru-buru menangani pasien kecelakaan tersebut. Amira menunggu dengan cemas, ia merasa kalau lelaki itu sangat berjuang untuk tetap hidup, seperti tidak ingin membuat seseorang bersedih atas kematian nya.

Amira hanyalah seorang gadis biasa, ia tinggal bersama dengan kakek nya yang sudah tua dan juga sakit-sakitan. Perempuan itu panik, tentu ia tidak memiliki uang untuk membayar biaya rumah sakit lelaki yang baru saja di tolong oleh nya.

"Ya Allah, mana gak punya duit lagi buat bayar uang rumah sakit." batin Amira, ia berharap keluarga korban segera datang dan melunasi semua biaya rumah sakit.

Setelah lama menunggu, akhirnya seorang dokter keluarga dari dalam ruang ICU. Amira takut, jika ada hal yang serius mengenai lelaki itu.

"Gimana dok?" tanya Amira panik.

"Keluarga korban?" tanya dokter tersebut.

"Bukan dok, tapi saya yang udah nolongin dia." Jawab Amira.

"Ada benturan keras di kepalanya, yang kemungkinan akan menyebabkan amnesia sementara." jelas dokter tersebut.

Amira melotot kaget. "Apa dok? Amnesia?"

"Iya, benturan tersebut cukup keras, hingga mengganggu saraf di otak nya."

"Terus sekarang gimana dok?"

"Kita tunggu sampe pasien sadar. Mengenai biaya, anda bisa langsung hubungi pihak terkait."

"Baik dok, terimakasih."

Dokter tersebut berlalu pergi, meninggalkan Amira yang sedang kebingungan. "Hah amnesia? Maksudnya hilang ingatan gitu. Ya Allah," batin Amira prustasi.

Flashback off

Vote 💌 komen ya bestii!

married with kiyai's son [Selesai]Where stories live. Discover now