21. Takdir yang direncanakan

Magsimula sa umpisa
                                    

PLAK

"ADOW! HALI!" Tamparan keras dilayangkan dari lelaki kedua yang berwajah datar, yaitu Hali. Ya, kedua sahabat Edrea berada di sini dan bertemu secara tidak sengaja dengannya.

Namun tentu tau bukan alasan Edrea sempat terkejut?

Hahah, ya..
Hali dan lelaki pertama.. yang pastinya adalah Solar sedang bergaul bersama.

Bergaul bersama..?

Wah, menakjubkan.

Mimpi indah sekali, kawan.

"Humn." Nafas dinetralkan sedemikian rupa, lalu tubuh pun langsung berdiri mendekat. "Jadi.. ada apa?"

"Lah kok malah lu yang nanya sih?"

"U--"

"Lu yang kenapa?"

"A.. aku gak ada masalah kok," jawab Edrea secara sontak dengan pikiran was-was.

"..yang siang itu?"

"Hm?"

"E-enggak!" Pintar sekali Solar menebak, sampai-sampai Edrea harus menolak secepatnya untuk menghindar dari ketahuan.

"Yakin?"

"Iya."

"Kalau bohong gantengan gue."

"I--"

"Dia cewek," ujar Hali singkat dengan mata yang menurun ke bawah wujud kesal pada orang aneh di depannya itu.

"Ya, kali aja dia mau lebih ganteng dari para lelaki sejagat raya ini yekan, meski gender-nya cewek," ujar Solar dengan seringainya.

"Enggak sih.."

"Kan kali. Lagian mah pasti tetap bakal gantengan gue daripada elu-elu semu--"

"OEK!"

"EIHH JANGAN GITU!"

"Pft.."

Suara seakan muntah itu Edrea keluarkan setelah mendengar berbagai celotehan yang Solar lakukan.

Narsisnya gak terkendali, sampai-sampai perempuan pun dipikir bakal pengen lebih ganteng dari pria sejagat raya.

"Lu gak beres, Sol."

"Lah?! Gue tertampan dari yang tertampan loh, masa masih diragukan~?"

"..lu kenapa sih?"

"Biasa, cowok ga--"

"Jijik."

Krak

Dengan seketika kata singkat itu membuat Solar kehilangan kata-kata.

"Oh, sungguh tega."

"Lu telah menyayat hati gue yang tercinta sedalam-dalamnya.."

"Cukup Hali aja, Re, jangan gue."

"......."

"..not my friend," ujar Hali berwajah datar langsung berjalan meninggalkan lokasi.

..bukan teman gue

"Eh- Hali!"

Bertindak seakan tidak mendengar, kedua kaki yang dimiliki hanya menapak meninggalkan lokasi dengan tangan kiri di saku celananya.

"HALI!"

"Haha.."

"Maaf ya, Edrea. Orangnya emang minta ditampol."

"Itu elu!"

"MANA ADA."

"Hahah kalian ini.. tadi sudah baikan, sekarang malah berantem lagi."

You Always Mine, Edrea.(END)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon