16.) CuO + H2SO4→ CuSO4 + H2O (FREAK PRINCESS)

918 177 7
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*
*
*

Melody mengedarkan pandangan ke sekitar, takut-takut si pengirim pesan hanya berbohong. Sudah sekitar lima menit dia menunggu di seberang panti asuhan Harapan. Apabila dipikir ulang rasanya aneh, sebuah panti asuhan sederhana dengan beberapa anak kecil bermain di halaman adalah senjata utama agar Fanny bisa kembali ke team. Memang apa hubungannya panti asuhan dengan Fanny? Atau mungkin Fanny pernah tinggal di sini? Oh, atau orang tuanya lagi-lagi donatur tempat ini?

Setidaknya pertanyaan itulah yang terus berputar-putar dalam benak Melody, sampai di suatu titik pandangannya terpusat ke sosok tidak asing yang dia yakini adalah ....

"Fanny?"

Seorang gadis dengan pakaian terlihat mahal baru saja keluar dari taksi, ada sebuah ransel bertengger di bahu, sepatu bot hitam menjadi ketukan khas langkah kaki, dan jangan lupakan tata rias tegas yang selalu membuat semua anak sesekolah takut apabila berurusan dengan gadis satu ini. Belum sampai di situ, ketika gadis itu baru saja datang semua anak panti asuhan langsung datang berkerumun. Mereka tersenyum ramah sambil memanggil keras nama si gadis dengan hangat, seolah gadis itu adalah tamu yang selalu ditunggu.

"Seperti yang lo lihat," Suara berintonasi lembut, tetapi terdengar ketus membuat Melody langsung menoleh ke samping, "dia Fanny, satu-satunya orang yang mustahil kembali ke team."

Pemilik suara yang semula menatap lurus ke depan, berganti menoleh ke arah Melody. "Kecuali lo tahu kelemahannya," lanjutnya masih dengan nada bicara yang sama.

"Kelemahan?" Melody menjeda ucapannya sebentar, dia mencoba menarik kesimpulan yang menurutnya paling tidak mungkin. "Jangan bilang dia anak panti asuhan ini, karena itu akan kelihatan nggak mungkin," celetuk Melody asal.

Lawan bicara memberi deheman singkat. "Yang enggak mungkin akan jadi mungkin kalau lo lihat sendiri."

"Fanny itu freak princess! Lagaknya doang kayak ratu, tapi sebenernya bukan." Intonasi suara gadis dengan stelan sweter abu-abu berpadu rok hitam selutut ini, kian meremehkan, "Dia enggak lebih dari anak panti asuhan yang beruntung karena punya IQ tinggi. Lo pikir dia putri tunggal Charles grup, sayangnya tidak. Dia cuman putri penganti."

"Dari mana lo tahu, bukannya lo sama dia enggak sedeket itu buat tahu masa lalu masing-masing," sanggah Melody masih enggan percaya.

Senyuman remeh tersunging di wajah Sabrina. Iya, dia adalah Sabrina ratu sebenarnya SMA Cakrawala, murid kesayangan guru dengan sejuta koneksi. "Lo pikir gue siapa?"

Hampir saja Melody lupa siapa Sabrina, gadis dengan sejuta koneksi dan gudang informasi. Sekaligus cucu direktur SMA Cakrawala, belum lagi dia adalah siswi paling disegani sekaligus andalan sekolah. Namun, satu hal yang tidak akan bisa diterka semua murid, siapa orang tua Sabrina? Semua guru bahkan staf sekolah seolah menutup mata dan mulut mereka, tentang siapa ayah dan ibu Sabrina.

Plus For MinusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang