17

1.6K 216 16
                                    

"Let your tears come, let them water your soul"

"Let your tears come, let them water your soul"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

—————————

Baik Taehyung maupun Tuan Lee, keduanya tengah dipenuhi luapan amarah yang menggebu. Sifatnya yang amat posesif, tentunya membuat ia naik darah mendengar pria tua berbahaya itu melirih nama Jisoo. Hingga mencapai puncaknya, sentimennya sedikit tentram setelah berhasil melayangkan cengkraman tangannya tepat di wajah Tuan Lee.

Mengetahui sang majikan dalam ancaman, para pengikutnya nan setia berdatangan dengan mengacungkan benda tipis tajam ke arah Taehyung. Matanya menyipit kala melihat benda bahaya itu mengelilinginya. Taehyung menyadari sesuatu pada dirinya, bahwa sebenarnya orang yang ia yakini sebagai penolong hidupnya justru berbanding terbalik dengan apa yang ia kira.

Tuan Lee memajukan tungkainya, mencoba mendekati Taehyung perlahan diantara celah-celah para bodyguard miliknya. Pria tua itu menyunggingkan ujung bibirnya dengan sedikit noda darah mengalir yang Taehyung ciptakan. "Oh Taehyung-ah, andaikata saat itu kau adalah anak dengan ambisi lemah. Aku tidak akan memungutmu." Ucap Tuan Lee, kian detik selanjutnya terkekeh memiringkan kepala.

Ada kalanya ketika manusia sedang berduka, disitulah akan berdatangan manusia iblis lain yang senantiasa menyesatkan manusia hingga menjadi kepuasan tersendiri dan mencapai tahap mendarah dagingnya tindakan sesat tersebut, lantas pula akan berdampak pada masa depan yang jelas tak dapat dipastikan. Tubuh jangkung itu diam ibaratkan patung tatkala menerima fakta tak terduga.

"Taehyung yang malang."

Setelah sekian lama, kali pertamanya ia diam tak bergerak kala seseorang merendahkannya. Ia menunduk dengan pikiran kalang kabut, matanya mengarah kebawah, dari sudut netranya dia dapat melirik bayang-bayang seseorang menghampiri nya, sudah dipastikan Tuan Lee mendekati sang empu. Taehyung mengangkat kepalanya, memandang dengan tatapan nanar, kehidupan yang ia jalani seolah telah direnggut oleh Tuan Lee.

"Gadis itu telah menghasutmu?" Ujar Tuan Lee bertanya, Taehyung membalas anggukan pelan dengan pandangan letih. "Manusia sepertimu tidak mungkin mengerti cinta."

"Aku sudah menduganya, kau tak boleh goyah, ini sebuah peringatan untukmu Taehyung. Dimana Taehyung-ku dengan daya pikir lincah itu?" Cergas pria tua Lee. Lalu dilanjutkan dengan mengelah napas. "Aku tidak mengekangmu untuk membunuh. Namun Taehyung, kau harus mengerti dengan siapa kau akan berurusan, ini akan berakhir berlilitnya urusan. Barang bukti, kekuasaan serta dendam masa lalu akan bergantung pada tercapainya rencana."

Tampak sudah kehilangan harapan, fisiknya melemah seperti akan roboh. "Anda benar, aku- akan membunuh orang-orang yang mencoba menghalangiku." Jelas Taehyung bersamaan oleh netra lesunya.

Karena bertahun-tahun silam telah menuntun Taehyung. Lantas Tuan Lee tak mudah secepat itu untuk menghukum sadis lelaki Kim yang sudah ia anggap seperti anaknya sendiri. Seiring berjalannya jarum jam, udara amat mencengkam seperti akan terjadi perkelahian. Pria tua itu meninggikan tangannya sebagai maksud perintah ke pengawalnya.

Stalker Alert | VsooWhere stories live. Discover now