Bab 3

564 52 0
                                    

╔────── ¤ ◎ - ◎ ¤ ──────╗
HAPPY READING
╚────── ¤ ◎ - ◎ ¤ ──────╝

Laki-laki dengan rambut yang hampir memutih semua itu melempar gelas yang berada di tangannya informasi yang baru saja ia dapatkan sangat membuatnya kesal

Bagaimana tidak? Orang suruhannya yang sudah ia tugaskan untuk memata-matai Taehyung justru tertangkap basah dan dihukum mati

"Jisung si bodoh itu! hal seperti itu saja dia tidak bisa! pasti Jisung sudah membocorkan semuanya kepada Taehyung sebelum Taehyung membunuhnya. Karena kecerobohan bajingan itu, semua rencanaku hancur berantakan! Benar-benar menyebalkan!"

Laki-laki beruban itu sibuk memaki sementara pelayanya tengah gemetaran membersihkan pacahan gelas tadi yang sebelum di lempar pecah oleh lelaki itu

"Maaf Tuan Mark, tapi sepertinya kita tidak bisa menganggap remeh Kim Taehyung. Ia memang belum lama ini terjun ke dunia Mafia, namun untuk keahliannya tidak bisa di sangkal lagi Tuan"

"Jadi maksudmu dia lebih baik daripada ku begitu?" Mark menatap orang kepercayaannya itu dengan tatapan tajam

"Bukan seperti itu maksud saya Tuan, tapi mencari masalah dengan Kim Taehyung bukanlah jalan terbaik, dia bisa saja menyerang kita. Saya paham bahwa Tuan membenci Taehyung, namun Tuan harus paham bahwa kita harus menghindari resiko terbesar"

Mark berdecak kesal, ia bersumpah akan membuat Taehyung dan keluarganya hancur, terutama Jungwo. Mark tidak akan bisa memiliki kebencian sedalam ini terhadap keluarga Mereka jika bukan karna Jungwo

Jika ia tidak bisa menghancurkan mereka maka nanti, saat kesempatan tiba untuknya maka Mark akan menyerang Taehyung dan memastikan mereka hancur

.
.
.
.

Yerin bangun dengan tubuh yang sangat pegal, Yerin sempat terkejut saat melihat Taehyung sudah bangun lebih dahulu dan telah rapi. Tidak terlihat lelah sedikitpun meski semalam mereka berdua sibuk dengan urusan ranjang hingga menjelang pagi

"Kau sudah ingin berangkat? kau semakin sibuk ku lihat" Yerin memperhatikan Taehyung yang sedang berpakaian, tersenyum kecil saat matanya tak sengaja menatap tanda keunguan yang ia beri di perut berotot Taehyung

"Banyak pekerjaan yang harus ku lakukan sayang, menjadi bos bukan berarti aku bisa bersantai. Kau tidurlah lagi jika marasa masih lelah" ucap Taehyung yang baru selesai mengancingkan kemejanya ia melirik ke arah Yerin yang masi berbaring berbalut selimut

"Nanti siang aku akan mengirim seseorang kemari untuk mengajarimu menggunakan senjata. Tapi jangan terlalu memaksakan diri. Tidak semua orang bisa mahir dalam waktu singkat jadi jangan terburu-buru"

Yerin hanya menganggukkan kepalanya saja sebagai jawaban, Yerin mengerti bahwa tidak ada yang mudah di dunia ini termasuk menggunakan senjata api

"Kalau begitu aku pergi dulu" Taehyung melangkah mendekat dan mengecup kening Yerin sejenak

Yerin terlihat kebingungan terlebih lagi saat Taehyung mengecup keningnya "Kau ingin pergi sekarang? kita tidak sarapan bersama dulu?"

Taehyung menggelengkan kepalanya " Maaf aku tidak bisa sayang, aku terburu-buru sekali. Maaf juga karena hari ini kau harus sarapan sendiri, aku pergi yah"

Sekali lagi Taehyung mengecup kening dan bibir Yerin sekilas sebelum ia melangkah pergi keluar dari kamar

.
.
.
.

Taehyung sebenarnya malas pergi lebih awal ia juga ingin sarapan bersama dengan Yerin dan menghabiskan waktu sedikit lebih lama pagi ini dengan Yerin, namun Taehyung tidak bisa, karena ia mendapat telepon dari Jimin mengenai penyelidikan tentang para anak buah Taehyung yang kemungkinan masi banyak di antara mereka yang ada sangkut pautnya dengan Mark Lee

My Cool Mafia Husband ✔Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt