Someone You Loved

378 44 9
                                    

Sooyoung memejamkan matanya, bersamaan leguhan kecil yang lolos dari bibirnya. Membiarkan Min Yoongi memberi kecupan-kecupan basah di area lehernya, pun dengan tangan pria itu yang berhasil meloloskan pakaian dalamnya di bawah sana, —satu-satunya benda terakhir yang melekat ditubuhnya.

Dua jemari panjang Min Yoongi menerobos masuk ke dalam kewanitaan Sooyoung, bergerak pelan keluar dan masuk secara teratur, membuat desahan Park Sooyoung mengudara. Menyebut nama Min Yoongi sambil memeluknya dan meremas rambut hitamnya sesekali.

Sensasi ini sudah lama tak ia rasakan, —sejak dirinya pergi meninggalkan Seoul.

Min Yoongi mengecup, menghisap dan memberi gigitan kecil di daerah leher dan dadanya. Memberi tanda bahwa wanita yang terbaring pasrah dibawah kurungannya ini adalah miliknya. Sesekali matanya melirik, melihat eskpresi sang istri yang terpejam dengan wajah dihiasi keringat dan semburat merah. Ah, Min Yoongi merindukan ini, ekspresi kepuasan wanitanya.

"Op—pa oh!"

Dada Park Sooyoung membusung, kakinya bergetar hebat pun dengan suaranya, saat gelombang orgasme datang menerjangnya. Hanya dengan permainan jari sang suami yang bergerak teratur, dari tempo pelan sampai cepat, itu berhasil membawa Park Sooyoung pada gelombang kenitmatannya.

Kedua mata bulat Sooyoung terpejam dengan deru napasnya yang memburu layaknya sehabis lari marathon.

Min Yoongi menarik diri, bergegas melepas seluruh pakaiannya sebelum kembali menindih tubuh Park Sooyoung dan membawanya dalam ciuman hangat, basah dan menuntut.

Sooyoung menyambut ciuman itu, kedua tangannya mengalung pada leher sang suami. Yoongi tak benar-benar menindih tubuhnya, pria itu menjadikan tangan kanannya sebagai tumpuan agar tubuhnya tak menekan perut besar sang istri, juga ada dua buah bantal boneka yang sengaja diletakkan dibawah pinggul Sooyoung, sengaja agar percintaan mereka malam ini tak mengganggu calon bayi mereka.

Pelan tangan kiri Min Yoongi menuntun kejantannya masuk ke dalam kewanitaan Sooyoung. Wanita itu lantas semakin membuka lebar kedua kakinya, memberi akses masuk yang lebih leluasa untuk sang suami.

"Ahh!" Sooyoung meleguh pelan, tangannya secara spontan meremas lengan Yoongi yang mengurung tubuhnya.

"Sakit?" tanya Yoongi menyudahi ciumannya, tangan kirinya kini berganti tugas merapikan helaian rambut sang istri yang terlihat lepek akibat keringat dari ulah mereka.

Sooyoung menggeleng pelan, kedua tangannya berpindah mengusap wajah sang suami dengan lembut.

"Tidak sakit, itu karena sudah lama kita tak melakukannya, oppa."

Yoongi mengangguk membenarkan ucapan sang istri. Sudah berbulan-bulan mereka tak bercinta. Biasanya, dalam waktu sebulan mereka akan meluangkan waktu untuk berkencan, —dan bercinta di sela-sela kesibukan mereka sebagai idol.

"Kau masih sempit seperti biasanya," bisik Yoongi lalu kembali memangut bibir ranum Sooyoung.

Sooyoung memejamkan matanya, membalas ciuman hangat sang suami, dan perlahan Min Yoongi mulai menggerakan pinggulnya, menghentak masuk semakin dalam dan dalam di bawah sana.

"Aku mencintaimu," bisik Yoongi setelah menyudahi ciumannya yang kini beralih mengecup pipi bulat Sooyoung.

Park Sooyoung tersenyum, tangannya bergerak mengusap punggung sang suami. "Aku mencintaimu oppa. Lebih dari tiga kata yang kuucapkan, lebih dari yang kau tau, dan leb—hhhh!" ucapannya terputus dengan mata yang terpejam erat saat gelombang kenikmatan itu menghantamnya.

Min Yoongi tersenyum, kembali mencium pipi gembil Sooyoung dengan sayang. "Aku tau, kau tak perlu menjelaskannya sayangku." ujar Min Yoongi dengan suaranya yang berubah serak dan menggoda.

✔️Make it Right [JOYGA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang