The News

456 66 1
                                    

Semua terdiam, tak ada yang berani menyuarakan pendapat mereka setelah mendengar penjelasan Yoongi. Helaan napas lelah lolos dari rongga dada Namjoon, lelaki itu beranjak dari duduknya dan menghampiri keberadaan Yoongi yang duduk di single sofa.

"Hyung ... kau tau apa yang harus kau lakukan. Aku tidak bisa melarangmu, tapi aku minta tolong rahasiakan ini dari ARMY." Namjoon menepuk bahu Yoongi beberapa kali dengan pelan. "Aku akan membantu hyung untuk bicara dengan PD Nim," lanjutnya.

Yoongi merasa tersentuh mendapati respon simpati dari leader grupnya itu. Namjoon bahkan berusia setahun dibawahnya, tetapi melihat sikap dewasanya ini, Yoongi merasa bahwa ialah yang berada satu tahun dibawah Namjoon.

"Terima kasih Namjoon-ah."

Namjoon mengangguk kecil lalu melangkah pergi meninggalkan ruang tengah dorm mereka. Jungkook berdehem kecil, berusaha mencairkan suasana yang tegang ini. Tapi sejujurnya si paling muda itu tidak bisa menghilangkan rasa terkejutnya. Sekarang ia jadi berpikir seribu kali jika ingin melakukan hal-hal intim bersama kekasihnya.

"Hyung, sebaiknya kau menyesuaikan jadwal kita dengan pernikahanmu." Jimin menatap wajah Yoongi penuh perhatian dengan kedua mata sipitnya itu.

Yoongi hanya mengangguk kecil lalu beranjak pergi meninggalkan kelima member grupnya.

"Yak, aku masih tidak percaya Yoongi hyung bisa melakukannya." Taehyung masih bertahan dengan ekspresi terkejutnya.

Lelaki berhidung tinggi itu masih tidak percaya dengan penjelasan Yoongi tadi. Sooyoung hamil katanya? Seseorang yang penuh perhitungan dalam mengambil tindakkan seperti Yoongi dapat melakukan kesalahan seperti ini, sangat mustahil rasanya.

"Kau pikir Yoongi hyung tidak normal, huh? Ia juga butuh melakukan itu dengan kekasihnya, bukan hanya kau dan Irene noona saja."

"Tidak, maksudku kenapa Yoongi hyung bisa melakukan kesalahan. Aku pikir hyung akan sangat berhati-hati."

"Kau pikir Yoongi hyung ingin hal ini terjadi? Ini semua diluar kendalinya, bodoh!"

Seokjin menggelengkan kepalanya melihat perdebatan antara Taehyung dan Jimin. Sepertinya pemikiran kedua adiknya itu masih kekanakan untuk memahami masalah ini.

"Berhentilah, tidak seharusnya kalian membicarakannya seperti ini. Bagaimanapun, Yoongi hanya manusia biasa yang tidak bisa lepas dari sebuah kesalahan. Mungkin selama ini ucapannya selalu terjadi seperti sebuah magic, tapi ia tetaplah manusia biasa yang bisa melakukan kesalahan," ujar Seokjin dengan bijak. Sebagai member tertua, dirinya harus bisa memberikan contoh yang baik untuk adik-adiknya itu.

"Seokjin hyung benar, kita seharusnya memberikan dukungan moral pada Yoongi hyung. Ini pasti sangat berat untuknya dan Sooyoung," ujar Hoseok yang diangguki oleh Seokjin.

"Seokjin hyung, bisa kau masakkan kami ramen? Aku merasa lapar," ujar Jungkook yang membuat Seokjin mendengkus malas, sementara Taehyung dan Jimin langsung berseru 'aku juga, aku juga' seperti anak ayam yang sedang berebut makanan.

Sementara itu, Yoongi duduk bersandar pada kursi kebesarannya dalam genius lab. Berputar ke kanan lalu memutar kembali ke kiri arah kursinya. Dia sedang menyiapkan mental untuk memberitahu keluarganya tentang masalah yang ia hadapi saat ini.

Yoongi meraih ponselnya yang berada di meja, mencari kontak sang Ibu kemudian mendial panggilan. Nada sambung mulai terdengar, hingga pada dering keempat panggilannya dijawab.

"Eomma ... aku memiliki sebuah kabar untukmu. Aku tidak tau apakah ini kabar baik atau buruk untukmu."

"Sooyoung-ah, tolong lebih dekatkan wajahmu pada Eunwoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sooyoung-ah, tolong lebih dekatkan wajahmu pada Eunwoo."

Sooyoung menghela napas, kemudian menuruti permintaan sang photographer. Dia sudah merasa lelah untuk hari ini, menjalani pemotretan dari pukul sembilan pagi dan sekarang sudah waktunya makan siang.

"Baiklah, ayo istirahat. Setelah makan siang, kalian ganti pakaian yang lain."

Sooyoung akhirnya bisa menghela napas lega dan beristirahat sekarang. Sooyoung duduk di sebuah kursi, segera sang manajer datang menghampirinya dan memberikan makan siang.

"Kau terlihat lebih gemuk akhir-akhir ini, apa kau memakan banyak cemilan?" komentar sang manajer.

Sooyoung terdiam, tubuhnya seketika menegang tanpa sadar. Wajar jika ia menjadi lebih berisi karena dalam tubuhnya saat ini ada sebuah kehidupan. Sooyoung bisa makan dengan baik setelah berbicara dengan Yoongi beberapa waktu yang lalu, dan mendapat dukungan dari member lainnya untuk berhenti melakukan diet karena khawatir akan kesehatannya.

"Apa kau tidak melakukan diet lagi? Lihatlah perutmu sangat buncit di kamera tadi."

Tangan kanan Sooyoung langsung terangkat untuk mengusap perutnya. Usia kandungannya sudah 10 pekan, wajar saja jika perutnya sudah mulai menonjol.

"Kau baik-baik saja Sooyoung-ah?" tanya sang manajer sambil memegang bahu Sooyoung.

Sooyoung menggeleng, kemudian menampilkan senyum gusi khas miliknya. "Aku baik-baik saja eonnie. Tapi ..."

"Tapi apa?"

"Tolong jangan paksa aku untuk diet lagi, aku tidak ingin melakukannya. Belakangan ini nafsu makanku membaik, jadi biarkan aku menikmati makananku."

"Apa kau membicarakan sebuah omong kosong? Kau harus tau bahwa seorang idol tidak boleh terlihat gemuk."

"Maafkan aku, tapi—"

"Sudahlah, mulai besok aku akan kembali mengatur porsi makananmu."

Sooyoung mengembuskan napas lesu. Dia khawatir bayinya tak mendapat gizi yang cukup untuk tumbuh dan berkembang jika dirinya harus melakukan diet sesuai perintah manajernya itu.

'Aku benar-benar harus segera mengakhiri kontrak kerjaku.'

Ponsel Sooyoung bergetar, menandakan adanya panggilan masuk. Senyum Sooyoung langsung mengembang saat mendapati kontak sang ibu tertera pada layar ponselnya.

"Mommy!" Sooyoung memekik dengan nada bahagia saat menjawab panggilan masuk dari sang ibu.

"Apa yang terjadi denganmu, Nak? Kenapa tiba-tiba mengirim pesan dan berkata kau akan berhenti menjadi idol?"

"Mom, aku benar-benar minta maaf telah mengecewakanmu. Aku akan menceritakan padamu saat aku selesai bekerja nanti, tapi bisakah Mom mengirimkan banyak uang untukku? Aku harus membayar denda karena melanggar kontrak kerja dengan agensiku."

"Tentu, Mom akan mengirimkanmu uang berapa pun yang kau butuhkan. Tapi berjanjilah untuk menceritakan semuanya pada Mom, oke?"

"Tentu, aku berjanji. Nanti akan kuhubungi kembali setelah aku selesai bekerja, sampai jumpa Mom."

04/05/2021

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

04/05/2021

✔️Make it Right [JOYGA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang