Daegu

340 55 0
                                    

Yoongi memarkirkan mobilnya di halaman rumah masa kecilnya. Dilihatnya Sooyoung yang masih terlelap di bangku penumpang, tangan Yoongi terangkat untuk mengusap kepala Sooyoung dengan lembut.

Merasakan usapan lembut dikepalanya, Sooyoung membuka matanya perlahan. Pertama kali yang dilihatnya adalah wajah Yoongi yang sedang tersenyum sambil menatapnya. Sooyoung menegakkan tubuhnya, sedikit melakukan peregangan kecil.

"Apa ini rumah masa kecilmu, oppa?" tanya Sooyoung sambil melihat sekeliling dari balik kaca mobil.

"Hm, ayo turun. Eomma pasti sudah menunggu kedatangan kita."

"Oppa tunggu! Aku merasa gugup untuk bertemu dengan orang tuamu." Sooyoung menahan lengan Yoongi yang sedang membukakan seatbelt-nya.

Yoongi menangkup wajah Sooyoung, mengusap lembut kedua pipi bulat milik kekasihnya itu.

"Kau tau, saat aku mengaku pada eomma bahwa aku menghamili kekasihku, hal pertama yang dikatakannya adalah 'gadis seperti apa yang mau menjalin hubungan denganmu hingga bisa kau hamili? Dia adalah gadis tangguh yang tahan dengan sikap dinginmu, bawa dia pulang dan perkenalkan dengan eomma'."

Sooyoung tersenyum tipis mendengar penjelasan Yoongi, rasa khawatirnya tentang penolakkan keluarga Yoongi sedikit berkurang. Setidaknya ia cukup yakin tidak mendapat umpatan jalang atau wanita murahan yang menggoda pria dengan hamil diluar pernikahan.

"Sekarang kau tidak perlu mengkhawatirkan apapun, yang perlu kamu siapkan adalah telingamu karena eommaku itu orang yang cukup cerewet."

Sooyoung mengangguk kecil, sejujurnya dia senang jika Ibu Yoongi nanti banyak bicara padanya. Tentu itu tidak akan membuat suasana kaku diantara keduanya, bayangkan saja jika Ibu Yoongi itu sama seperti Yoongi yang pendiam, Sooyoung bisa mati kutu menghadapinya karena tidak tahu harus bersikap seperti apa.

"Sekarang ayo kita turun dan menemui keluargaku."       

Begitu memasuki rumah keluarga Min, keduanya langsung disambut hangat oleh Ibu Yoongi. Wanita itu langsung memeluk keduanya secara bergantian, sementara Ayah Yoongi hanya mengangguk kecil dan menepuk pundak Yoongi sekali kemudian meneliti penampilan Sooyoung dari atas sampai bawah.

Sooyoung duduk di hadapan kedua orang tua Yoongi, bahkan saat ini sudah ada kakak perempuan Yoongi, Min Chaerin dan suaminya. Ini adalah pertemuan pertama Sooyoung dengan keluarga Yoongi setelah setahun mereka resmi berkencan.

"Jadi ... dari mana kalian saling mengenal?" tanya Ayah Yoongi langsung ke inti pembicaraan tanpa berbasa-basi, sama persis seperti Yoongi yang tidak suka berbasa-basi dalam bicara.

Sooyoung dan Yoongi saling berpandangan, seolah bertanya siapa diantara mereka yang ingin menjawab. Yoongi berdehem, kemudian membasahi bibirnya.

"Kami bertemu setiap tahunnya di acara penghargaan musik. Hubungan kami dimulai setahun yang lalu, saat kami saling bertegur sapa dan menjadi dekat satu sama lain." jelas Yoongi. Tangan kanannya kini menggengam tangan kiri Sooyoung dengan erat, berusaha menenangkan kegugupan yang dialami kekasihnya itu.

"Lalu, bagaimana bisa kalian ceroboh sampai terjadi 'kecelakaan' seperti ini?" tanya Ayah Yoongi lagi, kali ini nada bicaranya sedikit meninggi.

Yoongi sudah menebak siatuasi ini, emosi ayahnya yang meledak untuk memarahinya. Mungkin, jika tidak ada Sooyoung disini, bisa jadi Yoongi sudah habis dipukuli oleh Ayahnya.

Yoongi dan Sooyoung tidak menjawab pertanyaan itu, keduanya hanya diam dengan kepala tertunduk. Bukannya Yoongi takut untuk menjawabnya, hanya saja ia tau seperti apa karakter ayahnya yang tidak suka dibantah. Akhirnya helaan napas kecewa lolos dari rongga dada Ayah Yoongi.

✔️Make it Right [JOYGA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang