Lelaki Pencari Surga [ON GOING]

13. Taman

.

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Allah tidak pernah merampas apa yang kita sayang. Sebaliknya Dia menggantikan dengan yang lebih baik daripada sebelumnya. Yakinlah ada sesuatu yang menantimu setelah ini, banyak kesabaran yang akan membuatmu terpana hingga kau lupa pedihnya rasa sakit.

~Lelaki Pencari Surga~

🍁🍁🍁

Pagi hari Rayyan sudah siap untuk berangkat ke tempat kerjanya, Sebelum itu Rayyan juga sudah membersihkan kontrakan nya itu dan mencuci pakaiannya yang lumayan menumpuk.

Ketika akan keluar rumah dan mengunci pintu, Rayyan mendapati orang yang tidak dia harapkan kehadiran.

Pria itu adalah yang tengah sibuk dengan ponselnya melihat diam chat yang masuk dari salah satu klien kerjanya.

Rayyan memilih acuh akan keberadaan Gio langsung saja berjalan ke arah luar kontrakan kecil itu karena hari masih pagi dan tak mau menimbulkan keributan di antara mereka.

Sementara para tetangga Rayyan yang di dominasi dengan ibuk-ibuk mulai membicarakan hal yang tidak-tidak kepada Rayyan.

"Nah kan benar dugaan saya, mas Rayyan itu memang tak sebaik kelihatan nya,"

"Siapa pria yang bersama mas Rayyan itu, sepertinya dia orang kaya,"

"Ganteng sama ganteng,"

"Apaan sih buk Arum, udah jelas dong yang lebih ganteng yang punya mobil itu,"

Berbagai cemoohan diterima lagi oleh Rayyan, memang semenjak kedatangannya ke tempat ini, banyak dari mereka yang tak menyukai keberadaan Rayyan di lingkungan itu.

Memilih untuk acuh dan kembali berjalan, tapi terlambat, Gio sudah lebih dulu berdiri di hadapannya.

"Buat kali ini gue mohon sama Lo Ray, Lo harus pulang," kata Gio sedikit menekan perkataannya itu.

"Kamu tau jawaban saya masih sama."

Ibu-ibu sekitar sana masih asik memperhatikan perdebatan dua pria dewasa yang seumur itu, bahkan ada yang dengan tidak tau dirinya dari  mereka malah asik berfoto di depan mobil Gio.

Rayyan lalu segera pergi, tak mau berdebat lama-lama dengan Gio karena ia khawatir akan membuat keributan nanti di daerah tempat tinggalnya itu.