Lelaki Pencari Surga [ON GOING]

07. Bagaimana Jika

.
بسم الله الرحمن الرحيم

Sebaik-baik manusia ialah orang yang senantiasa mengingat Allah, dan seburuk-buruk manusia adalah orang yang suka mengadu domba, suka memecah belah antara orang-orang yang saling mengasihi, suka berbuat zalim, suka mencerai-beraikan manusia, dan selalu menimbulkan kesusahan.

-(HR. Ahmad)-

~Lelaki Pencari Surga~

Vote dan komen dulu ya guys❤️

🍁🍁🍁

Kelalaian tidak akan menodai hati yang selalu diterangi cahaya iman. Kelalaian hanya menutupi hati-hati yang telah berkarat dengan keteledoran, ketidakpatuhan, kefasikan, dan kemaksiatan.

Hati seorang muslim/ah yang bertakwa selalu terbuka lebar untuk menyambut hidayah, ketaatan, dan semilir angin tobat dan rahmat dari Allah SWT.

Hari ini Naya sudah berencana untuk ikut ke pondok bersama sang abi.

Naya memutuskan untuk mengajar di pondok dan tidak lagi melanjutkan sekolahnya.

Sesampainya di depan gerbang pondok, terlihat beberapa santri menyambut kedatangan mereka dengan menundukkan pandangan sopan mereka kepada kiai pemilik pondok dan sang putrinya itu.

Naya dan abi berjalan ke arah rumah kiai Habib yang berada di dalam area pondok.

"Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh." Abi dan Naya bersamaan memasuki rumah itu.

Terlihat kiai sedang berbincang dengan beberapa Gus dan pengajar lain disana.

Orang yang berada di dalam rumah itu menjawab salam mereka sembari mempersilahkan duduk.

"Ohh, waalaikumsalam warahmatullahi wa barakatuh, silakan duduk kiai, Naya." ucap sang kiai Habib mempersilahkan mereka duduk.

Terlihat ada beberapa orang di dalam rumah itu, salah satunya Abang Naya yang bernama ustad Furqan, kembaran Fahri.

Furqan memang seorang ustad di pondok pesantren ini,berbeda dengan Fahri yang lebih tertarik bekerja sebagai polisi.

Furqan juga tinggal di dalam area pondok pesantren itu bersama dengan seorang istri nya bernama Aika dan sepasang anak kembar mereka Savira dan Salman.

"Jadi gimana Naya, kamu memutuskan untuk mengajar di pondok ini dan nga ngelanjuti sekolahmu?" Tanya kiai Habib.

"Iya kiai, Naya udah memutuskan untuk mengajar di pondok ini sambil mendalami ilmu agama Naya lagi." Gadis berkhimar itu membalas perkataan sang kiai dengan sopan.