16. RENCANA

558 133 18
                                    

Selamat malam selasa ❤️❤️❤️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Selamat malam selasa ❤️❤️❤️

🎵Corner Club - Too Good.

•••

Seokjin mempersilahkan Direktur Han pulang lebih dulu saat pria tua itu berpamitan undur diri dari pertemuan mereka yang telah usai.

"Terima kasih udah ngajak saya mampir ke hotel kamu lagi, belum lagi sama jamuan kamu malam ini."

Seokjin tersenyum begitu ramahnya. "Ini bukan apa-apa kalau dibandingkan sama waktu Pak Direktur. Malah saya rasa ini masih kurang."

Direktur Han tergelak geli khas orang tua, ia menggelengkan kepalanya lalu menepuk bahu Seokjin. "Bisa sekali gayamu di depan wanita." katanya membuat Seokjin sedikit kurang paham.

Namun ketika lirikan Direktur Han mengarah pada Hyejin, itu membuat Seokjin sedikit tak nyaman. Apa jangan-jangan Direktur Han mengiranya baik karena sedang jaga image di depan Hyejin? Si janda berbadan dua yang berdiri di sebelahnya.

"Saya pamit pulang dulu."

"Sekali lagi terima kasih atas waktunya."

Berbeda dengan Direktur Han yang berjalan keluar pintu, Hyejin justru mundur beberapa langkah menuju meja resepsionis.

"Hyejin, mau kemana lo?"

Hyejin menengok Seokjin sekilas yang tengah berjalan mengimbanginya. "Mau tidur. Lo sendiri ngapain ngikutin gue? Mau nemenin gue?" ketusnya pada Seokjin.

"Bercanda ya lo? Ayo gue anter pulang."

Hyejin menghentikan langkahnya lalu mematung menatap Seokjin.  Hyejin tidak tahu harus bilang apa, lantas ia membuka tas lalu mengeluarkan sesuatu dari dalam dompetnya. Hyejin menarik sebuah debit card, menunjukkan benda itu di depan muka Seokjin. "Gue mau tidur di sini. Kenapa? Lo ngga mau nerima customer kayak gue?"

Mendengar kata-kata Hyejin, Seokjin bungkam. Oke, dia memang tidak bisa membantah seseorang yang disebutnya pelanggan, tamu atau sejenisnya. Ia harus sopan pada mereka sebab bagaimana pun juga kekayaan Seokjin juga berasal dari para pengunjung hotel ini.

"Oke, sorry." singkat Seokjin. "Tapi kenapa harus di sini, maksud gue harusnya lo pulang."

"Lo juga tanya gitu sama setiap pengunjung lo yang mau check in di sini? Lo pikir pertanyaan itu sopan?"

Seokjin menghela napas. Susah sekali membantah wanita sampai-sampai membuat urat lehernya timbul. "Oke, maaf lagi." katanya lagi.

Setelah itu Hyejin memberikan kartu debitnya pada resepsionis, ia memesan satu kamar untuk tidur. Sementara Seokjin dibiarkan diam di sana setelah Hyejin mendapatkan kunci kamarnya lalu naik ke atas sendirian.

Sebenarnya jika diperhatikan, banyak hal yang berubah dari Hyejin. Wanita itu dulu terlihat lugu dan lemah lembut. Bahkan dari segi penampilan pun berbeda jauh. Dulu ia hanya seorang anak mahasiswa, berbeda dengan sekarang pakaian bermerk seolah membalut tubuhnya seperti sebuah perisai. Tatapannya pun tak sehangat dan seramah dulu lagi. Bahkan kata-katanya terdengar tak acuh dan sikapnya terlihat masa bodoh dengan sekitar.

HOME || KNJWhere stories live. Discover now