14

1.6K 208 23
                                    

Tahun demi tahun telah terlewati. Tidak terasa sudah enam belas tahun terlewati sejak Atsumu bertemu dengan Nishinoya. Kini anak 'mereka' sudah remaja. Namun, sayangnya anak itu bukan lagi menjadi milik mereka. Atsumu dan Nishinoya pun sudah berpisah sejak kelahiran anak itu.

Anak mereka tumbuh dengan baik dengan asuhan Osamu. Ia tidak pernah kekurangan apapun, mulai dari harta sampai kasih sayang. Semua orang menyukai anak itu.

Atsumu tersenyum kecil ketika mendengar suara bel pintu rumahnya berbunyi. Ia sangat yakin bahwa keluarga kecil Osamu datang untuk berkunjung. Dengan suasana hati yang senang ia membuka pintu rumahnya.

"Kenapa ini? Kenapa wajah kalian seperti itu?"

Atsumu bingung ketika melihat Osamu dan Suna berwajah murung. Ditambah dengan anak mereka yang terlihat tidak sedang dalam mood yang bagus.

"Paman Tsumu, ada yang ingin aku bicarakan," Ucap gadis berusia 15 tahun itu dengan nada dingin.

Atsumu yang masih bingung dengan keadaan ini pun hanya mengiyakan permintaan gadis di depan nya ini.

"Kalian berdua pulang saja. Aku hanya ingin berbicara berdua dengan paman Tsumu-- atau harus ku sebut ayah kandungku?"

Ah, ternyata anak ini sudah tahu yang sebenarnya. Ketakutan terbesar Atsumu selama beberapa tahun ini akhirnya datang juga. Kira-kira apa yang menyebabkan anak itu tahu segalanya?

Setelah Osamu dan Suna pergi, mereka berdua masuk ke dalam rumah dan memulai pembicaraan mereka.

"Pasangan beta tidak bisa mempunyai anak, aku mempunyai mata yang lebar dan tegas tidak seperti kedua ayahku yang mempunyai sleepy eyes, aku lebih sering disebut mirip pamanku daripada mirip ayahku dan pamanku adalah seorang Alpha sedangkan ayahku seorang beta. Aku bodoh jika tidak menyadari itu."

Atsumu menundukkan kepalanya. Ia tidak punya hati jika tidak merasa bersalah pada anak ini. Jujur saja, ia sangat menyayangi anak ini. Namun, ia tidak sanggup jika harus membesarkan nya sendirian tanpa Nishinoya.

"Aku hanya ingin mengucapkan terima kasih karena sudah mempertemukan aku dengan kedua orang tuaku yang sangat menyayangiku," Ucap anak itu.

"Kau.. tidak penasaran dengan orang yang melahirkanmu?"

Anak itu menatap Atsumu dengan sengit, "Untuk apa aku penasaran pada orang yang sudah membuangku?"

Anak itu berdiri. Ia menatap Atsumu dengan tatapan kecewa, marah dan sedih. Ia tidak menyangka bahwa paman nya yang selama ini selalu baik padanya adalah ayah kandungnya sendiri.

"Dengarkan aku--"

"Paman, kau tahu? Walaupun kau selalu baik padaku, kau ini tidak ada bedanya dengan orang itu. Kalian berdua sama-sama membuangku. Yah, tetapi aku bersyukur karena kalian membuangku pada orang baik seperti ayah Osamu dan ayah Suna. Selamat tinggal, paman."

Anak itu pergi meninggalkan Atsumu yang masih terkejut dengan perkataan nya. Ia tidak pernah membuang anaknya. Tidak, tidak, tidak, ia sama sekali tidak pernah membuang anak itu.

"Tidak!"

Atsumu terbangun karena teriakan nya sendiri. Keringat sudah mengucur di dahinya. Ia pun meraih ponselnya yang berada di atas nakas. Dan segera membuka kunci layar agar bisa melihat tanggal hari ini.

"Ah, ternyata hanya mimpi."

Atsumu bernapas lega ketika mengetahui kejadian tadi hanyalah bunga tidur semata. Mulai dari malam ini ia memantapkan hatinya untuk membesarkan anaknya baik itu sendirian maupun bersama Nishinoya. Ia tidak ingin anaknya itu berpikiran bahwa ia dan Nishinoya membuangnya.

Hidup Dengan Alpha || ATSUNOYAजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें