6

2.5K 268 15
                                    

Yaku menatap Nishinoya yang sudah mulai bekerja lagi dengan khawatir. Ia sudah mendengar tentang perjanjian nya dengan Atsumu. Ia juga sudah mendengar tentang obat yang dapat menenangkan omega yang gelisah karena tidak ada Alphanya. Tetapi hal itu tidak membuatnya lega sama sekali.

"Morisuke, kau tidak latihan?"

"Hari ini aku libur."

Nishinoya hanya menganggukan kepalanya dan kembali fokus pada pekerjaan nya.

"Kau mau kubuatkan coklat panas?" Tanya Yaku.

"Iya, gula nya sedikit!" Ucap Nishinoya dengan senang.

Hati Yaku menghangat ketika melihat senyuman lebar Nishinoya. Saat mendengar cerita Atsumu, ia sempat takut kehilangan senyuman cerah itu. Ternyata Nishinoya lebih kuat dari perkiraan nya.

***

Atsumu merebahkan dirinya di Sofa. Ia memperhatikan apartemen yang baru di sewa. Ia menyewa apartemen yang memiliki dua kamar tidur agar Nishinoya tidak banyak protes saat tinggal bersamanya. Itu pun jika mereka benar-benar akan tinggal bersama.

Tring.. tring..

Atsumu mengangkat telepon dari manager nya, "Halo?"

"Atsumu, Kau di mana selama ini hah? Aku mencarimu ke mana-mana!" Terdengar teriakan Mai dari seberang telepon.

Atsumu menjauhkan telepon nya. Telinganya berdengung karena mendengar teriakan managernya.

"Tokyo."

"Tokyo? Ya terserah lah! Intinya besok kau harus pulang ke Hyogo. Tim mantan kekasihmu mengajak berlatih tanding," Ucap Mai.

Atsumu mengangkat sebelah alis matanya. Mantan kekasih yang mana? Ia kan mempunyai banyak mantan kekasih. Ah! Tobio? Satu-satunya mantan kekasih nya yang bermain voli hanya Tobio.

"Tobio?"

"Iya! Yang putus karena dia tidak kuat dengan bau feromonmu itu!" Terdengar suara tawa Mai.

"Diam! Jangan diingatkan!" Ucap Atsumu malu.

Mai masih saja tertawa. Setelah itu ia mengakhiri telepon nya tanpa mengatakan sepatah kata apapun. Dasar manager yang suka berbuat semaunya!

"Tobio ya?" Atsumu menatap langit-langit.

Jika membicarakan tentang mantan kekasih Atsumu pasti tidak akan habisnya. Semua gender ia sudah kencani. Mau itu Alpha, beta, omega, lelaki atau pun wanita ia kencani. Salah satunya Kageyama Tobio.

Ia adalah seorang Alpha. Hubungan mereka hanya bertahan sebentar. Tobio yang meminta untuk mengakhiri hubungan mereka. Alasan nya karena ia tidak kuat dengan feromon Atsumu. Ya, alasan yang wajar. Nyatanya Alpha memang akan merasa terganggu dengan bau feromon Alpha lain.

Hubungan mereka berakhir dengan baik. Tidak ada perasaan yang tersisa. Entahlah, malah Atsumu merasa bahwa Tobio tidak benar-benar suka padanya. Ya, ia juga mengajak Tobio berkencan karena ia terlihat imut dan juga karena ia setter yang hebat.

"Tapi kenapa tiba-tiba tim mereka mengajak berlatih tanding," Atsumu mengira-ngira.

"Jangan-jangan karena Tobio merindukanku? Jangan-jangan ia masih ada rasa padaku?" Atsumu histeris sendiri.

Bagaimana ini? Ia sudah mempunyai omega. Bagaimana jika Tobio mengajak nya untuk berkencan kembali?

"Susah ya jadi seseorang yang sangat menawan sepertiku."

Atsumu tersenyum seperti orang gila. Tetapi dia tidak bohong. Ia adalah seorang Alpha yang tampan dan berbakat di bidang Voli. Selain itu, ia mempunyai banyak uang. Nilai akademik saat sekolahnya pun tidak jelek-jelek amat.

"Tetapi si Omega itu malah tidak mau hidup denganku! Padahal ia beruntung mempunyai Alpha sepertiku yang tampan ini. Tetapi dia malah menolak hidup denganku? Kurang ajar!"

Atsumu kesal jika mengingat tentang Nishinoya yang tidak mau hidup dengan nya. Kenapa omega yang satu itu sangat keras kepala? Padahal dengan hidup dengan nya ia akan selalu aman.

"Tetapi dia lumayan imut juga," Ucapnya sembari mengingat rupa Nishinoya.

Badan nya yang kecil. Lalu poninya yang naik dan berwarna kuning keemasan itu terlihat menggemaskan di mata Atsumu. Jelas sekali omega itu berpenampilan seperti itu agar terlihat sedikit sangar. Namun, di mata Atsumu ia malah terlihat menggemaskan.

"Sial! Tidak mungkin kan aku sudah menyukainya hanya karena penampilan nya?"

Ia harus berhenti memikirkan Nishinoya. Lebih baik ia bersiap untuk pergi ke Hyogo besok.

***

Atsumu masuk ke dalam gym dengan santai. Ia menyapa teman-teman satu timnya dengan senyuman lebar.

"Tim lawan sudah datang?"

Salah satu teman setimnya yang bernama Shunpei tersenyum miring, "Kenapa? Kau ingin cepat-cepat bertemu dengan mantan kekasihmu?"

"Hei, tidak seperti itu!" Atsumu menjawab sembari tertawa ringan.

"Bagaimana ini? Apakah kau akan perang dingin dengan mantan kekasihmu saat di lapangan?" Goda teman nya yang lain.

"Tidak mungkin! aku dan Tobio masih berhubungan baik walau sudah menjadi mantan kekasih."

Teman-teman nya terus menggoda Atsumu tentang mantan kekasihnya. Ia hanya tertawa saja digoda seperti itu.

"Wah, ramai sekali suasana nya."

Tim lawan sudah sampai. Mereka pun saling bersalaman satu sama lain. Ini bukan pertandingan sungguhan, jadi mereka bersikap santai.

"Tobio, sudah lama tidak bertemu. Bagaimana kabarmu?" Atsumu mengulurkan tangan nya.

Kageyama membalas uluran tangannya, "Baik, bagaimana denganmu, Atsumu-san?"

"Tentu saja baik! Badanmu semakin bagus saja," Ucap Atsumu sembari menepuk bahu Kageyama pelan.

"Ah, terima kasih."

Ekspresi yang Kageyama miliki masih seperti dahulu. Hanya datar. Tidak ada senyuman sedikit pun. Untuk orang yang tidak mengenalnya dengan baik, Kageyama adalah orang yang sombong. Nyatanya tidak, ia hanya tidak bisa mengekspresikan perasaan nya dengan baik.

Atsumu mengingat ketika mereka masih menjadi sepasang kekasih. Sepertinya Kageyama tidak pernah tersenyum. Kecuali ketika mereka latihan voli bersama atau sedang membicarakan voli. Wajah Kageyama akan berseri-seri.

"Oh? Sepasang mantan kekasih sedang bernostalgia bersama?"

Kageyama membungkukan badan nya ketika orang-orang menghampiri mereka.

"Kageyama, ekspresimu tetap saja kaku ya?"

"Selain tentang bola voli, apa kau pernah mempunyai keinginan untuk memiliki sesuatu? Aku khawatir karena kau hanya tertarik dengan bola voli."

Atsumu menatap Kageyama yang hanya merespon orang-orang dengan senyum tipisnya yang terlihat dipaksakan. Ia jadi berpikir, Apakah Kageyama pernah mempunyai keinginan mendominasi sesuatu? Dia Alpha kan?

"Hei, jangan berkata seperti itu pada Tobio," Ucap Atsumu yang sudah kembali sadar.

"Ooh, mantan kekasihnya marah!"

"Hei! Kalian! Cepat pemanasan!"

Pelatih mulai berteriak karena sedari tadi para pemain sibuk berbincang dan melupakan tujuan mereka ada di sini.

Tbc

Haiii!! Maaf baru update ya! Dan juga maaf kalau agak pendek. Soalnya aku sengaja chap ini khusus nyeritain Atsumu dan Tobio :p

Hidup Dengan Alpha || ATSUNOYAWhere stories live. Discover now