11

1.9K 233 44
                                    

Suara desisan terdengar dari mulut Atsumu. Sebelah tangan nya sibuk menyetir dan sebelah nya lagi memegangi bekas gigitan Nishinoya.

"Sebenarnya dia itu manusia atau kucing sih?"

Ia membuka jendela agar mendapatkan udara segar dari luar. Matanya tidak sengaja melirik pantulan dirinya dari kaca spion. Bekas gigitan Nishinoya tercetak dengan jelas di pipinya.

"Hei, bukan kah ini artinya aku ditandai oleh Nishinoya? Selain Alpha, Omega juga senang menandai Alpha mereka dengan cara menggigitnya," Ucap Atsumu.

Kenapa tiba-tiba hati Atsumu berbunga-bunga? Walaupun ia yakin Nishinoya menggigitnya karena kesal, tetapi itu tidak merubah fakta bahwa omega itu mengklaim Atsumu sebagai Alphanya secara tidak sadar.

"Tapi, di pipi? Sangat tidak romantis."

Biasanya Omega menandai Alpha mereka di daerah leher, tangan atau pun dada. Tetapi tanda mereka tidak bertahan lama, beda dengan bekas gigitan Alpha yang akan terus ada sampai omega yang mereka tandai mati.

Atsumu menghentikan mobilnya tepat di depan pagar rumah nya. Sudah sekitar satu tahun ia membeli rumah ini. Alasan nya karena ingin lebih mandiri. Karena itu lah, walaupun ia sering berada di Hyogo, ia jarang sekali pulang ke rumah orang tuanya.

Ia keluar dari mobilnya untuk membuka pagar rumahnya.

"Haa, harusnya aku mempekerjakan  satpam saja agar tidak harus keluar dari mobil seperti ini," keluh Astumu.

Ia membuka pagar rumahnya dengan lebar agar mobilnya mudah masuk.

"Jangan ganggu aku!"

Teriakan seorang gadis mengalihkan perhatian Atsumu. Ia segera mencari sumber suara itu.

"Hei! Jangan ganggu dia!"

Atsumu membubarkan siswa SMA yang mengerubungi satu siswa yang sepertinya sedang dibully.

"Ck, tidak asik."

Para siswa itu pun pergi dan meninggalkan Atsumu dengan gadis yang baru saja ia tolong.

"Terima kasih," Ucap gadis itu.

"Kenapa mereka mengganggumu?"

Bukan nya menjawab, gadis itu malah menangis dengan pilu. Atsumu semakin panik ketika tangisan gadis itu mengeras. Akhirnya ia mengajak gadis itu untuk duduk di bangku yang ada di dekat tempat mereka berada.

"Sudah merasa baikan?" Tanya Atsumu ketika tangisan gadis itu sedikit mereda.

Gadis itu mengangguk dengan pelan. Ia mengusap air matanya dengan lengan nya.

"Siapa namamu?"

"Okuda."

"Oke, Okuda. Kenapa kau menangis?" Tanya Atsumu lagi.

Jangan salahkan Atsumu yang terlalu mencampuri urusan orang. Gadis ini yang terlebih dahulu menangis di depan nya. Jadi ia harus tahu apa yang menyebabkan Okuda menangis sepilu itu.

"Teman-temanku menyebutku anak buangan karena aku adalah anak adopsi. Padahal orang tua angkatku sangat baik padaku," Okuda menangis lagi ketika mengatakan hal itu.

"Orang-orang bilang aku dibuang karena orang tua kandungku tidak menginginkan aku. Kata mereka aku anak yang tidak diinginkan," lanjutnya.

Atsumu memegang pundak gadis itu dan menepuknya dengan pelan.

"Jangan mengatakan hal seperti itu. Nanti orang tua angkatmu sedih. Mereka pasti sangat menyayangimu," Atsumu berusaha menenangkan Okuda.

Gadis itu meletakan kedua tangan nya di pahanya. Pandangan nya lurus ke depan. Ekspresi nya jelas sekali mengatakan kalau dia sedang bersedih.

Hidup Dengan Alpha || ATSUNOYAWhere stories live. Discover now