40. Semakin Parah

7.6K 364 24
                                    

Happy Reading🥰

•••

Saat ini Elzie dan Alzeo sedang diperjalanan menuju rumah Elzie, hening tidak ada satu pun yang membuka suara karna Alzeo yang sibuk menyetir dan Elzie yang sibuk dengan pikiran nya tentang penyakitnya.

Flashback

"ELZIE!" Teriak Alzeo lalu menghampiri Elzie yang tergeletak lemah karna kakinya sudah banyak mengeluarkan darah.

Tanpa berfikir dua kali Alzeo segera membawa Elzie ke rumah sakit menggunakan mobil.

Saat diperjalanan Alzeo tidak berhenti mengucapkan kata maaf dan ia berdoa agar Elzie tidak kenapa-kenapa.

Elzie perlahan membuka matanya dan melihat Alzeo didepannya yang sedang fokus mengendarai mobil. Posisi Elzie saat ini duduk di kursi sebelah Alzeo dan kepalanya dimiringkan kesamping kanan dengan keadaan yang sangat pucat karna kakinya banyak mengeluarkan darah.

"Turunin Gue!" Sentak Elzie

"Zie kamu udah sadar?" Tanya Alzeo

"Lo gak buta kan?"

"Syukurlah kalau kamu udah sadar, ada yang sakit gak?" Tanya Alzeo"

"Turunin gue! Lo Tuli?"

"Gak! Kaki kamu bisa infeksi kalau gak cepat diobatin"

"Gue mau turun! Gue bisa sendiri"

"Gak! Plis kali ini kamu nurut demi keselamatan kamu"

Elzie memilih diam ada benarnya juga kalau ia tidak cepat ditangani akan membahayakan keselamatan nya dan juga saat ini Elzie sudah tidak bisa bergerak ia sangat lemas.

Sampai lah Alzeo dan Elzie dirumah sakit, saat Alzeo ingin turun dengan cepat Elzie menghentikan nya.

"Lo disini Gue aja yang masuk" Ucap Elzie

"Jangan Zie! kamu pasti gak kuat biar aku bantu"

"Lo anggep gue lemah? Sorry gue bukan cewek diluar sana yang lecet dikit harus digendong, sakit dikit harus di bantu! Jadi stop anggep gue lemah!"

"Gak git-"

"Lo ikut, kita putus" dua kata yang harus Alzeo hindari yaitu kata 'putus', dari pada ia kehilangan gadis tercintanya lebih baik ia diam dan mengalah.

"Ya udah oke, kalau ada apa-apa telpon aku ya"

"Ponsel gue'kan lo banting, Cowok bego" Setelah mengucap itu Elzie berjalan tertatih menuju ruangan dokter pribadinya yang tentunya ia bayar pribadi.

"Astaga nona! Kaki anda kenapa?" Tanya Dirvan

"Lecet dikit"

"Lecet dikit anda bilang?! Ini cukup parah nona" Dirvan segera menuntun Elzie menuju Brankar.

"Ck, jangan memanggil ku nona!"

"Iya iya, kenapa bisa gini?" Tanya Dirvan sembari memeriksa kaki Elzie

"Jatuh dari motor tadi"

"Lain kali hati-hati!"

"Iya iya, cepetan obatin gue udah gak kuat"

Dirvan mulai mengobati Elzie dengan telaten "Oh ya, gue mau cek penyakit lo dulu"

"Hm"

Beberapa menit kemudian hasil laboratorium keluar, Saat Dirvan membacanya ia mematung dengan apa yang ia baca dan beralih menatap Elzie dengan tatapan sulit diartikan.

ELZIE √ [Segera Terbit]Where stories live. Discover now