Jaehyun berjalan mendekati Taeyong, dia sedikit terpana dengan wajah cantik Taeyong saat dia fokus dengan masakannya.

“Aku penasaran dengan rasa masakanmu.” ucap Jaehyun sambil mendekat ke masakan, aromanya sangat harum.

“Semoga kamu suka Jae.” ucap Taeyong malu malu, jangan lupakan masih ada teman-teman Jaehyun disini, mereka tidak terlalu bisa berdekatan karena hal itu.

“Kalau masakanmu enak, aku mau itu setiap hari.” Taeyong mengangguk dengan semangat, dia bisa melakukan itu untuk selalu berdekatan dengan Jaehyun bukan?

“Hei Jae, tolongin gue dari nih anak, capek dari tadi dijelasin gak paham paham.” teriak Johnny.

“Nyerah aja John, percaya deh sama gue, sekalipun dia bilang paham besok tetep nyontek juga.” jawab Jaehyun, Lucas menyengir, itu memang benar.

“Yaudahlah, mending gue belajar sendiri aja.” Johnny pun fokus ke bukunya, suasana kembali hening sebelum Taeyong memanggil mereka untuk makan.

“Apa gue bilang, enak kan.” ucap Lucas sambil melahap rakus makanan di depannya.

“Kapan lo bilang enak?” tanya Yuta.
“Kapan ya?” tanya Lucas membuat Yuta menatap nya datar, Ingatkan Yuta untuk membuang Lucas ke sungai nanti.

Kring…

Bunyi telepon dari Handphone Taeyong menghentikan keributan antara Lucas dan Yuta, Taeyong berjalan menjauh untuk membuka telepon itu.

Ternyata itu mamanya, wanita paruh baya itu khawatir Taeyong tidak pulang sejak kemarin. Taeyong pun mengatakan dia akan pulang sebentar lagi.

Setelah telepon terputus Taeyong berjalan kembali ke ruang makan.

“Disuruh pulang?” Tanya Jaehyun.
“Iya, mama khawatir aku gak pu—ups” Taeyong segera menutup mulutnya yang hampir keceplosan.

“Loh, lo—” Jaehyun segera menutup mulut Lucas sebelum terjadi hal yang tidak-tidak.

“Udah jangan kepo, mending kalian nikmatin makanan itu, gue mau nganter pulang Taeyong, ayo Tae.”

Dengan cepat dua sejoli itu berjalan keluar Apart. Meninggalkan ketiga pemuda dengan pikiran masing masing.

---

Keesokan harinya, para siswa siswi kembali sibuk dengan ujian, seperti yang Taeyong dan yang lainnya belajar kemarin, hari ini mereka akan ujian Matematika.

Suasana di kelas Jaehyun sekarang masih terasa nyaman, bel berbunyi beberapa saat yang lalu.

Tak lama seorang guru pengawas datang, tandanya sebentar lagi ujian dimulai.

“Kemarin guru pengawas bilang ke saya kalau Lucas mencoba atau bahkan mencontek Jaehyun, jadi dengan kesepakatan pengawas ruang sebelah, Lucas akan dipindahkan kesana supaya bisa mengerjakan dengan jujur.” jelas Pengawas itu.

Lucas memasang wajah nge blank, masih belum mencerna seluruh kalimat itu.

“Kenapa diam saja? Silakan keluar!” teriak guru itu membuat Lucas segera berdiri dan mulai berjalan meninggalkan kelas, dia menoleh ke belakang, memasang wajah memelas kearah teman temannya, yang malah dibalas tawa tak bersuara, semakin membuat wajah Lucas suram.

“Oh saya lupa, bukan hanya Lucas yang dipindah, tapi Yuta juga, silakan.” bak tersambar petir Yuta terdiam, dengan pasrah dia berdiri dan melambai kearah teman temannya, dari kemarin dia selalu menjadi korban entah kenapa.

“Yes!” Teriak Lucas dari luar ruangan, membuat seisi kelas tertawa, setelah itu suasana kembali fokus karena kertas ujian sudah dibagikan.

---

Satu jam sudah berlalu, Taeyong sudah hampir menyelesaikan semua pekerjaannya, menurutnya ini sangat mudah, karena ia memang pintar.

“Akhirnya selesai.” ucapnya gembira, dia hanya tinggal mengoreksinya lagi, namun fokusnya malah berpindah ke seseorang yang baru saja melewati koridor ruangnya, itu Jaehyun.

Hal yang semakin membuatnya salah tingkah adalah, saat Jaehyun menatapnya kemudian berkedip sebelah mata, sungguh, tidak ada yang melihat keluar jendela kecuali Taeyong, karena siswa lain fokus dengan soal-soal matematika yang membuat mereka frustasi.

“Maksud Jaehyun berbuat seperti itu kenapa?” tanya Taeyong sambil menutup wajahnya yang memerah, tolong tarik nyawa Taeyong kembali ke tubuhnya sekarang.

---

Jaehyun tertawa kecil saat melihat pemuda manis yang baru saja dia beri wink itu menutup wajahnya malu, hatinya sudah jatuh pada Taeyong, sampai kapan pun dia tidak akan melepaskannya.

Omong-omong, Jaehyun tadi ijin ke kamar kecil, kebetulan tempat itu berada di dekat ruang ujian Taeyong, jadi sekalian apel juga ya kan.

Selain kelas Taeyong, Jaehyun juga melewati ruangan pindahan Lucas, terlihat pemuda Hongkong itu mengusak rambutnya, bukannya kasihan Jaehyun malah menertawakan itu, tak jauh beda dengan Lucas, Yuta juga seperti itu, hanya saja dia lebih santai.

Jaehyun telah sampai di kamar kecil, setelah menuntaskan hasratnya dia berjalan kembali, di jalan dia bertemu dengan Lucas, oh ternyata dia tahu pancingan Jaehyun.

“Nih.” ucap Jaehyun sambil memberikan lipatan kertas yang berisi jawaban. Lucas sangat bergembira bahkan sampai memeluk Jaehyun.

“Makasih makasih my baby.” Setelah mengatakan itu Lucas kembali masuk ke kelasnya sambil berjalan mundur, bukan tanpa alasan, dia berjalan sambil memberikan ciuman jarak jauh pada Jaehyun, kalau para wanita diberi seperti itu pasti mereka akan pingsan, tetapi Jaehyun, ia merasa jijik.

Oke, masalah selesai, saatnya Jaehyun kembali ke kelas, bertepatan dengan bel pulang berbunyi, Jaehyun tetap santai, toh dia sudah selesai dari tadi.

---

“Tae!” panggil Chaeyoung saat melihat Taeyong duduk di halte sendirian.

“Chae, kamu mau naik bus juga?” tanya Taeyong.

“Iya, tadi gue di antar sama Papa, jadi pulangnya naik bus aja.” jawab Chaeyoung. Taeyong mengangguk tanda mengerti.

“Omong-omong, tadi gue lihat wajah lo merah sekali waktu mau bel pulang, kenapa? Lo sakit, tapi sekarang udah gak merah lagi.” Pertanyaan bertubi tubi itu membuat Taeyong kembali memerah.

“Jadi tadi…” ucapan Taeyong berhenti saat bus yang mereka akan tumpangi datang, mereka berdua pun masuk ke dalamnya, bus itu cukup sepi, jadi mereka bisa bercerita sepuasnya.

“Lanjutkan kata katamu tadi.” ucap Chaeyoung yang sudah penasaran.

“Jadi, tadi Jaehyun lewat di koridor ruang kita, waktu itu aku gak sengaja lagi liat keluar jendela, mata kita tiba-tiba bertemu, dan kamu tahu dia ngelakuin apa, dia… mengedipkan… sebelah mata ke aku Chae, aku seneng banget.” ucap Taeyong hampir teriak saking senangnya.

“Oh iya, dari kemarin aku juga mau cerita ke kamu tapi gak kesampaian, singkatnya aja ya, belum lama ini, aku dan Jaehyun sangat dekat, aku jadi yakin untuk mendekatinya lebih jauh.” kata Taeyong.

Taeyong menatap keluar jendela bus sambil tersenyum, mengulang memori kebersamaan nya dengan Jaehyun, dan Taeyong tidak mengatakan tentang 'itu' karena dia tidak ingin Chaeyoung shock.

“Gimana menurut kamu tentang ini, apa aku harus maju?” tanya Taeyong, selama beberapa detik suasana hening, Taeyong mengalihkan pandangannya ke Chaeyoung yang ternyata malah melamun.

“Chae? Chae? Kamu dengerin aku atau gak?” tanya Taeyong. Chaeyoung tersadar dari lamunannya.

“Ehh aku dengerin kok, kamu maju aja, siapa tahu Jaehyun juga menyukaimu.” ucap Chaeyoung membuat Taeyong kembali ber-halu sambil menatap keluar jendela.

“Aku berharap aku bahagia Chae.” ucap Taeyong kecil yang hanya dibalas senyuman Chaeyoung, senyuman yang entah… sedikit berbeda dari biasanya.

TBC

The Jung'sFam (Jaeyong)Where stories live. Discover now