✨41

15.5K 1.7K 44
                                    

Hai! Makasih loh dah baca part
Ini yang ke-42!!!
ENJOY!

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"WOAAHH... RUMAH OM RIKO BAGUS BANGETT!!" Antusias cia dan diangguki bangga oleh riko.

"Iyalah!" Seru riko.

"Ayo main sama tante!" Girang kika lalu menarik cia pergi meninggalkan riko yang cengo.

"Gw ditinggal?" Tanya riko lalu mengejar kika dan cia.

"Wahhh... ini kamar tante sama om?" Tanya cia dan diangguki oleh kika.

"Iya, bagus ga?" Tanya balik kika.

"Iya bagus elegan bangett!!" Ucap cia lalu berlari ke arah karpet lalu duduk disana.

"Cia cape, ayo tante kita main game!" Girang cia.

"Ayok! Kita mainnn apa yaa?" Ucap kika seraya mengetuk-ngetuk dagunya.

"Kita main itu aja!" Seru cia seraya menunjuk berbagai barbie disana.

"Ayok gas!"

:::::::::::::::::::::::::::

"Kemana cia?" Ucap aiden memecahkan keheningan diruang makan itu.

"Iya dad, biasanya tuh bocah ngoceh-ngoceh!" Ucap nathan dan diangguki oleh nicholas.

"Pergi" ucap rakka dengan wajah kusamnya.

"Pergi kemana?" Tanya nicholas.

Rakka menghela nafas.
"Rumah riko"

BRAK

"WHAT!! KOK BISA?!" Teriak nathan.

"Dibawa oleh riko karena kika ngidam" ucap rakka.

BRAK

"GABISA DIBIARIN!" Teriak aiden hendak pergi dari meja makan.

"Kita tidak bisa menganggu mereka karena cia sendiri yang antusias" ucap rakka membuat langkah aiden terhenti.

"Kenapa?!" Teriak nicholas dan dibalas gelengan oleh rakka.

"Fuck ga bisa dibiarin!" Seru aiden dan si kembar.

Aiden dan si kembar langsung pergi dari meja makan itu, sedangkan rakka hanya mampu geleng-geleng dengan sikap anaknya itu. Sedangkan nando hanya memutar bola mata malas, sangat membosankan melihat sikap abang dan adik laki-lakinya yang mementingkan bocah sialan itu. Rakka melirik nando yang tenang memakan makan malam itu, ia menghela nafas melihat sikap nando yang begitu acuh kepada cia. Padahal ia sudah membuktikan bahwa cia 99,9% adalah anaknya, tetapi nando tetap bersikeras bahwa cia bukan adik kandungnya.

"Bagaimana kuliahmu psikologmu?" Tanya rakka.

"Tidak ada yang spesial" ujar nando.

"Termasuk gadis berambut pendek sebahu itu?" Goda rakka membuat nando salting.

"Apasih dad!" Elak nando seraya memalingkan wajahnya.

"Jika kau lupa dia adalah sepupumu" ucap rakka dengan dingin.

"Lagi pula ia bukan sepupu kandung, hanya sepupu angkat" santai nando.

"Kau tidak bisa menikungnya karena ia sudah TUNANGAN!" Tekan rakka dan dibalas gidikan bahu oleh nando.

"I dont care"

Rakka menghela nafasnya kasar berusaha sabar dengan sifat nando.
"Iya terserah kau saja"

OH NO! JADI BOCAH? (TAMAT)Where stories live. Discover now