✨16

29.8K 3.7K 157
                                    

Hai! Makasih ya dah mau baca
Part ku yang ke-17!!!
Enjoyy!!

.
.
.
.


" tinggal sendiri, ga dibolehin tinggal sama orang tua, atau cia bunuh diri aja ya?" Gumam cia.

"Tapi kalo beneran mati gimana? Gausah deh" lanjut cia seraya menggelengkan kepalanya.

"Cara tinggal dirumah daddy rakka tanpa luka gimana hiks pen nangis jdinya" ucap cia purtasod.

Sudah 1 bulan, abang kembarnya yang brusan pergi pulang kerumah daddy rakka. Cia pusing, sudah 1 bulan dirinya tidakk tau harus melakukan rencana apa agar dirinya tinggal dirumah daddynya. Cia berputar putar berharap mendapatkan ide, namun bukan ide yang ia dapat malah pusing yang ia temui.

"Mati ajalah cia huaaaa gatauuu!! Ayo dong masalah datang donggg hiksss!" Mencak cia.

:::::::::::::::::::::

"Rumah cia ibu"

"Iya nak besok kamu akan merasakan menjadi cia lagi, tetapi hanya 1 hari saja ya?"

"Yesss aku sudah kangen dengan rumah itu! Aku bisa makan enak disana ibu!"

"Maafkan ibu ya nak, perusahaan ibu di hancurkan oleh rakka nak, balaskan dendam ibu, kalo bisa saat kau menjadi cia besok ambil harta harta disana untuk kita"

"Tentu saja ibu, itu adalah rutinitasku, saat terakhir aku menjadi cia aku mengambil 50 juta disana kan?"

"Iya nak dan aku ingat saat itu ada pelayan yang kau tuduh bukan? Hahaha ibu sangat bangga padamu"

"Iya bu, dan aku berharap cia mati ditanganku"

"Ya kita akan membunuhnya bertiga dengan salah satu anggota keluarga cia"

"Ya ibu... aku bangga kepada salah satu anggota keluarga cia, dia adalah-

"Sudahlah tidak usah membahas dia"

::::::::::::::::::::::

"Om fahri,,," panggil cia membuat fahri mengalihkan pandangannya.

"Iya nona?" Balas fahri membuat cia tersenyum misterius.

"Cia gabut, cia mau ke kantor daddy rakka"

"Tapi dahulu nona tidak ingin ke kantor tuan rakka"

"Itu duluu ommm... ihhhh ayooo ke kantor daddy rakkaaaa huaaa" Rengek cia membuat fahri terpaksa mengangguk.

"Nona tunggu di teras rumah, saya akan menyiapkan mobil dan mengabari tuan rakka" Ucap fahri dan dibalas jempol oleh cia.

"OTEEYYY" Semangat cia.

Setelah menyiapkan mobil cia langsung memasuki mobil ditemani oleh fahri yang menyetir. Selama perjalanan pula cia yang bertanya tanya bagaimana rupa kantor daddynya dan dibalas seadanya oleh fahri. Setelah bermenit menit mobil sport cia berhenti di sebuah gedung yang tinggi dan modern. Cia mengerutkan dahi bingung, dahulu dirinya pernah di ajak oleh papa vano dan dirinya memilih menetap di dalam ruang kantin karena menunggu papa vano itu lama.

"Kantor siapa om?" Tanya cia membuat fahri tertawa kecil.

"Ini punya daddy kamu..." ucap fahri dan di angguki oleh cia.

"Yaudah ayo kedalam" ajak cia membuat fahri mencekal tangan cia yang hendak membuka pintu.

"Nona cia tidak boleh terlihat di berita, jadi cia pake masker dan hoddie ini" ucap fahri membuat cia mematung.

"Sebegitu tidak senangnya kah daddy rakka punya cia?" Batin cia prihatin.

"Cia ga jadi mau masuk sana" ucap cia dengan menggeleng gelengkan kepalanya.

OH NO! JADI BOCAH? (TAMAT)Where stories live. Discover now