5. Kein (War)

9 1 0
                                    

Seluruh warga Korea Selatan yang ada di dunia mimpi berubah jadi pasukan vulon-vokun. Chuu membangkitkan mereka semua dengan sekali ucap, bahkan, Lee Hangyul pun demikian.

"Sekarang, apa yang akan kau lakukan, Putri Dewi?"
Tanya Kim Jiwoo dengan sombongnya.

Hangyul yang matanya tertutup memberikan busur panah emas pada Chuu. Kemudian berdiri di samping Hyeongjun.

"Hahaha! Jadi ini busur panah emas yang dibicarakan itu. Menakjubkan, menakjubkan. Nah, Putri Dewi,"
Chuu menarik tali busur panah emas dan diarahkan ke bawah.

"Sampai jumpa."

CYUT!
BLAR!

Sesaat setelah tali dilepas ke bawah, dunia mimpi mengeluarkan kabut merah layaknya langit di Absinthe. Di balik itu, Chuu hendak kembali ke Mahligai, namun si Putri Dewi berusaha menghadang.

"Jangan kabur, Jiwoo! Horvutah!"
(Tangkap)

"Stin."
(Lepas)

Ujar santai Kim Jiwoo sebelum energinya dihisap oleh rantai yang membelenggu kakinya. Tak tinggal diam, perempuan berponi yang akrab disapa Chuu itu menarik tali busur panah emas dan diarahkan ke Minju.

"Serang dia."

CYUT!

Para pasukan vulon-vokun langsung menyerbu Minju, Jeno, dan Yoon. Kim Minju mengangkat kapak peraknya.

"Kun!"
(Cahaya)

Sekerjap cahaya membutakan pasukan vulon-vokun, cukup waktu untuk menahan mereka. Kabut merah di sekitar mereka langsung lenyap. Namun, kabut masih menutupi bagian dalam hutan Pando.

"Jeno! Jayoon! Mendekat!"

Dua orang yang tidak memiliki kekuatan langsung menyikapi.

"Minju! Bagaimana ini?!"
Tanya Jeno yang tentu saja bingung.

"Aku juga tidak tahu, Jeno. Yang penting kalian berdua tetap di belakangku!"

#####
***

"Minhee, bersiaplah!"

"Aku tahu, Sangyeon."

Kang Minhee dan Lee Sangyeon berwajah muda saling menutupi punggung mereka ketika muncul kabut merah. Mereka berdua sudah waspada sejak gelembung-gelembung mimpi merah pecah.

"Sial, pasukan vulon-vokun dibangkitkan lagi. Hangyul pasti berubah juga."

"Tenangkan pikiran, Sangyeon. Semoga dia bertemu dengan Putri Dewi. Yang terpenting, anak-anak yang tidak punya kekuatan mimpi itu."

"Ugh, kau benar. Semoga mereka baik-baik saja. Tapi, aku percaya Hyunjin bisa menjaga dirinya."

Minhee dan Sangyeon sudah menyalakan kekuatan mimpi mereka. Namun, ada keanehan yang dialami dua laki-laki tua berwajah muda itu. Semua pasukan vulon-vokun di sekitar mereka tidak menanggapi. Semua berjalan menjauhi mereka.

"Hey, k-kenapa ini?"
Tanya Sangyeon bingung.

"Aku tidak tahu, Sangyeon."

"Dulu, pasukan ini mengejar Yoojung bukan?"

"Benar. Tapi, Yuri sekarang sudah ada di pihak Chuu."

"Kalau begitu, mereka pasti mengejar Putri Dewi!"

The Dream Founder [Book 5] ✓Where stories live. Discover now