2. Hokoron (Enemy)

12 1 0
                                    

Minju, Jaemin, dan Hangyul bergegas bangkit dari ranjang. Karena rumah Minju dekat dengan Yoojung, dia lari kesana. Jaemin dan Hangyul naik motor mereka masing-masing. Minju lari dan menangis. Dia tidak berpikir kalau akan berakhir begini. Dia tidak tahu kalau Chuu akan merubah posisinya.

Dini hari pukul tiga cukup dingin di Korea Selatan. Apalagi 70% rakyat di negara itu mengalami demam mendadak akibat hujan air laut hitam. Lampu-lampu jalan mati. Beberapa rumah turut demikian.

Minju tiba duluan, kemudian Hangyul, lalu Jaemin. Mereka bertiga setuju masuk bersama karena pintu depan sudah terbuka. Hanya saja, tak terlihat sinar lampu dari balik sana. Mereka masuk dan langsung menuju kamar yang menyala lampunya.

Terkejutnya mereka mendapati Yuri berdiri di tengah kamar. Lebih mengejutkan lagi, di ranjang kamar tersebut ada Yoojung yang leher kirinya ada bekas luka akibat serangan Minju tadi. Darah muncrat dimana-mana, dinding, kasur, lantai, bahkan sampai di lemari cokelat.

"M-maafkan aku, Yuri."
Pinta Minju sambil menutup mulutnya.

Yuri tak merespon apa-apa. Dia hanya berdiri mematung membelakangi tiga orang tadi. Jaemin berusaha memanggilnya.

"Yu-"

"Kamu membunuh nenekku."
Potong Yuri.

"Yuri.."

"Kamu membunuh nenekku. Kamu membunuh nenekku. Kamu membunuh nenekku."

Yuri terus-terusan mengucapkan kalimat itu.

"Yuri, tenanglah, Yuri!"

Teriak Jaemin. Ia hendak mendekati Yuri. Tapi lelaki muda itu berhenti kala lampu di kamar itu berkedip-kedip seakan arus listriknya tidak mampu menahan daya.

"Kamu. Membunuh. Nenekku."

Yuri membalik badan menghadap tiga kawannya. Mata kanannya menyala lingkat biru, kirinya merah. Jaemin langsung mundur ketika Yuri sedikit melayang.

"Kamu membunuh nenekku. Kamu membunuh nenekku."

"WOY! YURI, SADAR! SADAR!"

Teriak panik Jaemin dan Hangyul saat Yuri yang kakinya tidak menapak di tanah mulai mendekat. Secepat kilat, gadis berambut pendek itu mencekik Kim Minju, bahkan sampai sedikit diangkat.

"Agh.. guh.. Yu.. Yuri.."

Minju hampir kehabisan napas. Jaemin dan Hangyul berusaha menarik dua tubuh gadis yang melayang rendah.

"Hentikan, Yuri."

BRUGH

"UHUK! UHUK! UHUGG!!"

Ucapan Chuu berwajah tua dipatuhi Yuri. Dia ada di depan pintu masuk sedang jalan ke dekat area tadi. Yuri turun dan jalan melewati teman-temannya. Jaemin, refleks memegang lengan kiri Yuri.

"Berhenti, Yuri! Kamu mau kemana?!"

Yuri tak berkutik. Dia melirik tajam lelaki ini dan memberi sesuatu.

"Horvutah."
(Tangkap)

"Ah! Hey!"

Dua tangan Jaemin terlilit akar yang tiba-tiba muncul dari balik lantai rumah Yoojung. Yuri sekarang ada di samping Kim Jiwoo tua.

"Sayang sekali ya, Putri Dewi. Aku sudah mengatakan padamu. Aku. Menang."

Mata kanannya kemudian menyala merah. Dikeluarkan tiga jari menghadap dua Dreamer dan Putri Dewi.

The Dream Founder [Book 5] ✓Where stories live. Discover now