#14

5.5K 588 17
                                    

∆part membosankan∆

Belvin, Abang sepupu Jendral. Laki laki berperawakan tinggi, tegap, tegas, dan menyeramkan itu tengah duduk di atas pohon mangga. Dengan menghampit satu batang rokok yg setia ia bawa. Mata tajamnya menghunus di gelapnya malam, menatap dua kubu yg hendak saling melukai.

Ia senantiasa mengawasi Jendral yg sudah ia anggap seperti adik kandungnya sendiri. Lihatlah, sekarang adiknya itu tengah memasang mimik wajah yg tak kalah datar darinya. Tatapan Jendral memang tak setajam dirinya, kekuatannya dan auranya pun tak sekuat dia. Namun, Bila dia kuat berbeda lagi dengan Jendral yg licik.

Jendral, sosok laki laki munafik yg terbentuk karenanya. Belvin ingat saat pertama kali bertemu dengan sang adik. Satu kata, Lemah. Itulah sosok Jendral yg asli, hanya anak ingusan nan manja yg berharap mendapat kasih sayang dari orang di sekitarnya.

Cengeg, Cerewet , dan Lemah. Sumpah demi apapun Belvin muak mempunyai saudara seperti itu. Dan sampai akhirnya ia turun tangan, membuat karakter Jendral sesuai dengan apa yg ia inginkan. Belvin mulai mengekang, dan mengajari Jendral dengan sangat keras menjadi laki laki yg tangguh, kuat, tidak cengeng. Yg pasti seperti dirinya.

Sampai pada akhirnya menjadi seperti ini. Tidak ada Jendral yg lemah, dan cengeng. Hanya ada sosok Cuek dan sosok yg bodoamt. Tentu Belvin tau itu hanyalah topeng, terbukti saat laki laki itu bertemu dengannya. Ia akan menjadi jendral yg dulu, menjadi sosok manis dan manja.

Belvin tidak keberatan, karena Jendral hanya menampakkan sifat aslinya kepada beberapa orang. Yg terpenting bagi Belvin adalah Jendral yg bisa melindungi dirinya sendiri, ia dulu takut kalau sang adik tidak merubah sifatnya nanti akan mudah di rundung dan di bully.

Namun ada satu hal yg Belvin sadari dari sosok seperti Jendral. Adiknya itu  Gila. Ia kadang di buat bingung dengan tingkah jendral yg membuat otak jeniusnya tidak berfikir.

Kalian bisa menyebut Belvin egois. Tapi kenyataanya memang begitu, dan lagi mereka hanya terpaut 1 tahun. Dimana Belvin lebih tua, di tambah dulu pertumbuhan laki laki itu sangatlah cepat ketimbang anak anak lainya.

Belvin terkekeh pelan, "Bayi gue udah nemuin induknya ternyata."

***

Di sisi lain, Ataya yg tengah rebahan di buat sedikit hawatir dengan Jendral. Hanya sedikit ya. Namun setelah itu ia tidak memikirkan lagi, karena toh itu bukan urusannya juga.

"MOM INI SUSUNYA SIAPA?! LANGIT MINUM YA!?" Teriakan membahana itu terdengar.

Mampus! Bayi bongsor gue ngamuk ntr!

"JANGAN DI MINUM WOY! ADA SIANIDANYA!" Pekik Ataya panik. Gadis itu berlari turun ke dapur menghampiri Langit.

"Yahhh udah habisss." Langit tersenyum ala Pepsodent. Dengan tangan yg memegang gelas kosong  bekas susu stroberi.

Ataya melotot horor. Menunjuk nunjuk gelas yg ada di tangan Langit. "Itu, itu enak?"

Langit mengangguk antusias. "Enak banget! Rasanya beda gitu mom! Langit suka, besok bikinin lagi ya?"

Mendengar itu Ataya menepuk dahinya. "Susu yg kamu minum itu susunya bang Jendral Boy! Momy ngk ikutan ya kalau kamu di marahin nanti!"

"Loh loh!? Lahh momy ngk bilang smaa langit kalo punya bang jendral! Lagian cuman susu, nanti Momy bikinin lagi." Jawab Langit santai.

Cuman adek gue bilang?!

"MASALAHNYA INI SUSU YG BELI BANG JENDRAL NAH BELINYA ITU DIMANA?!"

"Di toko susu dong! Auah momy ribet, bayy saja. Langit mau bobok ganteng." Langit meninggalkan Ataya yg udah kembang kempis.

[JENDRAL] Vakum.Where stories live. Discover now