"Eoh, tuan muda Sungjae." ucap wanita paruhbaya

"Halo bi." sapa Sungjae dengan sopan dan mendapat senyuman tipis dari wanita paruhbaya tersebut yang di panggil bi atau bibi

"Mari masuk." ucap bibi dan diangguki Sungjae kemudian melangkahkan kakinya memasuki rumah besar itu yang diikuti bibi dari belakang setelah menutup pintu rumah

"Tuan muda Sungjae nyari tuan muda Hyunsik ya?" tanya bibi

"Iya bi, Hyunsik-nya ada?" jawab Sungjae kemudian bertanya

"Ada kok, tapi tuan muda Hyunsik dari tadi siang belum keluar dari kamarnya setelah berdebat sedikit dengan nyonya." jawab bibi yang membuat Sungjae menghela nafas berat

"Yasudah kalau begitu saya mau ke kamarnya Hyunsik dulu ya bi." ucap Sungjae yang mendapat anggukan lalu melangkahkan kakinya

Setelah sampai di depan pintu kamar, Sungjae membuka pintu berwarna merah tersebut lalu menghela nafas beratnya setelah melihat kamar itu yang gelap gulita. Sungjae kemudian mulai meraba-raba dinding kamar dan menekan saklar lampu sehingga membuat semua lampu yang berada dikamar itu menjadi menyala.

Setelah semua lampu menyala, Sungjae dapat melihat dengan jelas sosok dari orang yang menjadi tujuannya untuk datang ke rumah itu. Setelah melangkahkan kakimya mendekati sosok yang sedang tertidur itu, Sungjae langsung tersenyum lembut melihatnya.

"Damai sekali wajahmu ketika tertidur, Hyunsik-ah." ucap Sungjae

Aksi menatap wajah damai sang teman jadi terganggu ketika sang teman mulai bermimpi buruk rupanya. Terlihat Hyunsik mengeluarkan keringat di seluruh wajahnya dan memanggil nama seseorang.

"Eunbin..."

"Eunbin-ah..."

"Eunbin, aku mohon jangan pergi..."

Sungjae yang melihat temannya bermimpi buruk langsung berusaha untuk membangunkannya.

"Hyunsik-ah, bangun." ucap Sungjae sambil menepuk-nepuk pipinya

"Hyunsik-ah..." panggil Sungjae dengan masih setia menepuk-nepuk pipinya

"Lim Hyunsik..." serunya cukup kuat sehingga berhasil membangunkan temannya

"Yook Sungjae?" ucap Hyunsik ketika terkejut melihat Sungjae berada di depannya

"Ayo bangun dulu lalu minum air ini." ucap Sungjae memberikan segelas air putih yang selalu tersedia di dalam kamar

Hyunsik langsung menerima dan meminum air putih itu sampai habis dan memberikannya lagi kepada Sungjae, Sungjae menerima dan meletakan kembali gelas itu diatas meja lalu memberikan tissue kepada Hyunsik yang langsung diterima dan di pakai untuk membersihkan keringat yang ada di wajahnya.

"Kamu, bermimpi lagi tentangnya?" tanya Sungjae yang mendapat anggukan lemah

"Sudah berapa lama?" tanya Sungjae

"Baru kali ini lagi setelah beberapa bulan berjalan." jawab Hyunsik pelan dan menundukkan kepalanya, Sungjae yang melihat keadaan temannya jadi tidak tega lalu menepuk-nepuk pelan pundak temannya itu

"Sudah, sudah, tak apa. Kamu hanya teringat lagi setelah kamu berusaha bersusah payah untuk melupakan semuanya." ucap Sungjae lembut

"Tapi kenapa?" tanya Hyunsik setelah mendongakan kepalanya menatap Sungjae

"Karena kamu belum mengikhlaskan kepergiannya dan teringat kembali setelah ucapan sih brengsek tadi pagi." jawab Sungjae yang membuat Hyunsik menghela nafas beratnya

"Yasudah, sekarang kamu pergi mandi lalu bersiap. Kita makan diluar, aku sudah sangat lapar." ucap Sungjae yang mendapat anggukan kepala

Sementara itu disisi lain terdapat seorang pria yang sedang kesal menatap arah depan setelah mendapat telpon dari temannya.

One Only For Me [Born To Beat] Where stories live. Discover now